Kisah Jung Siblings

2.3K 234 16
                                    


Malam itu, malam sunyi yang hanya di terangi oleh bulan purnama. Seorang pria berjubah hitam keluar dari mobil yang ia kendarai, ia menatap kedua bocah berumur 5 tahun yang ikut keluar dari mobil bersama sang istri.

"Ayo nak"serunya pada kedua bocah itu

"Sayang, apa ini aman?"

Pria itu menghela nafas kecil, "Pasti aman sayangku, ayo"

Wanita itu mengangguk, mereka berjalan menuju sebuah rumah dengan papan di sampingnya. Si pria mengetuk pintu sampai seorang wanita muda membuka pintur rumah.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Kami ingin menitipkan kedua anak ini disini"

Wanita muda itu nampak terkejut, lalu beralih menatap satu bocah berbadan gembul dan satu lagi bocah yang menatapnya berbinar. Ia tersenyum ramah lalu membuka pintu rumah yang lumayan besar itu.

"Silahkan masuk dulu, tuan dan nyonya"

.

Setelah menandatangani beberapa surat yang diajukan, pria itu tersenyum senang sembari menjabat tangan wanita muda itu. Sementara sang istri tengah menghadapi kedua bocah yang terus saja bertanya tanya.

"imo, apa sekarang kita bisa bertemu bubu??"tanya Jaemin kecil kegirangan

Wanita itu tersenyum, "Ya, Jaemin dan Jeno sementara tinggal disini ya? imo dan samchon akan sering sering menjenguk kesini"

"Tapi kenapa Jeno dan nana harus harus tinggal disini?"tanya bocah gembul bernama Jeno itu

"Karena bubu dan daddy kalian akan menjemput kalian disini, jadi kalian harus menunggu, ara?"

Jaemin mengangguk cepat, sementara Jeno hanya menatap wanita yang ia panggil bibi itu tak yakin.

Setelah mengurusi semuanya, akhirnya suami istri itu berpamitan pada wanita muda itu. Mereka juga melambai pada si kembar dan berlalu keluar melewati papan yang bertuliskan 'Panti Asuhan Mimpi Indah'

MOMMY

5 tahun telah berlalu, kini si kembar sudah berumur 10 tahun. Masa dimana mereka banyak menemukan hal baru dan memahami apa yang sebelumnya tidak di mengerti.

"Nonoo"

"Jaem, aku kan udah bilang jangan panggil nono lagii!!" marah si gembul Jeno sembari menatap Jaemin sinis

"Ih apa sih? Marah marah terus, kan itu panggilan dari kecil"

"Tapi Jeno malu! panggilnya Jeno aja!!!"

Jaemin cemberut sembari mengangguk lalu melanjutkan ucapannya.

"Kapan bubu sama daddy jemput kita?"tanya Jaemin yang tak di jawab oleh si kembaran

Merasa tak di dengar, Jaemin menatap Jeno sinis, "Jeno!"rengeknya

"Aku juga engga tau, Jaem"

Tak ada suara lagi, keduanya hanya diam sembari menatap matahari tenggelam di sebuah rumah pohon yang berada di belakang rumah panti.

.

Hari itu Jeno dan Jaemin tengah bermain petak umpet dengan teman teman mereka. Keduanya memang senang sekali bersembunyi bersama, kali ini mereka memutuskan untuk bersembunyi di dalam lemari yang berada di ruang kerja milik ibu panti.

MOMMY || norenmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang