Part 14

142 1 0
                                    

Hai readearsnya Julivan,

Gak terasa udah sampai part 14. Semoga kalian masih betah untuk baca yaa.

Happy reading


**Love is an obsession, but obsession is not love**


*Devan's POV

Devan selesai membersihkan badannya. Setelah keluar dari kamar mandi, ia tak melihat Amanda di kamarnya. Cowok itu merasa masa bodoh dan segera memakai pakaiannya kembali, tapi..


Kemana kemeja gue, bukannya semalam ada di sofa batin Devan

"Amanda!" panggil Devan dengan sedikit berteriak

"Ya? Aku didapur Sayang" jawab Amanda yang terdengar dari lantai bawah

Ah di dapur dia ternyata batin Devan

Ia pun mengambil dompet dan hpnya yang ada di atas nakas. Ia teringat di handphonenya terdapat video sex mereka berdua. Dengan senyum smirk, ia melangkah keluar kamar.

Dengan bertelanjang dada, Devan menuruni tangga menuju dapur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mana kemeja gue? Kemarin malam di kursi, tapi...." Devan terdiam

"Hhmm? Aku pakai nih" ujar Amanda manja

Kalau aja ini Neva batin Devan

"Kembalikan" perintah Devan

"Kamu makan dulu" bujuk Amanda

"Gue bilang kembalikan" paksa Amanda

"Bisa gak sih kamu gak kasar sama aku Van? Kamu kenapa beda terus sama aku? Semalam kamu lembut, tapi pagi harinya kamu pasti jadi temperamen" rajuk Amanda

"Gue mau pulang" titah Devan

"Kenapa sih Devan kamu begini? Ada apa sama kamu? Aku kurang apa semalam, hah?" nada Amanda sedikit meninggi

"Apa kurangnya aku?" tanya Amanda sekarang mulai menangis

"Aku ngerasa aku tuh sampah. Setelah dapetin apa yang kamu mau, kamu seenaknya ninggalin aku." nafas Amanda tercekat, kini ia pun menangis

Drama apa pagi-pagi begini batin Devan malas

Sudah saatnya gue tinggalin Amanda dan fokus ke Julia batinnya lagi

"Oke, hubungan kita sampai disini. Gue gak mau lo ngerasa diri lo sampah karena sering gue pake. Lo bisa simpan baju gue. Bye" ujar Devan dingin

"Devan" Amanda berlari dan meraih tangan Devan

"Jangan tinggalin aku kayak gini" pinta Amanda yang sudah menangis

"Please Devan, please. Aku cinta sama kamu" isak Amanda

JULIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang