16

362 89 23
                                    

Ditunggu vote dan komennya 🥰

###

Jam setengah tujuh, dan Aleena sama sekali belum keluar dari kamarnya adalah sesuatu yang mencurigakan. Jadi, Jerry mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar Aleena.

Perempuan itu masih tidur, dan itu bukan hal yang biasa. Jerry mendekat, menduga Aleena sedang sakit setelah kemarin kehujanan.

"Al?" Panggil Jerry, menempelkan tangannya ke dahi Aleena yang terasa panas. "Apa yang kamu rasain?"

Jerry segera mencari termometer dan stetoskop dari tasnya untuk memeriksa Aleena. Mata perempuan itu terbuka sayu saat melirik ke arah Jerry.

"Pusing," jawab perempuan itu lemah. "Tinggal aja, nggak apa-apa. Nanti juga baikan."

"Dokter mana yang ninggalin orang sakit?" Tukas Jerry. "Mual, nggak?"

"Enggak. Dipake tidur juga nanti baikan," sahut Aleena lagi. "Aku punya obat generik, deh. Nanti kalau udah agak enakan aku minum. Kamu berangkat aja."

Jerry berpikir cepat. Tidak mungkin dia meninggalkan Aleena dalam keadaan sakit seperti ini tanpa ada seorang pun yang mengawasi.

"Kita ke rumah sakit," putus Jerry, mengangkat Aleena dari ranjang.

"Aku nggak apa-apa," Aleena mengerang, berusaha terdengar kuat dalam kondisinya yang lemah.

"Kamu demam! Gimana mungkin kamu nggak apa-apa?" Sahut Jerry jengkel. Lelaki itu meletakkan Aleena ke kursi penumpang sebelum menutup semua pintu rumah.

Perjalanan ke UII terasa sepi karena Aleena kembali tidur. Perempuan itu hanya sempat bangun saat ingat bahwa dia harus ijin libur ke kantor. Jerry yang akhirnya menelepon kantor untuk mengabarkan kondisi Aleena.

Sesampainya di UGD RS UII, beberapa orang langsung mengerubuti Jerry.

"Kenapa, Dok?" Seorang dokter laki-laki seumurannya menghampiri. Melongok untuk melihat siapa yang teman kerjanya bawa dengan tergesa-gesa ke ruang UGD.

"Isteri saya sakit, Dok. Tolong di cek, biar saya urus administrasinya," pinta Jerry.

Begitu kembali, Jerry bisa melihat Aleena sudah ditinggal sendiri. Dokter umum yang tadi menanganinya sedang menangani pasien lain. Saat mendekat, perempuan itu kembali tidur dengan infus yang telah terpasang.

"Oh, Dokter Jerry!" Dokter Umum yang bernama Pak Haikal itu kembali mendekat sambil membawa berkas. "Dari hasil pemeriksaan darah, isteri bapak terkena infeksi bakteri," katanya.

"Infeksi bakteri?" Jerry mengerutkan kening.

"Ya, lihat? Leukositnya lebih banyak dari nilai normal. Sepertinya harus opname supaya bisa dipantau lebih baik," kata Dokter Haikal. Jerry mengangguk paham sambil mempelajari hasil tes laboratorium Aleena.

"Terimakasih, Dok," ucap Jerry lega.

Dokter Haikal pergi dan Jerry pun sadar kalau dia juga harus segera bekerja. Setelah menitipkan Aleena pada perawat yang ada di UGD, Jerry segera menuju ruangannya.

"Dok, pihak administrasi tanya, Bu Aleena mau dikasih ruang apa?" Seorang perawat lewat telepon saat Jerry berganti baju.

"VIP," jawab Jerry. "Nanti kasih tau dapat kamar nomer berapa, ya?" Pesannya sebelum telepon di tutup.

Nah, dengan begini Jerry bisa bekerja dengan tenang!

###

Selama Aleena terbaring di rumah sakit, mertuanya sering datang untuk menjenguk, terlebih para pekerja di UII pun selalu menyempatkan diri untuk menengok Aleena. Rayu juga bertanya mengenai kondisinya melalui chat, begitu juga Mas Alan yang mengomel panjang ketika tau Aleena sakit.

SemicolonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang