Lihat bagaimana panggung pertunjukan ini akan berjalan, melewati dimensi dimana hal yang mungkin terlihat kurang masuk akal, menjadi suatu hal yang wajar.
***
Cerita ini memiliki alur yang panjang, tentang keluarga Affandra dan 7 laki-laki yang haru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DearDREAM dream come true in your life
🔮
TING
📩 @zevara_ Zevara P. Affandra | 03.15 PM
Kak Haikal yakin cuma mau satu?
⤵ Reply
@justhaikal 📩 Haikal S. Bramasta | 03.16 PM
Ya
⤵ Answer
📩 @zevara_ Zevara P. Affandra | 03.20 PM
Oke, fotonya ada dibawah ini 📷 download this picture.jpg
Read
"Haah gue engga percaya, ternyata gue bisa minta foto dia" Haikal melirik Nathan yang tertidur begitu damai sebelum mendownload gambar yang tadi Zara kirimkan
COMPLETED Open | Delete | Share
"Open"
Sebuah gambar seorang gadis terbuka.
"Felicia yang foto itu" suara Nathan tiba-tiba terdengar
"Augh! Kaget Nath. Gue kira lo tidur"
"Engga, cuma nutup mata aja. Pusing"
"Oh. Btw lo tau dari mana kalau foto ini diambil sama Felicia?"
"Nebak aja" Nathan berujar
Haikal kembali memperhatikan foto tersebut lalu menutup ponselnya. "Kayanya peran kita berdua lumayan susah ya" ujar dia
"Maksud lo?"
"Yaa kita sama-sama harus jaga perasaan orang yang sayang kita. Jaga perasaan mereka supaya engga ada kejadian di video yang pernah dilihat" helaan nafas berat keluar
"Menurut gue itu agak susah karena gue bahkan belum tau apa yang harus dilakuin pas ketemu lagi sama dia. Apa gue harus kasih kesempatan atau—" Haikal tak melanjutkan
Nathan membuka mata. "Ikutin kata hati lo. Kalau lo emang mau kasih kesempatan buat dia, kenapa engga? Siapa tau kalian cocok. Lagipula Melody juga cewek baik"
"Gue cuma takut buat memulai, takut kalau pada akhirnya semua karena rasa engga enak dan kasihan. Engga tulus" Haikal melirik sisi lain di samping tubuh Nathan. "Terus lo sendiri, apa lo udah ngikutin kata hati lo?"
Laki-laki itu mengikuti arah pandangan Haikal. Dia mengarah pada foto Joanna yang Ayumi berikan. "Ya. Bisa dibilang" Laki-laki itu tersenyum