| 13 | Bersaing Sehat

525 86 52
                                    

Di hari weekend pada pagi harinya, Sakura sudah berdiri di balik pintu kediaman Uchiha, ada hal yang ingin ia bahas bersama keluarga termuda di rumah tersebut, iya, Sasuke.

Saat tangannya berniat menekan bel, pintu itu sudah lebih dulu terbuka dan menampilkan sosok wanita cantik nan anggun di sana, Uchiha Mikoto, ibu dari Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke.

Wanita itu tersenyum ramah pada gadis merah muda yang diketahuinya sejak dulu sudah menjadi teman dekat dari putra bungsunya. "Sakura-chan? Ingin menemui Sasuke-kun, ya? Kebetulan sekali Naruto juga ada di dalam,"

Sakura tersenyum canggung disusul anggukan. "Iya Bibi, bermain di hari libur,"

Mikoto langsung menarik lembut tangan gadis itu. "Masuklah, mereka sedang berada di kamar Sasuke-kun, kau bisa langsung menghampiri mereka. Bibi ada urusan jadi harus meninggalkan rumah sebentar. Jangan pulang sebelum Bibi kembali, ya,"

"Baik, Bibi," setelah Sakura menatap kepergian Mikoto yang berjalan menjauh lalu menghilang di balik gerbang, Sakura pun tanpa menunggu lagi langsung berjalan menuju dimana Sasuke dan Naruto berada.

Sejujurnya gadis itu nampak gugup, karena tujuannya ke sini untuk mencari tahu kebenaran, perihal apa alasan Sasuke tidak pernah mau lagi memberikannya tumpangan, apakah ada kaitannya dengan kecelakaan beberapa tahun lalu yang menimpa mereka?

Tangan yang sudah mendekat ke permukaan pintu kamar Sasuke dan sedikit lagi akan melakukan ketukan mendadak terurungkan, ketika samar-samar Sakura mendengar percakapan yang mana membawa nama gadis itu hingga membuat rasa ingin tahu segera memuncak.

Dengan menghembuskan napas yakin terlebih dahulu, Sakura pun mendekatkan kepalanya dan menempelkan telinga kanannya pada permukaan pintu, harap-harap suara di dalam sana lebih jelas terdengar.

"Kau tahu, sudah sering teman-teman kita bertanya mengenai alasan mengapa kita tidak mau berangkat bersama Sakura-chan, malah membiarkannya menaiki bus atau taxi, apa kau tidak terganggu, Teme?"

"Itu jauh lebih baik, Dobe,"

"Hey! Apa ini masih ada kaitannya dengan kejadian beberapa tahun lalu? Sudah kukatakan dan Sakura-chan juga berpendapat yang sama denganku, itu hanya sebuah kecelakaan, kau sama sekali tidak bersalah,"

"Hn,"

"Sial! Katakan yang lebih jelas, atau besok aku akan menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama,"

"Tidak. Jika aku tidak bisa bersamanya maka kau juga tidak boleh,"

"Oy! Ucapanmu mengapa seakan-akan aku ingin merebut Sakura-chan darimu? Aku hanya membantu. Dan, kau membuatku sempat mengira jika kau menyukai Sakura-chan, juga sikapmu akhir-akhir ini terlihat aneh setiap menyangkut Sakura-chan, kau mulai menyukainya, ya?"

Detak jantung Sakura mendadak meronta-ronta, pertanyaan Naruto itu membuat Sakura ikut penasaran dengan apa jawaban yang akan Sasuke berikan.

Kembali, Sakura mendengarkan pembicaraan keduanya.

"Hn,"

"Apa artinya, sialan! Kau denganku sudah bersama sejak balita, bahkan sejak di dalam kandungan! Cobalah untuk sedikit terbuka padaku, Teme. Ceritakan apa yang kau rasakan atau apa yang mengganggumu selama ini,"

"Entahlah,"

"Mana mungkin kau tidak bisa menggambarkan perasaanmu dalam sebuah kata-kata?"

"Kenyataannya begitu,"

"Kau membuatku kesal. Baiklah, aku akan bertanya dan kau hanya perlu menjawabnya. Apa yang membuatmu tidak mau memberikan tumpangan padanya?"

𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang