| 20 | Yang Ia Pilih

329 61 26
                                    

Suasana hening serta pencahayaan yang tak begitu menerangkan adalah suasana yang pas untuk menggambarkan keadaan sebuah perpustakaan cukup besar di Konoha Senior High School. Jejeran buku serta berbaris-baris lemari tinggi menjadi pemandangan yang selalu tertangkap oleh semua netra manuisa jika berkunjung ke tempat itu.

Sakura, untuk kedua kalinya ia kabur dari semua orang, terutama menghindari Neji, Sasuke dan Megumi. Tiga pria itu sudah bagaikan hantu bagi Sakura, dimana jika bertemu dengannya maka gadis itu akan langsung lari terbirit-birit dan sebisa mungkin menghindar.

Bisa dibayangkan, gadis itu duduk bersama Megumi dan di belakangnya ada Sasuke, selama pelajaran berlangsung gadis itu sama sekali tidak berkutik dan hanya fokus memperhatikan guru di depan, lalu ketika jam istirahat tiba tubuhnya langsung bergerak cepat lari meninggalkan kelas.

Dan kini, Sakura bisa bernapas lega karena telah menemukan tempat yang tepat, sebuah Perpustakaan yang sepi. Sakura duduk di tempat yang mana dahulu ia bertemu dengan Megumi dan sempat terjadi perbincangan ringan diantara mereka.

Ah! Sakura segera menggeleng ketika tiba-tiba malah memikirkan salah satu dari ketiganya, apa-apaan itu!

Kembali Sakura terfokus pada buku kesehatan yang ada di tangannya, membolak-balik setiap lembar dengan senandung kecil yang keluar dari bibir tipisnya. Sangat menenangkan, pikirnya.

Namun, gadis itu langsung terkesiap ketika dengan tiba-tiba kursi di sekitarnya tergeser dan langsung menghadirkan sosok orang-orang yang tengah dihindarinya.

Iya! Neji, Sasuke dan Megumi kini telah duduk dengan santai di kursi dekat Sakura. Dimana Neji duduk di sebelah kiri Sakura dan Megumi di sisi kanannya, lalu Sasuke memilih posisi di depan Sakura. Membuat gadis itu membeku seketika dengan debaran jantungnya begitu terasa lebih cepat. Tegukan saliva pun susah payah dilakukan olehnya.

"Ka - Kalian? Bagaimana bisa di sini?" Sakura dengan tercekat bertanya. Pasalnya gadis itu sama sekali tidak menyadarinya, sadar-sadar ketika kursi bergeser. Ia tidak mendengar langkah kaki dari ketiganya, atau ini sebab Sakura yang terlalu asyik dengan buku dan senandungnya?

Dan, bagaimana bisa mereka mengetahui lokasinya? Aaarrgghh! Bisa-bisa Sakura stres jika terus seperti ini!

"Sangat mudah untuk menemukanmu," Neji meraih helaian rambut merah muda Sakura dan menghirupnya, jelas saja hal itu berhasil membuat bulu kuduk si gadis secara cepat meremang dengan kedua mata membulat terkejut.

"Merah muda, sangat langka, bahkan kurasa hanya kau yang memilikinya," di sisi kanan, Megumi melakukan hal yang serupa. Hal itu mampu membuat gadis itu terpaku tak bisa bergerak, jangan lupakan dadanya yang kini semakin berdebar.

"Hentikan itu, ingat tujuan kita ke sini!" Sasuke nampak geram karena ia tidak bisa ikut serta merasakan kehalusan helai merah muda itu. Kuso! Sasuke salah memilih kursi!

Neji mendecih saat mendengarnya, tak lupa kini hadir seringaian. "Kau iri pada kami?"

"Urusai!" Dengus si bungsu Uchiha.

Merasa sudah tidak aman lagi, dengan cepat Sakura bangkit, membuat kegiatan Neji dan Megumi pun terpaksa terhenti dan kini tatapan ketiganya tertuju pada satu-satunya perempuan di antara mereka.

"Maaf, sebentar lagi bel masuk berbunyi," Sakura pun dengan gesit keluar dari tempat duduknya dan bergegas melangkah menjauh.

Kompak ketiga laki-laki itu bangkit dan keluar dari kursi masing-masing, menatap kepergian Sakura yang kini hampir menuju pintu perpustakaan.

Namun sebelum benar-benar tiba di sana...

"Sekarang!" Interupsi Sasuke.

"Akh!/Akh!/Akh!"

𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang