bab 12

1.5K 77 5
                                    

Bugh
Bugh
Bugh

"Suamiku HENTIKAAN !!!"
Bibi Emy berlari tunggang langgang mendekati paman Sam yang sedang di pukuli oleh beberapa orang mengerikan

"Paman !! jangan pukul paman hikss berhenti!!!"
Tak kalah histeris Clarisa berlari menghampiri paman Sam yang sudah tergelatak tidak berdaya di depan rumah bahkan masih di pukuli oleh orang-orang berbadan besar

Orang-orang berbadan besar berhenti memukul, mereka menatap kedua wanita yang sedang menangis tersedu-sedu di dekat paman Sam

"Heh kau tahu kami melakukan ini atas perintah karena kalian sudah menunggak hutang berbulan-bulan!!!"
Teriak murka salah seorang pria berbadan besar

"Ampun tuan tolong ampuni kami beri kami sedikit waktu untuk melunasi hutang kami"
Ucap bibi Emy dengan kedua tangan di satukan memelas belas kasih

"HAHAHAHA "
Orang-orang mengerikan itu tertawa terbahak bahak namun terhenti saat melihat sosok Clarisa yang sedang menenangkan paman nya

"Baik kami akan memberikan kalian waktu asal berikan gadis itu sebagai jaminan "
Tunjuk salah seorang yang sepertinya ketua mereka

"Tidak lepasskan hikss kalian orang jahat Cla tidak ingin ikut lepasss!!!"
Clarisa berteriak kala lengan mungil nya di seret paksa oleh lengan hitam dan kekar milik salah seorang di antara mereka tanpa persetujuan bibi Emy

"Jangaan jangan bawa keponakan saya tolong bawa saya saja tuan saya mohon"
Rintih bibi Emy yang kali ini sudah bersujud di kaki si ketua

Dughh
Bukanya di beri belas kasihan justru badan ringkih bibi Emy malah di tendang dengan kerasnya oleh si ketua

"Diam !! kau sudah tua Bangka gadis ini masih segar kita akan bersenang-senang hahahaha "
Teriak si ketua di ikuti tawa para bawahan nya

"Tidak lepass hiksss bibi paman tolong claa !!"
Clarisa terus meronta namun

Dugh
Tengkuk nya di pukul keras oleh salah seorang bawahan si ketua lalu tubuh ringan Clarisa di bopong di pundak seperti memanggul barang dan di bawa pergi

"Tidak huhuu suamiku mari kita masuk aku akan segera menemui Sean "
Bibi Emy membawa perlahan paman Sam masuk kedalam rumah
bahkan paman Sam saat ini hanya diam tak berkutik karena seluruh tubuhnya sudah memar beberapa warga yang melihat dari balik jendela rumah hanya diam bukan nya tidak ada yang mau membantu tapi mereka takut di habisi oleh para kompolotan penagih hutang

Tanpa lama bibi Emy keluar rumah ia berlari tunggang langgang menuju rumah Sean yang terletak di perbatasan antara desa Azzura dengan pusat kota rasa sakit di badan nya ia hiraukan bagi bibi Emy keselamatan Clarisa jauh lebih penting

Para komplotan penagih hutang membawa Clarisa menuju hutan mereka adalah komplotan bandit yang di sewa oleh Tuan Ordelo yang merupakan saudagar kaya raya yang selalu meminjamkan uang dengan mudah pada para warga desa namun tuan Ordelo selalu melakukan cara kekerasan saat menagih hutang yang mereka pinjam

"Berhenti lepaskan gadis itu !!!"
Tiba-tiba muncul seorang berjubah hitam yang menghadang jalan para bandit

"Hahahaha siapa kau pahlawan kesiangan berani kepada kami cari mati kau HAH"
Gertak si ketua yang menurunkan tubuh clarisa dan meletakkannya di sebatang pohon Clarisa masih belum sadarkan diri karena pukulan keras tadi

"Untuk apa aku takut kepada tikus-tikus hama cuih !!"
Si pria berjubah meludah ke samping seolah menghina para komplotan bandit tentunya itu membuat mereka tersulut emosi

"Bajingan serang pria itu !!"
Teriak si ketua lima bandit bawahannya langsung mengeluarkan pedang dan menyerang pria berjubah dengan brutal

Srang srangg srangg
Beberapa jurus yang di keluarkan si pria berjubah membuat lima kepala bandit sudah terpisah dari tubuh nya

"Hahaha hanya segini kemampuan para bandit oh yah aku lupa kalian hanya segerombolan tikus hama pantas mudah di bantai "
Ejek Max bawahan Duke Arthur yang sudah melepaskan tudung jubah nya

Sorot mata Max terlihat tajam menghunus tiga bandit yang tersisa di depannya

Ketua bandit yang geram bawahannya di bantai habis ia maju kedepan dan menyerang Max

Srang srang srang

Craatsss

Arggghh

Ketiga bandit di lumpuhkan saat itu juga oleh Max sampai-sampai jubah hitam nya sudah berlumuran darah

Si ketua berteriak lantaran salah satu tangan nya di tebas sampai buntung sedangkan kedua bawahan nya sudah berceceran di tanah dengan badan yang terpotong-potong

"Itu hukuman untuk tangan kotor kau karena menyentuh gadis ku"
Ucap Max dingin namun di akhir kalimat terdengar lirih karena

"Kerja bagus bawa sisanya ke penjara bawah tanah"
Duke Arthur datang dengan wajah dingin dan datarnya sorot mata merah bak darah milik Duke Arthur menghunus tajam kepada ketua  bandit yang saat ini sedang merintih kesakitan ia terlihat bergetar hanya dengan tatapan Duke

"Baik tuan "
Max membungkuk hormat menyeret sebelah lengan si ketua bandit dan mengikatnya di pelana kuda

Duke Arthur mendekati Clarisa yang masih belum sadarkan diri tatapan nya melembut lengan kekar itu menyingkirkan surai orange milik Clarisa yang menutupi sebagian wajah nya lalu mengusap lembut air mata yang tersisa di pipi Clarisa

Setelahnya Duke Arthur menggendong clarisa ala bridal style dan menaiki kuda dengan Clarisa di gendongan nya Duke memacu kuda meninggalkan hutan penuh darah dan mayat para bandit di susul Max yang memacu kencang kuda nya si ketua bandit teriak kesakitan lantaran tubuh nya terseret-seret  belum lagi darah terus mengucur dari lengan nya yang buntung

.
.

Brakk brakk brakk
"Sean Seann buka nak ini bibi Emy Seaan !!!"
Teriak bibi Emy yang menggedor gedor pintu rumah Sean yang cukup besar

"Bibi Emy ada apa"
Sean menghentikan kuda nya di depan rumah lalu menghampiri bibi Emy yang sedang bergetar dengan air mata yang terus keluar

"Seaan huhu Clarisa Clarisa !"
Bibi Emy mengguncangkan lengan kekar Sean

"Ada apa bibi cepat jelaskan apa yang terjadi pada Clarisa "
Panik Sean yang sudah mengeraskan rahang nya sejenak bibi Emy merasa takut pada Sean namun hanya sebentar karena ia mengingat tujuan nya kemari

"Seaan Clarisa di bawa oleh para bandit yang menagih hutang ke rumah iaa di bawa ke dalam hutan "
Lanjut bibi Emy dengan tersedu sedu memikirkan nasib keponakanya

"APA !!!"
Sean bergegas menaiki kuda hitam nya kembali
tatapan hanzel nya menyorot tajam Sean memacu kuda dengan kencang menuju hutan Azzura ia benar-benar murka saat mengetahui gadisnya dalam bahaya Sean menyesal harusnya tadi setelah dari istana ia langsung menemui Clarisa karena firasatnya tidak enak saat mengingat gadis nya namun karena anggota silentblade menemuinya dan mengatakan Sean harus ke markas untuk membahas hal penting jadilah Sean pergi ke markas terlebih dahulu

.
.

"Enggguggh "
Clarisa melenguh pelan kepalanya terasa sakit dan pusing samar-samar clarisa mendengar bentakan seseorang

Tak lama pandanganya yang buram melihat sesosok lelaki menghampiri nya

"Kau sudah sadar ___?"
suara lembut masuk ke pendengaran Clarisa ia berusaha bangun dan melihat jelas siapa di hadapannya

"Tuuan baaik__?"
Lirih clarisa yang masih berusaha melihat jelas siapa lelaki di depannya ternyata ia adalah Duek Arthur









_

Thanks for reading don't forget to vote and komen🌼
(Terimakasih telah membaca jangan lupa vote dan komen🌼)

09/03/2023
1097 kata

Tawanan Polos Sang Tiran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang