Tawanan Polos Sang Tiran

bab 11

"tuan ini laporan yang anda minta "
Ucap Max sembari memberikan segulung kertas kepada Duke Arthur

"HM"
Duke berdehem menggerakan jarinya Max yang faham segera undur diri dengan membungkuk hormat

Perlahan Duke Arthur membuka gulungan kertas di tangan nya mata Semerah darah itu begitu fokus membaca setiap bait dari kalimat yang tertulis

"Nama ; Clarisa Mirellia
Usia : 18 tahun
Tempat tinggal : desa Azzura (kekaisaran Razzela )
Clarisa seorang gadis yang hidup bersama paman dan bibi nya yang merupakan seorang petani sayur, kedua orang tua Clarisa telah meninggal sejak ia masih bayi, keseharian gadis itu selalu membantu paman dan bibi nya baik berkebun maupun berjualan di pasar, pribadi Clarisa yang warga desa Azzura kenal ialah seorang gadis yang periang dan baik hati, Clarisa juga berteman dengan seorang prajurit kekaisaran bernama Sean "

Batin Duke Arthur yang membaca isi data diri seorang Clarisa gadis yang beberapa hari lalu ia temui dan berhasil membuat hati Duke Arthur selalu tak tenang saat mengingat gadis itu

Setelah puas membaca isi kertas, Duke Arthur melangkah menuju balkon ruang kerja nya, ia diam beberapa saat mata nya yang merah nampak berkilat seolah menemukan hal baru di depan nya

"Clarisa kau milik ku apapun caranya "
Sekejap Duke Arthur menyeringai lalu kembali masuk kedalam ruang kerja nya
.
.

"HaaH terimakasih tuan aneh upss maksud Cla terimakasih tuan Hans sudah membantu Cla mengantar pesanan tadi"
Clarisa menghela nafas nya untung saja nyonya Sofia tidak terlalu mempermasalahkan keterlambatan pesanan nya

Clarisa kalang kabut saat mengingat ia harus mengantarkan pesanan nyonya Sofia, Hans yang cepat tanggap langsung mengantarnya menuju rumah nyonya Sofia yang untung saja tidak jauh dari toko Hans

Saat ini mereka sedang berjalan santai suasana pasar sudah agak renggang karena saat ini sudah tengah hari, pasar biasanya ramai hanya saat pagi menjelang siang

"Ya nona tidak masalah dan lagi itu salah saya yang tadi malah membawa nona berlari hehe"
Ucap Hans dengan kekehanan di akhir kalimat nya seolah tidak berdosa

"Hu uhm tuan memang aneh untung saja Cla baik hati jadi Cla memaafkan tuan "
ucap clarisa dengan wajah seriusnya sesekali mata hijau itu melihat-lihat ke setiap toko di pinggir jalan yang sedang di tutup oleh para pemilik toko

"Phhfftt ya tuhan siapa yang mengucapkan kata maaf nona kau sungguh lucu "
Hans kembali tertawa Clarisa yang melihat nya hanya mendelik heran, Clarisa memiringkan kepalanya seolah bertanya apanya yang lucu??tapi beberapa saat clarisa terkesiap dengan wajah Hans yang terlihat begitu tampan ketika tertawa

"Nona hentikan wajah mu yang terlihat imut seperti kelinci itu atau aku akan menculik mu saat ini juga !!"
Ucap Hans dengan wajah seriusnya Clarisa yang melihat itu langsung saja menggeleng cepat

"Tidak Cla takut jangan culik Cla !!"

"HEH____"
Hans menganga di tempat melihat gadis yang sedari tadi membuat nya tertawa karena wajah lugu sekaligus imutnya, tapi gadis itu malah berlari  kencang meninggal kan nya dan berkata takut di culik
"Hey wajah ku ini tidak se menyeramkan para bandit yang menculik seorang gadis !! Kenapa dia begitu serius sampai lari seperti itu"
lanjut Hans sembari menggerutu

"tapi jika di pikir-pikir dia gadis yang terlalu naif padahal aku hanya bercanda mudah sekali percaya huhh"
Hans kembali mengingat ucapan nya yang akan menculik Clarisa padahal ia sungguh bercanda hanya saja mimik wajah nya yang terlihat serius eh malah Clarisa mempercayai nya

Hans berjalan menuju toko nya kembali, beberapa kali wajah nya nampak sumringah namun kembali terlihat dingin saat beberapa gadis berteriak karena ke tampanannya,
hari ini Hans merasa sial sekaligus beruntung, sial karena ternyata kembarannya yang malah menyodorkan Hans kepada para prajurit sedangkan Khansa sudah pergi bersembunyi entah kemana dan beruntung karena ia bertemu gadis yang membuat nya tertawa lepas hari ini