18

460 93 34
                                    

Haii.. 😁

Ditunggu vote dan komennya 🤗

###

Awalnya Aleena bingung mengapa Jerry tiba-tiba membuang muka darinya. Lelaki itu juga jadi salah tingkah kalau Aleena berdiri terlalu dekat.

Hari minggu mereka berdua habiskan dengan keluarga Jerry. Mas Jeremy yang sudah lama tidak pulang pun masih menjadi bintang utama. Sampai akhirnya Aleena bersiap-siap pulang, Mas Jeremy mengajaknya mengobrol.

"Kok udah pulang? Tadi malem nggak bisa tidur, ya?" Tanya Mas Jeremy, tampak menyayangkan kepergian Jerry dan Aleena.

"Tadi malem tidur nyenyak, kok. Cuma, besok harus kerja dan nggak bawa baju ganti," jawab Aleena. "Mas Jeremy main lah ke rumah kami."

"Ah, takut ganggu pengantin baru," tolak Mas Jeremy sambil tersenyum. Aleena tergelak karenanya.

"Bentar lagi udah mau satu tahun, kali. Bukan pengantin baru lagi," bantah Aleena.

"Kan semangatnya masih kayak pengangin baru," ledek Mas Jeremy, terkekeh geli.

"Maksudnya?" Tanya Aleena bingung.

"Tadi malem tidur jam berapa?" Mas Jeremy kembali bertanya, wajahnya seolah menunggu Aleena untuk malu.

"Kenapa emangnya?" Sekali lagi Aleena balas bertanya, mengingat-ingat jam berapa dia jatuh tertidur tapi benar-benar lupa. Melihat reaksi Aleena justru membuat Mas Jeremy salah tingkah.

"Kalian lagi apa?" Jerry yang baru saja keluar dari rumah bersama bapak dan ibu pun mengerutkan kening heran.

"Nungguin kamu," jawab Aleena polos.

"Besok kalau aku mau main, aku kabarin Al," kata Mas Jeremy, berusaha tampak biasa saja.

"Oke, mas!" Sahut Aleena.

"Udah semua? Sayur sama lauknya udah bungkus, Al?" Ibu mertuanya bertanya.

"Udah, Bu." Sekali lagi Aleena menyahut tenang.

"Hati-hati di jalan, Jer. Sering-sering main ke sini ya, Al," kali ini bapak mertuanya yang memberi pesan.

"Iya, Pak. Kami jalan dulu, ya?" Pamit Jerry yang diikuti oleh Aleena.

"Titip Jerry ya, Al!"

"Mas, semalem kenapa kamu pindah ke bean bag? Perasaan, aku nggak banyak gerak pas tidur," tanya Aleena, akhirnya memiliki ruang untuk mengobrol dengan Jerry.

"Perasaanmu doang. Orang berkali-kali kamu nyaris jatuh ke lantai, kok" sahut Jerry.

"Serius? Kamu nggak bisa tidur karena itu?" Tanya Aleena yang dijawab dengan anggukan singkat. "Kamu tidur jam berapa semalem?"

"Nggak tau, nggak liat jam. Kenapa?" Sahut Jerry.

Aleena hanya menjawab dengan gumaman tidak jelas. Perempuan itu mencoba mencerna pertanyaan-pertanyaan aneh Mas Jeremy dan hubungannya dengan jam tidur mereka berdua.

"Mas," Aleena memanggil Jerry.

"Hm?"

"Tadi malem kamu ngapain?" Tanya Aleena.

"Tidur lah! Mau ngapain lagi?" Aleena kembali tidak menanggapi meski nada suara Jerry tidak setenang biasanya.

Perempuan itu merenung dalam diam. Tadi malam, diantara tidur dan tidak, Aleena memang mendengar suara aneh. Dia memutuskan untuk tidak peduli dan melanjutkan tidur tanpa mengecek suara apa yang terdengar di kamar.

Maksud Aleena, perempuan itu bisa mengerti pertanyaan-pertanyaan aneh Mas Jeremy kalau memang tadi malam Jerry ...

"Pffttt!" Aleena hampir tertawa.

SemicolonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang