PART 18

94 3 0
                                    

Hallo readersnya Julivan, sebelumnya makasi banget buat readers yang udah ngikutin cerita Julivan dari awal.

Makasi juga yang udah support votenyaa, author sayang kalian banyak-banyak

Untuk readers yang menjalankan ibadah puasa, semoga dilancarkan dan diberi pahala yang melimpah

Author update part 18 sekarang aja yaa, biar readers ada bahan bacaan pas lagi ngabuburit


Anyways, happy reading


Setelah mengatakan itu, Julia pun langsung buru-buru kembali ke kelas. Entah kenapa perasaannya kini campur aduk. Devan laki-laki yang baik, tidak pernah melakukan hal yang salah padanya, dia juga orang yang menghormati Julia, kecuali ya tadi itu, menyebalkan. Ada satu hal yang Julia tidak paham, kenapa Devan tidak mau berteman dengan siapapun disini. Apa Devan enggan berteman? Atau merasa kesulitan untuk mencari teman

Julia kini terduduk dikursinya, didepan Melissa yang sedari tadi sibuk dengan snapchatnya. Julia menyiapkan buku untuk pelajaran selanjutnya, yaitu biologi.

Tak lama, Devan pun menyusul ke kelas. Cowok itu menatap Julia sambil berjalan ke arah kursinya, namun Julia memalingkan wajahnya ke arah Melissa dan berusaha mengajaknya mengobrol

__________________________________________


Bel tanda kegiatan belajar mengajar pun berbunyi tepat di jam 4 sore.

"Mel, jadi kerumah kamu kan?" tanya Julia buru-buru

"Jadi dong...."

Belum selesai Melissa bicara, tiba-tiba Julia memotong

"Yaudah deh yuk berangkat sekarang" ajak Julia buru-buru sambil menarik tangan Melissa

"Eh tunggu tunggu dulu, ini belum selesai beresin bu...."

Tanpa menjawab, Julia langsung meraup buku-buku Melissa yang masih berserakan diatas meja dan menariknya menjauh

"Eh eh Juliaaaaa" Melissa berteriak ketika ia tiba-tiba diseret seperti itu

Devan hanya menatap Julia dan ia menghela nafas malas. Apakah segitunya dia ingin menjauhi dirinya. Dengan malas pula, ia merapikan bukunya dan ternyata dialah yang terakhir dikelas.

Devan berjalan lesu hari ini, hingga tiba-tiba ada seorang cewek yang menunggunya di ujung tangga lantai 4

"Hai Devan Sayang" sapa Amanda dengan nada suara yang di imut-imutkan

Ya, itu Amanda

"Devan mau pulang ya? Aku boleh ikut gak? Sekalian ketemu sama Papa Mama kamu. Aku pengen banget kenalan sama mereka"

Devan hanya diam, tak menjawab salam Amanda. Ia malas sekali bertemu dengan cewek itu setelah apa yang dikatakan Julia padanya hari ini

"Devan, kamu marah ya? Aku minta maaf soal tempo hari dirumah aku. Please jangan marah ya?"

Amanda menatap Devan dengan puppy eyesnya. Ia tau sekali, trik ini sangat ampuh ke banyak pria dan akhirnya mereka luluh. Kali ini Amanda ingin menggunakannya pada Devan

Devan hanya diam, menatap Amanda tajam

"Devan?"

Amanda meraih lengan Devan dan kini memeluknya dengan kedua tangannya

"Kamu jangan marah lagi ya? Aku tau aku salah karena terbawa emosi"

Devan hanya diam saja. Di sudut mata Amanda sudah hampir terbentuk air mata. Buru-buru ia seka dengan buku tangannya

JULIVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang