| 22 | Kabar Dariku

279 60 3
                                    

Dada yang berdebar kencang itu seolah tengah berlomba dengan gerak kedua kakinya yang melangkah tak kalah cepat. Sakura mendengus sebal ketika ucapan Neji beberapa detik lalu masih terngiang dalam pikirannya, bahkan suara berat Neji ketika mengajaknya untuk menjadi kekasih laki-laki itu berulangkali berdengung di dalam telinga si merah muda.

Setelah Neji mengatakan kalimat itu, Sakura tanpa menunggu langsung ngacir keluar UKS, selain menghindari suasana mendebarkan, alasan Sakura pergi juga karena gadis itu tidak bisa langsung menjawab.

Ia tidak mengerti, mengapa semuanya bisa menjadi seperti ini? Bukan kah sejak awal Neji membencinya? Lalu, mengapa sekarang laki-laki itu dengan mudahnya mengatakan kalimat sebuah perasaan. Baiklah, memang jantung Sakura selalu berdebar kencang jika di dekatnya, dan juga tadi tanpa sadar ia merasakan kenyamanan saat Neji tertidur di kedua pahanya, tapi...

Arrgghhh! Sakura menggeleng, apakah artinya ia benar-benar telah berpaling dari Sasuke? Dan semua itu karena ulah Neji? Jadi, artinya Sakura mulai menyukai Neji? Benarkah?

Tidak ingin memikirkannya membuat Sakura semakin cepat melangkahkan kaki.

Tindakan Sakura yang memasuki kelas dengan tergesa serta langsung terhenti di sisi mejanya dalam keadaan yang terlihat seperti habis lomba lari, berhasil mengejutkan sebagian atau bahkan keseluruhan teman satu kelasnya.

Terutama si kuning Naruto dan si heboh Ino, keduanya langsung menghadap Sakura dengan bibir yang siap menyerang Sakura dengan pertanyaan yang ada di otak masing-masing.

"Sakura-chan? Ada apa denganmu? Kau nampak seperti habis dikejar setan," Naruto menatapnya cemas serta wajah polos kentara di sana.

"Jidat, hantu penunggu sekolah telah mengejarmu?" Sahut si Yamanaka.

Mengatur napas sejenak, jujur saja dadanya masih belum berdetak normal, deru napas Sakura saja masih tersendat-sendat.

Sedangkan di dua sisi, Megumi serta Sasuke hanya memperhatikan dengan berderet pertanyaan di benak masing-masing namun tidak berniat untuk mengatakannya, dua laki-laki itu hanya fokus mengarahkan netra mereka pada si merah muda.

Dan, kehadiran Sakura seorang diri tanpa adanya Neji pun menjadi tanda tanya besar bagi kedua laki-laki berbeda marga tersebut.

"Itu benar! Aku memang habis dikejar setan!" Dengus Sakura, disusul dengan memegang dadanya yang terasa sesak akibat kelelahan berlari.

"Siapa yang kau maksud dengan setan?"

Sakura terjengkit kaget manakala tiba-tiba ada suara tepat di sampingnya, jangan lupakan pundak si gadis yang kini dirangkul oleh orang itu, membuat debaran yang dirasakan semakin memberontak.

"Neji?! Kau datang tiba-tiba seperti setan!" Omel Naruto yang tadi sempat melihat Neji memasuki kelas tanpa suara dan dengan gesit menghimpit Sakura dalam rangkulannya.

Neji mengabaikan, ia lebih tertarik dengan tubuh menegang Sakura, bibirnya menyeringai melihat bagaimana gadis itu saat ini masih mematung.

Hal itu membuat Hinata meringis tak tega. "Nii-san, kau mengejutkan Sakura-san,"

Sesaat memerhatikan adiknya guna merespon, lalu tak lama netranya kembali menatap wajah ayu Sakura. "Kau terkejut?" ucapnya tepat di dekat wajah si musim semi.

Sakura tersadar saat uap hangat menerpa wajahnya, reflek kepalanya menoleh dan kembali dikejutkan oleh wajahnya yang kini begitu dekat dengan Hyuga itu. "Ne - Neji-san?"

Laki-laki itu terkikik geli di balik wajah tenangnya melihat emerald itu membulat, bibirnya tersungging tipis. "Kuharap kau menerimanya,"

"A - apa?"

Sekarang bukan hanya Sakura, namun satu kelas dibuat tercengang atas tindakan Neji kali ini. Dimana, dengan santainya laki-laki itu mengangkat tangan yang sejak tadi berada di pundak Sakura dan mendarat di tengkuk berlapis helaian merah muda, lalu dengan sekali hentakan mendorongnya supaya lebih dekat, hingga sebuah penyatuan kedua bibir itu terjadi.

Neji tersungging tipis saat merasakan bibir tipis Sakura menempel pada bibir miliknya, tak ada tindakan lebih, hanya saling menempel saja, dan Neji begitu menikmati wajah terkejut Sakura saat ini.

Seluruh kelas dibuat menganga dengan menonton aksi sulung Hyuga tersebut, dimana mereka nampak menunjukan reaksi yang bermacam-macam, ada yang melotot dengan menutup mulut, lalu ternganga, hingga memukul teman terdekatnya akibat menyalurkan keterkejutan.

Serta, ada pula yang langsung mendecih disusul dengan memalingkan wajah. Sasuke dan Megumi melakukannya, mereka berdua langsung mengalihkan tatapan masing-masing ketika merasa adanya sengatan menyakitkan yang menghunus hati keduanya.

Setelah puas, Neji pun melepaskan penyatuan itu, lalu kepalanya bergerak menunduk mengarah pada daun telinga Sakura, hingga suara rendah pun menusuk indra pendengaran si gadis sampai membuat bulu kuduk meremang.

"Aku tak akan pernah melepaskanmu."

Tubuhnya menegang cepat dengan kedua mata membulat, tegukan saliva cukup sulit Sakura lakukan, selain karena merinding atas udara yang menerpa bagian sensitifnya─telinga menjurus ke ceruk leher, posisi mereka yang cukup intim pun menjadi masalah bagi keadaan normal jantung Sakura.

Sakura semakin meremang serta tercekat ketika Neji menghirup di bagian sana, mengendusnya cukup dalam seolah aroma yang menguar dalam tubuh Sakura bagaikan candunya. Kedua tangan gadis itu telah meremat kuat ujung rok yang dikenakan, entah mengapa, tapi jujur saja tubuh Sakura terasa kaku, ingin rasanya Sakura menonjok wajah Neji yang telah bertingkah kurang ajar, tapi, kembali lagi, tubuh Sakura tak bisa bergerak, justru kini kedua kakinya terasa melemas tidak bertenaga.

"Oi oi oi! Apa-apaan kau Neji!" Naruto segera menjauhkan jarak dua remaja itu lantaran merasa geram serta ada rasa tak terima melihat begitu mepetnya wajah si Hyuga pada sahabatnya.

Sesaat Sakura bisa bernapas lega, berterimakasih lah pada Naruto yang telah membantu membebaskan dari Neji, walaupun tangan itu kini masih setia mencengkeram lembut bagian pundak Sakura.

Bisik-bisik mulai terdengar dari murid yang berada di kelas itu, perihal kejadian sangat mencengangkan yang baru saja dilakukan oleh seorang Hyuga Neji yang terkenal dengan kabar mengenai dirinya tidak pernah dekat dengan perempuan mana pun.

Namun kali ini, tindakannya bagaikan seorang laki-laki sejati yang telah ahli dalam menggoda perempuan. Entahlah si Hyuga itu belajar darimana. Yang jelas Neji pandai menyembunyikannya, serta atas tindakannya itu beberapa kali membuat para siswa menjerit iri, bahkan banyak pula yang bersemu merona.

Tanpa melepaskan rangkulannya, Neji menatap teman-teman Sakura, terutama netra itu terarah pada Sasuke dan Megumi yang sekarang pun melemparkan tatapan nyalang kepadanya, yang justru hal itu sangat menghibur bagi Neji sendiri.

"Baiklah, baiklah. Aku akan memberikan kabar penting pada kalian," Neji berucap, ia pun sesaat menatap Sakura yang kini juga melihat ke arahnya dengan tatapan curiga.

Hal itu berhasil membuat sulung Hyuga tertawa dalam hati, namun bibirnya menyeringai dan berhasil membuat kecurigaan Sakura semakin besar.

Hingga, sepenggal kalimat yang diucapkan oleh Neji selanjutnya bagaikan bom yang menghantam di sekitar sana, karena berhasil menciptakan keterkejutan yang tak terduga.

"Aku dan Sakura telah resmi berpacaran."

...

Percaya gak sama omongan Neji? Wkwkwk

𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang