Nampaknya Kakashi benar-benar memiliki kepentingan lainnya yang mengakibatkan guru itu tidak bisa mengisi jam di kelas ini. Sejak kepergiannya beberapa waktu lalu, Kakashi belum juga kembali ke kelas, hal itu berhasil menimbulkan asumsi bagi para murid yang berpikir jika pagi ini kelas mereka mendapatkan jam kosong.
Sakura yang telah habis akal untuk mencoba akrab pun kini memilih diam. Ternyata bukan hanya tampangnya yang mirip dengan Sasuke, tapi sikapnya pun tidak beda jauh, sejak tadi hanya Sakura yang memulai pembicaraan dan Megumi hanya sebagai pihak menjawab, dan hal itu berhasil membuat Sakura kehabisan topik pembicaraan.
Beberapa waktu diam, tanpa diduga Ino berbalik ke arahnya. "Sakura, bukan kah kau mengatakan akan memintaku untuk merancang sebuah bunga? Aku dan Hinata akan ke kantin sekarang, kau mau ikut? Kita bisa membahasnya di sana,"
Selanjutnya, Hinata dan Ino pun bangkit, beberapa pasang mata tertuju pada dua gadis itu, termasuk Naruto. "Na - Naruto-kun," Hinata menyapa dengan gugup pada laki-laki itu.
Naruto tersenyum cerah. "Aa~ Hai Hinata,"
Sapaan yang diberikan Naruto tak kuasa menahan semburat kemerahan yang kini tampak di kedua pipi gadis Hyuga itu, Hinata memalingkan wajahnya menahan malu.
Ino menatap datar menyaksikannya, sudah terbiasa dengan reaksi Hinata yang salah tingkah jika berurusan dengan Naruto.
"Baiklah, aku ikut dengan kalian," Sakura pun bangkit, maniknya terarah pada dua pria di belakangnya. "Naruto, Sasuke-kun. Aku ke kantin lebih dulu, ya,"
Tak menunggu jawaban, Sakura lebih dulu pergi menyusul kedua temannya yang memang sudah lebih dulu pergi beberapa detik lalu─Ino dan Hinata terlihat menunggu di ambang pintu.
Jam istirahat belum tiba, tapi berhubung jam kosong telah didapat, maka untuk mengisi waktu luang mereka memutuskan untuk menyibukan diri masing-masing.
Naruto mengernyit saat menyaksikan Sasuke yang terus menatap tajam punggung laki-laki di depannya, tatapannya teralihkan ketika sosok Megumi bangkit. "Oi Fushiguro! Mau kemana kau?" Naruto bertanya.
"Mencari udara segar," setelahnya Megumi pun meninggalkan tempat.
Naruto mendelik disusul dengan mengangkat kedua bahunya tak peduli. "Teme! Berhenti menatapnya dengan tatapan membunuh seperti itu, kau sungguh mengerikan, tahu!" Omel si kuning.
"Kau menyukai Sakura?" Tiba-tiba Sasuke bertanya seperti itu.
"Apa maksudmu? Tentu saja!"
"Kau tidak cemburu?"
Naruto menatapnya bingung. Namun melihat tatapan Sasuke yang terus terarah pada murid baru itu membuat Naruto mulai memahami. "Maksudmu, kepada bocah Fushiguro itu? Tentu saja tidak. Hei! Dia hanya anak baru,"
Sasuke berdecak. "Apa kau tidak bisa merasakannya? Bahkan sejak awal aku bisa melihat orang itu yang sepertinya memiliki ketertarikan pada Sakura,"
Naruto terkejut mendengarnya. "Benarkah? Wah! Jika begitu aku harus mengawasinya!"
Sasuke yang menyaksikan respon Naruto pun hanya bisa menggelengkan kepalanya merasa heran.
...
"Bukan kah kau sempat menyatakan perasaanmu padanya?"
Lee yang mendengar suara tiba-tiba dari arah sebelahnya segera menoleh, nampak Neji yang kini menatapnya. "Kau bertanya padaku?"
Neji mengangguk membenarkan.
"Aku? Menyatakan perasaan pada siapa?"
"Sakura,"
Lee tersentak sesaat. Jelas ia pun menyaksikan bagaimana kemarin Neji secara terang-terangan mengumumkan jika laki-laki itu akan berusaha mengejar Sakura. Mendengar pertanyaan itu keluar dari bibir Neji berhasil menciptakan bulir keringat pada pelipis laki-laki penuh semangat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈 𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐊𝐍𝐎𝐖 || SELESAI✓
Фанфик🌸𝐍𝐞𝐣𝐢𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Rasa yang hadir tanpa diduga. Mungkin itu kalimat yang cocok untuk menggambarkan keadaan Neji sekarang, dimana niat awal ia mendekati Sakura hanya untuk memisahkan gadis itu dari Naruto─pria yang dicintai oleh Hinata─adik dari N...