Bab 2

4.3K 220 7
                                    

Clarisa yang mendengar penjelasan paman nya mengangguk lesu sorot matanya nampak sendu, Clarisa paham akan apa yang di ucapkan paman Sam sudah bertahun tahun bahkan sejak sedari ia kecil sampai saat ini negerinya masih dalam belenggu jajahan, perang yang tak pernah usai ini berdampak besar pada kemajuan negeri Razzela Aqursy, bahkan rakyat juga ikut merasakan penderitaan dan pedih nya penjajahan

DUARG

BOOMM

Suara ledakan mengangetkan Clarisa dan paman Sam

"Apa yang terjadi paman ?! "
Clarisa berbalik arah melihat segumpulan asap hitam dan pekat dari desa Azzura

"Paman tidak tahu sepertinya terjadi sesuatu disana, kita harus segera pulang, cepat nak !! "
Seru paman Sam yang sudah berbalik mengambil topi dan keranjang besar yang baru terisi setengah sayuran

Tanpa lama Clarisa berlari menyusul paman Sam, mereka terlihat terburu buru melewati jalan setapak yang di sebelah kanan kirinya pepohonan rindang tak luput dari sudut mata Clarisa bunga-bunga liar yang cantik bergoyang perlahan tapi itu bukan waktu yang tepat

Duargg

BOOOM
Karena suara ledakan kembali terdengar, sayup sayup suara ricuh orang-orang desa meminta tolong.
Ada apa sebenarnya apa para penjajah melakukan serangan ke desa nya batin Clarisa dengan raut cemas dan masih berlari.

Flashback
Setelah memastikan Clarisa sampai di saung tempat paman Sam biasa beristirahat, Sean segera menaiki kudanya.

Dengan perasaan senang Sean memacu kudanya lebih cepat.

Gaaakgaaak
tiba-tiba seekor gagak hitam hinggap di pundaknya sontak Sean menghentikan kuda.
Sean yang mengerti langsung mengambil sepucuk surat di kaki gagak itu.
(Segera lah kembali ke istana pemberontak kembali berulah )

Setelah melihat isi surat wajah tampan Sean kembali mengeras giginya bertaut kencang sorot mata yang tadi lembut kini menajam.

Hiiaah ngiiikkkk
Sean memacu kudanya dengan kencang

Dug Dug Dug

Benar saja saat sampai di pusat kota di sana terlihat ricuh orang-orang berlari tunggang langgang meminta pertolongan beberapa toko terbakar mengerikan.
Banyak orang-orang berpakaian hitam sedang menyerang para prajurit istana, tidak tinggal diam Sean mengeluarkan pedangnya memacu kuda dengan mendekat ke arah pertempuran

Srang srang srang
Tanpa ragu Sean menebas orang-orang berpakaian hitam yang menghadang jalan nya

.
.

Sementara itu di istana Razzela Aqursyi

"Yang mulia kaisar Riccardo Lipply Aqursyi memasuki ruangan !!!"
Suara menggelegar prajurit yang menjaga pintu aula istana terbuka lebar

Sesosok tubuh berperawakan besar nan gagah berjalan dengan jubah keagungan nya wajah keriput nan tegas itu tak mengurangi kadar ke tampanan nya.

Beberapa orang di aula langsung berdiri membungkuk hormat kala yang mulia kaisar melewati mereka.

" Salam kepada yang mulia kaisar semoga cahaya Razzela selalu menyertai "
Seru semua orang di aula sembari membungkuk hormat yang di balas anggukan oleh yang mulia kaisar.

Tawanan Polos Sang Tiran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang