| 3 | Megumi Fushiguro

726 125 7
                                    

Pagi ini, Konoha Senior High School dihebohkan oleh kabar bahwa akan adanya siswa baru yang menempati kelas Sakura dan teman-temannya. Untuk sesaat para siswa-siswi mempertanyakan kebenaran tersebut, dengan menyebar pertanyaan serta tebakan-tebakan yang berada dalam pikiran masing-masing.

Hal itu pun dialami oleh kelas Sakura, bisik-bisik sempat terjadi hingga keadaan mendadak hening ketika sosok wali kelas mereka menampakkan wujudnya yang mulai memasuki kelas, tak lupa sosok lain ikut hadir di belakangnya.

"Yo! Anak-anak! Selamat pagi!" Kakashi selaku wali kelas serta guru dalam mata pelajaran Bahasa Asing mulai menyapa.

Detik berikutnya munculah jawaban dari sapaan tersebut yang berasal dari seluruh murid di kelas tersebut.

"Seperti biasa, gosip di kalangan murid KSHS akan sangat cepat menyebar, jadi hadirnya seseorang di sampingku ini tentunya tidak mengejutkan bagi kalian," Kakashi sesaat memperhatikan siswa yang kini berdiri di sampingnya. "Baiklah, perkenalkan dirimu,"

Sosok dengan rambut hitam mencuat di segala arah bagaikan duri itu mengangguk perlahan, manik malas yang awalnya terarah pada sang guru kini beralih ke depan. "Namaku, Fushiguro Megumi,"

Kakasi meliriknya sekilas, melihat murid didiknya hanya diam setelah menyebutkan nama membuat bibir di balik masker itu tersenyum tipis mencoba memaklumi karakter dari Megumi. "Yap! Aku akan membantu memberikan informasi sedikit. Jadi, Fushiguro Megumi ini siswa pindahan dari Jujutsu Senior High School yang letaknya berada di kota Jujutsu, kota yang jelas sangat jauh dari sini,"

Nampak para murid mengangguk-anggukkan kepala tanda mengerti.

"Baiklah, setelah ini aku akan kembali pergi karena ada hal yang perlu aku urus," lanjut Kakashi.

"Kakashi-sensei! Bukan kah kau minggu lalu telah memberikan kami tugas? Aku semalaman telah berusaha mengerjakannya dengan penuh semangat muda. Tak kan kau tega membuat usahaku menjadi sia-sia?" Sosok yang duduk di kursi bagian depan pojok dengan rambut gaya mangkuk dan mata bulat mengudarakan suaranya dengan lantang.

Dia adalah Rock Lee. Jelas kejujuran dari Lee telah memancing tatapan membunuh dari seluruh teman-temannya. Mendapat tatapan tak mengenakan dari seluruh temannya hanya mampu dibalas tatapan tanya dari Lee, laki-laki itu tidak mengerti.

Kakashi terkekeh ringan. "Aa~ aku sangat menghargai perjuanganmu, Lee. Tapi aku juga sangat mengerti bagaimana pemalasnya teman-temanmu. Jadi, aku putuskan tugas itu akan dikumpulkan minggu depan,"

Tentu saja hal itu berhasil membuat seluruh murid di kelas ini berteriak girang, nampak beberapa murid pula yang tetap memperlihatkan kesan damai dalam dirinya.

"Kakashi-sensei! Kau memang yang terbaik!" Naruto memekik nyaring, membuat beberapa temannya menutup telinga.

Kakashi kembali memperhatikan murid baru yang sampai saat ini masih setia di tempat awalnya. "Megumi, kau boleh duduk. Eeuumm ... Kau bisa duduk dengan..."

Kakashi menjeda ucapannya, pandangan mengedar guna mencari kursi yang sekiranya bisa ditempati oleh Megumi.

Pandangannya berbinar saat melihat tempat kosong. "Nah! Kau bisa duduk dengan si rambut unik, gadis dengan rambut merah muda itu," Kakashi menunjuk Sakura, dimana gadis itu memang duduk sendirian di kursi barisan ke-dua dari belakang, sedangkan di kursi belakang gadis itu terdapat Naruto dengan Sasuke.

"Kakashi-sensei!" Sakura mendengus sebal mendengarnya.

Laki-laki berambut perak itu terkikik. "Aku harap kau menikmati hari-hari mu di sini, Megumi," dengan sebelumnya menepuk pundak sang murid Kakashi pun segera meninggalkan tempat.

Sepeninggalan Kakashi, Megumi langsung menggerakkan kakinya menuju tempat yang sebelumnya diucapkan oleh Kakashi, maniknya kini terarah pada gadis pemilik rambut yang memang unik dan baru kali ini ia melihatnya, soft pink. Nampak gadis itu pun memperhatikan pergerakannya, ya tentu saja, sejak kedatangannya ke kelas ini memang netra seluruh kelas tertuju padanya.

Jaraknya semakin dekat. Tepat saat tangannya berniat menarik kursi di dekatnya, saat itu pula muncul sebuah tas yang sengaja di lempar tepat berada di kursi yang awalnya akan Megumi duduki. Detik berikutnya netra biru tua itu terarah pada sang pelaku─laki-laki dengan onyx itu menatapnya dengan tajam.

"Tempat itu milikku, carilah kursi kosong yang lain," ucapnya.

"Oi, Teme! Kursi lain jelas saja sudah ditempati, hanya kursi di samping Sakura-Chan yang kosong!" Geram Naruto, pria itu tidak mengerti dengan tindakan diluar perkiraan yang baru saja dilakukan oleh Sasuke.

Bagaimana bisa Sasuke tiba-tiba mengatakan kursi itu kini miliknya, padahal Naruto sangat ingat ketika pernaikan kelas 11 beberapa bulan lalu Sasuke menolak mentah-mentah permintaan Sakura yang menginginkan laki-laki itu untuk duduk dengan gadis itu, dan Sasuke juga melarang Naruto yang awalnya berniat ingin duduk dengan Sakura. Berakhirlah gadis itu duduk sendirian dengan Naruto dan Sasuke yang menempati meja tepat di belakang Sakura.

Megumi meraih tas hitam itu, lalu melemparkan benda tersebut tepat di atas meja Sasuke. "Bukan kah kau telah menempati kursimu sendiri? Dan, aku akan tetap duduk di sini," setelahnya Megumi pun mendudukkan diri di sana.

"Bukan kah dia terlihat mirip dengan Sasuke-kun?" Gadis berambut blonde─Ino, berbisik pada teman satu mejanya, gadis dengan rambut indigo─Hinata. Keduanya kebetulan duduk tepat di depan Sakura.

Hinata perlahan memperhatikan Megumi, lalu mengangguk ragu. "Kau benar, Ino-san,"

Sakura sendiri, gadis itu terlihat masih mencoba mencerna kejadian yang baru saja terjadi, emerald itu terarah pada sosok pria yang sejak dulu ia suka. "Ada apa dengan Sasuke-kun?" Inernya bertanya.

Sakura pun menggeleng ringan, mencoba tak memikirkan hal tersebut terlalu jauh. Detik berikutnya Sakura memperhatikan murid baru yang kini duduk di sampingnya, terlihat begitu tenang.

Gadis itu berdehem. "Fushiguro-san, eeuumm ... Sejak kapan kau berada di Konoha?" Dengan ragu ia mencoba mengakrabkan, mau bagaimanpun Megumi teman satu mejanya, jadi akan lebih bagus jika mereka berteman baik.

"Megumi," hanya itu yang keluar dari bibir laki-laki tersebut.

Sakura mengernyit tak paham. "Bagaimana?"

Megumi pun akhirnya membalas tatapan Sakura. "Megumi, kau bisa memanggilku seperti itu," setelahnya Megumi segera memalingkan wajah ke depan.

"Aa~ baiklah Megumi-san. Jadi? Sejak kapan kau berada di kota ini?"

"Satu minggu yang lalu," jawabnya.

Sakura mengangguk, lalu kembali memberikan pertanyaan ringan pada laki-laki itu hanya sekadar ingin mencairkan suasana. Tentu saja tindakan Sakura tak luput dari tatapan dua laki-laki di belakangnya, Naruto memperhatikan dengan tatapan biasa dan mencoba sesekali ikut nimbrung, sedangkan Sasuke terlihat tidak menyukai interaksi mereka dan lebih memilih diam.

Tak ada yang menyadari, di barisan kursi depan, terlihat sepasang mata rembulan terus menyaksikan semuanya, lebih tepatnya melihat bagaimana tindakan Sakura. Laki-laki itu berdecih. "Saingan baru telah muncul,"

"Kau mengatakan sesuatu, Neji?" Lee yang duduk di samping laki-laki Hyuga itu bertanya.

Neji terkejut sesaat, lalu kembali pada tampang tenangnya. "Tidak,"

"Saingan? Apa-apaan itu! Aku hanya ingin menjauhkan gadis itu dari si baka Naruto, dan jelas aku tidak benar-benar menyukainya! Bagaimana bisa aku mengatakan Fushiguro itu sebagai saingan, cih!" Iner Neji berkata lantaran merasa heran dengan kata-kata yang sempat terucap dari bibirnya sendiri tadi.

...

Akhirnya ni bocah nongol juga wkwk.

See u!

𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang