bab 35

522 44 5
                                    

"tuan bagaimana dengan pertemuan nanti malam apa tuan akan datang ??"tanya Max, sembari mengikuti Arthur di depan nya yang berjalan.

"HM kita lihat nanti"
Jawab Arthur dingin ia terus berjalan di lorong kastil

Cahaya mentari menerobos menyinari kastil tua milik Arthur, embun pagi pun menguap menjadi udara segar yang begitu menyejukkan.

"Bunga nya sangat indah Cla suka sangat suka "
Ujar Clarisa sesekali ia mengaitkan helaian rambutnya pada telinga.

Langkah Arthur terhenti saat mendengar suara riang milik gadis yang ia kenali, sontak Max juga berhenti melangkah.

Arthur terdiam melihat Clarisa yang memegang keranjang kecil, lengan lentik itu mengambil setangkai bunga putih yang mekar di atas rumput hijau, bibir mungil nya sesekali terangkat membentuk senyuman manis yang mampu membuat Arthur terpana saat itu juga.

Mata merah Arthur berkilat, seulas senyum terbit di bibir nya walau sekejap tanpa Max sadari karena ia pun masih fokus memperhatikan Clarisa.

"Lihat meski bunga ini liar ia tetap terlihat cantik ia tumbuh dengan sempurna hanya dengan bantuan alam"

"Haha Cla juga akan seperti bunga ini tumbuh indah di tengah-tengah monster yang mengerikan "
Ujar Clarisa yang kini menunduk, senyuman nya menghilang di gantikan wajah sendu yang masih terlihat oleh Arthur.

"Tuan kenapa nona Clarisa terlihat bersedih ??"
Tanya Max membuat Arthur berhenti menatap Clarisa

"Aku tidak tahu"
Jawab Arthur singkat ia kembali melangkah meninggalkan halaman kastil dengan gadis yang masih terduduk lesu di antara bunga-bunga liar yang tumbuh

"Huuh lebih baik Cla siapkan sarapan untuk tuan Arthur, yah itu benar "
Ujar Clarisa yang langsung beranjak dari duduk nya, sesekali ia mengibaskan gaun nya dan kembali melangkah menuju dapur

Clarisa terdiam cukup lama, di hadapan nya kini ada beberapa potong roti gandum dan secangkir teh untuk tuan Arthur.

Clarisa menggenggam lengan nya kuat di mana ia menggenggam sebotol kecil berisi cairan hitam yang mengingatkan nya pada ucapan Sean

"Clarisa berikan racun ini sedikit demi sedikit pada makanan Arthur ingat hanya setetes saja. Hal itu akan membuat tubuh Arthur hancur secara perlahan jika kita melakukan nya sekaligus Arthur memang bisa langsung mati namun itu berbahaya karena pasti kaisar sialan dari Hanzelagurma akan mencari orang yang membunuh pion nya "
jelas Sean yang duduk bersandar dengan kaki di atas meja sesekali ia menyeringai dengan menggenggam erat botol racun.

"Hanya setetes "
Lirih Clarisa

Clarisa melihat ke sekeliling, beberapa koki prajurit sedang sibuk menyiapkan makanan lain .
Clarisa kembali menatap nampan emas di hadapannya, lengan kecil nya bergetar membuka perlahan penutup botol itu, setetes cairan hitam jatuh kedalam teh yang masih mengepul.

"Baiklah selesai "
Clarisa segera menutup botol racun itu dan memasukan nya kedalam saku di balik gaun nya

"Apa yang selesai ?!"

Deg

Deg

Deg
Jantung Clarisa berdegup kencang
ia tersentak dengan suara itu, suara yang tak asing baginya, sontak Clarisa berbalik dan membulatkan matanya saat tahu siapa di hadapannya saat ini.

"Tuuan Max ada perlu apa kemari apa tuan juga ingin saya bawakan sarapan ??"
Tanya Clarisa dengan suara tenang nya berusaha menutupi rasa takut.

Max diam beberapa saat memperhatikan wajah Clarisa di hadapannya yang sedikit ketara terlihat takut.

Tawanan Polos Sang Tiran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang