Haechan, Yangyang dan Shotaro terus mengikuti Jeno yang berjalan cepat entah akan kemana. Mereka hanya mengikuti Jeno karena permintaan teman mereka itu."Jen, ini sebenernya lo mau kemana sih?!"tanya Haechan yang tak mendapat jawaban
Mereka sampai di ruangan khusus untuk cctv. Seorang pria mendatangi Jeno.
"Ada apa kalian kesini?"tanya pria itu
"Pak, pagi tadi bapak liat sesuatu yang aneh di cctv depan gudang olahraga gak?"tanya Jeno mencoba untuk bersikap sopan
"Bapak gak liat, pagi tadi masih sarapan"jawab penjaga cctv itu sembari menggaruk tengkuknya
Jeno berdecak, ia segera memasuki ruangan itu.
"Eh jen!!"seru Yangyang
Mereka bertiga mengikuti Jeno masuk ke dalam, mengabaikan pak penjaga yang menatap mereka bingung.
"Pak, tolong putar cctv bagian depan gudang olahraga, jam 8 pagi tadi"ucap Jeno yang dituruti
Pak penjaga begitupun Yangyang, Haechan dan Shotaro merasa penasaran dengan maksud Jeno.
Dalam cctv itu tak telihat apapun, namun beberapa detik kemudian datang 3 orang gadis dengan satu gadis yang menarik paksa seorang pria kecil. Jeno sontak melotot saat melihat itu, begitupun ketiga temannya.
Shotaro menepuk pundak Jeno," Jen, itu bukannya Gaby, Reana sama Arine?"
"Lah yang cowok itu kan anak baru"sambung Haechan
Setelah 3 perempuan dan 1 pria itu memasuki gudang, beberapa detik kemudian terdengar suara teriakan. Jeno melotot, ia tahu teriakan itu adalah teriakan sang mommy.
Lalu 2 pria datang dan memasuki gudang, beberapa menit kemudian 3 gadis yang Jeno kenal itu keluar dari gudang lalu berjalan dengan santai kembali ke kelas.
Setelah itu hanya terdengar teriakan dari dalam gudang itu, teriakan itu lama kelamaan menjadi lambat hingga tak terdengar lagi. Setelahnya 2 pria itu keluar sembari merapikan penampilan mereka yang tampak sedikit berantakan.
Jeno mengepalkan kembali tangannya hingga jari jarinya memutih, ia menggebrak meja membuat pak penjaga dang ketiga temannya terkejut.
"Kaget gue anjir!!"seru Yangyang
Namun Jeno tak peduli, ia segera keluar dari ruangan itu. Membuat Haechan, Yangyang dan Shotaro menyerukan namanya sembari ikut keluar mengejar Jeno.
.
"Aw aw! Sshh pelan pelan"lirik Renjun saat Jaemin mengobati luka lebamnya
"Ck kalo bibir mommy gak luka, Jaem pasti udah cium mommy gara gara berisik"
Renjun menatap Jaemin galak, "Berani?!"
Jaemin terkekeh, "hehehe engga"jawabnya sembari menggeleng
Renjun menatap salah satu sugar babynya itu garang. Namun ia kembali merintih saat kapas berisi alkohol itu bersentuhan dengan luka diwajahnya. Ia sangat tidak suka seperti ini, lihat saja para lelaki bajingan itu akan menyesal telah membuat wajah cantiknya menjadi seperti ini.
Jaemin selesai mengobati mommy nya. Ia menatap Renjun, tersenyum tipis saat melihat wajah sang mommy yang terdapat lebam membiru dibeberapa bagian dan luka sobekan di ujung bibirnya.
Jaemin sungguh tak terima melihat kondisi sang mommy saat ini. Ia benar benar akan menghabisi siapa saja orang yang menyakiti Renjun.
Tiba tiba saja ponsel Jaemin berdering, tertera nama Shotaro yang menelponnya. Jaemin dengan santai mengangkat telepon, mengundang tatapan penasaran dari sang mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY || norenmin
Teen Fiction[END] NORENMIN AREA! ⚠️ "Bersama kalian mereka akan sangar dan sukar untuk di taklukan. Tapi jika sudah bersama saya, they make very adorable babies" Ini kisah mommy Renjun, with he two big babies. Update sesuai kemauan ya sayangku ~