7 DREAM : BUNGEE

109 17 0
                                    

Dear DREAMdream come true in your life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dear DREAM
dream come true in your life

🔮

"Mahendra! Sumpah! Aku engga mau ah, ayo turun aja~"

"Loh engga bisa Bi, janji tetep janji. Kamu harus nemenin aku naik wahana ini, kan kamu kalah main batu, kertas, gunting tadi" Mahen mengapit lengan Bianca ketika si gadis menarik mundur badannya

"Ish! Curang. Tadi aku minta pergi ke GWK kamu engga mau, katanya tempat di sana ketinggian. Tapi sekarang lihat? Kamu malah ngajak aku main bungee jumping coba, maksudnya apa?"

Mahen menaruh jari telunjuknya di mulut. "Sstt beneran deh, abis main ini kita langsung pergi ke GWK buat nyusul Ayya sama Rendy. Kamu pasti khawatir karena di sana ada Arini, right?"

Bianca memasang wajah sebal. "Lagian kamu sengaja ya bawa mereka berdua ke Bali?"

"Engga. Kebetulan Rendy–Arini emang masih ada program study banding ke SMAN 75 Denpasar" ujar Mahen

"Kenapa bukan anak kelas 1 atau 2? Kesiswaan engga nunjuk pengurus OSIS yang baru kah? Rendy sama Arini kan udah lengser dari jabatan mereka"

"Tapi mereka belum ada sertijab. Engga tau juga kenapa Pak Dimas nunda pelantikannya, but—percaya deh, Arini engga akan ngelakuin hal yang bikin Rendy atau Ayana rugi" laki-laki Purnama tersenyum manis

"Kenapa kamu bisa yakin?"

"Bisalah" Mahen menarik Bianca keluar dari lift yang membawa mereka naik ke atas bangunan. "Arini kan udah punya Yohan"

"Ya?"

"Hallo kak. Mau lompat sendiri-sendiri atau berdua?" pertanyaan seorang petugas mengalihkan atensi Bianca

"Berdua"

"Bentar. Maksud kamu Arini udah punya Yohan.. mereka pacaran?" kedua netra si gadis membulat

"Iya" Mahen yang sedang dibantu petugas memakai pengaman, menoleh ke belakang. "Jadi engga usah khawatir. Arini engga akan ganggu hubungan Ayana sama Rendy. Mending sekarang kamu ke sini, pasang pengaman buat lompat biar kita bisa cepet nyusul mereka"

"T-tapi" Bianca sedikit melongok ke bawah

"Tenang, ada aku Bi. Come here, engga ada yang perlu ditakutin. Ada petugas juga yang ngawasin kita" kembali Mahen menarik Bianca mendekat

Gadis Affandra tak menolak, ia menurut saja ketika petugas perempuan memasang pengaman, seperti yang temannya lakukan pada Mahendra, dan ketika selesai, petugas tersebut memberikan aba-aba agar keduanya berjalan ke ujung papan.

"Kalau takut, jangan lihat ke bawah kak. Tutup mata aja sambil peluk pacarnya"

"Eh?" Bianca melirik Mahen sekilas. "E-engga usah, aku engga—"

FROM DREAM SHOW #1 - Dear DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang