7 DREAM : ANL

64 17 0
                                    

Dear DREAMdream come true in your life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dear DREAM
dream come true in your life

🔮

Hari demi hari berlalu. Affandra bersaudara sudah kembali menjalani hidup mereka, dengan membuka lembaran baru. Arini juga sudah kembali ke sekolah, tidak peduli bagaimana tanggapan siswa-siswi yang kadang mencemooh setiap saat. Semua berjalan normal sampai persidangan kasus Arini, Bianca, dan Viona dibuka.

Pada sidang pertama, hakim telah memutuskan bahwa Arini dan Viona terbukti bersalah. Arini bersalah atas tuduhan pembujukan tindak pidana, dengan bukti chat dirinya bersama Viona dan kesaksian Arga yang saat itu menerima telfon dari adiknya. Ketiga sahabat Viona juga memberikan kesaksian karena pada saat Viona menerima pesan, dia sedang bersama mereka. Begitupula dengan member 7 Dream yang terlibat.

Ya. Arga benar-benar membuat Arini merasakan keadilan. Namun bukan berarti dia menjadi lepas tangan, Arga tetap memperjuangkan adiknya dengan menyewa pengacara handal, membantu mencarikan bukti yang setidaknya bisa meringankan hukuman, dan memberi gadis itu semangat.

Hingga pada putusan akhir persidangan, dengan mempertimbahkan satu dan lain hal berdasarkan UU, juga sistem peradilan pidana anak. Arini pun dikenakan pidana bersyarat yaitu pembinaan di luar lembaga, pelayanan masyarakat atau pengawasan, dan denda paling banyak 459.500 rupiah.

Sementara Viona, dia mendapatkan hukuman pidana penjara maksimal 3 tahun dengan pembebasan bersyarat dan denda paling banyak 1.212.500 rupiah. Lalu tentang orangtua si gadis yang juga dilaporkan Arga sehari setelah persidangan, mereka dihukum 20 tahun penjara dan denda sebesar 30 juta rupiah. Kemudian dengan hasil final tersebut, semua urusan Affandra bersaudara yang berkaitan dengan Viona pun selesai.

🔮

KEDIAMAN KELUARGA
Alvandra

"Haah akhirnya selesai juga" Javier merebahkan tubuhnya yang lelah di atas ranjang

Lama duduk di depan meja belajar ternyata sukses membuat punggung Javier terasa pegal. Harusnya ia memang tidak menunda tugasnya tadi siang, jadi malam ini Javier bisa full beristirahat. Tapi terlambat, beginilah akibat sering bergaul dengan Haikal. Selalu diajak bermain game di rumah Keivan dan mengerjakan tugas nanti-nantian. Huh. Javier janji, ini adalah yang terakhir kali dia belajar dengan sistem seperti sekarang. Sistem Kebut Sempoyongan.

TOK.. TOK

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi laki-laki Alvandra dari langit-langit kamar.

"Javier, kamu udah tidur sayang?" panggilan lembut seorang wanita membuat tubuh Javier menegak, itu suara ibunya, si laki-laki merubah posisi menjadi duduk sebelum meminta Neisha untuk masuk

FROM DREAM SHOW #1 - Dear DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang