Lihat bagaimana panggung pertunjukan ini akan berjalan, melewati dimensi dimana hal yang mungkin terlihat kurang masuk akal, menjadi suatu hal yang wajar.
***
Cerita ini memiliki alur yang panjang, tentang keluarga Affandra dan 7 laki-laki yang haru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DearDREAM dream come true in your life
🔮
Dikta menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Ditatap ia, keenam laki-laki di hadapannya sebelum mengangkat tangan tanda akan memulai pembicaraan.
"Biar gue mulai dari obrolan kita pagi tadi. Waktu di rumah bang Javier, gue sempet bilang kalau mau cerita soal kak Joanna dan kotak yang gue temuin di kamar orangtua dia kan? Tapi sebelum itu, gue punya satu permintaan"
"Apa?" tanya Mahen
"Gue harap kalian bisa ambil inti dari cerita ini dengan kepala dingin. Gue tau, diantara kalian pasti bakal ada yang emosi tapi coba lihat dari sudut pandang kak Joanna baik-baik. Jangan langsung meledak tanpa berpikir" Dikta menghela nafas. "Kak Joanna udah berusaha sejauh ini buat kita, jadi gue mohon hargai dia"
Keenam member 7 Dream saling lirik lalu mengangguk paham. "Kita coba. Ren, Kal, Van, semoga emosi kalian engga kaya roket yang siap terbang buat meledak" wanti Nathan, mengingat kesabaran ketiga sahabatnya lebih tipis daripada member lain
Mereka mengangkat ibu jari dan telunjuk bertanda 'OKE' 👌
"Lanjut Dik"
"Yang pertama, informasi soal Joanna. Gue panggil dia nama aja, biar gampang. Kalau dulu Beby pernah cerita tentang Joanna yang dihilangin kemampuan spesialnya sama kak Arjuna, itu kurang bener. Kak Juna engga sepenuhnya hilangin kemampuan dia, Beby aja yang kurang tau informasi sebenernya kaya apa, dan.. gue yakin Joanna udah cerita masalah ini sama bang Javier"
Javier menatap Dikta sebelum mengangguk, tak ingin menyela.
"Jadi dari awal Joanna cuma pura-pura engga bisa lihat masa depan? Kenapa?" Haikal mengangkat alis meminta penjelasan
"Awalnya dia engga inget bang tapi seiring berjalannya waktu, bayangan di masa depan dia mulai muncul. Dan karena itu, Joanna jadi punya rencana di luar rencana bang Juna"
"Beda sama bang Juna yang mau kita terlibat, Joanna engga pernah mau 7 Dream ikut-ikutan masalah keluarga dia. Jadi setelah Joanna tau bang Arga sama kak Barbara berpindah ke kubu mereka, sebisa mungkin dia minta bantuan bang Arga buat ngalihin perhatian Infinite dari kita. Masih inget soal lomba dance yang tiba-tiba bang Arga tawarin waktu kita di kantin? Itu salah satu rencana dia buat ngabulin permintaan Joanna"
"Dan lo udah tau tapi engga bilang sama kita? Kalau sampe kejadian di mimpi keulang gimana?" sulut Keivan
Sejenak Dikta terdiam. "Gue juga baru tau dari bang Arga semalam, dia yang cerita, dan udah gue bilang, pikirin pake kepala dingin Van. Ambil sudut pandang dari kak Joanna. Menurut lo, kalau lo ada di posisi dia gimana? Dia cuma mau ngelindungin kita"
"Tapi cara dia salah. Itu egois namanya. Kenapa sih dari awal kalian engga cerita aja? Kaya yang pernah gue bilang, kalau kalian cerita masalah ini dari awal, tanpa ngelibatin surat, mimpi, dan segala antek-anteknya. Pasti masalahnya engga akan runyam"