Sudah seminggu Clarisa bekerja di kediaman kastil tua milik Duke Arthur. Seperti hari-hari biasa Clarisa saat ini tengah berkutat dengan kegiatan nya membersihkan ruang kerja milik Duke Arthur.
Tanpa Clarisa sadari Duke Arthur yang sedari tadi duduk di meja kerja ia tidak bisa fokus dan terus memandang gadis kecil itu
Duke teringat seminggu yang lalu saat di acara Festival tanpa sadar lengan nya menggendong gadis bersurai orange yang kini berdiri tak jauh di samping nya. Beberapa kali sudut bibir Duke Arthur terangkat mengingat momen itu
"Ekhem "
Deheman keras seseorang mengagetkan Clarisa yang sedang fokus membersihkan rak buku"Tuan baik apa ada yang tuan butuhkan ?"
Clarisa berbalik lagi-lagi matanya beradu pandang dengan Duke"Tolong bawakan aku secangkir teh "
Jawab Duke Arthur yang kembali mengalihkan tatapan nya pada berkas-berkas di tangan nyaClarisa hanya mengangguk lalu pamit keluar ruangan saat ruangan sudah tertutup Duke Arthur langsung bangkit dari duduk nya
"Argh siall kenapa hati ku selalu tak tenang jika di dekat gadis itu rasanya seperti seperti apa yah aneh sekali ini "
Duke mondar-mandir di depan meja nya beberapa kali lengan nya memegang dagu seolah berfikir apa yang tengah ia rasakan
"HaaaH baiklah tenangkan dirimu Arthur ! dasar bodoh tidak ada yang terjadi semua baik-baik saja tenanglah..... Argggh perasaan sialan baru kali ini yaa baru kali ini "
Duke menghela nafas panjang raut wajah nya nampak frustasi lengan kekar itu memegang dada nya yang berdegup kencang. Namun dari itu semua jika Max mendengar ocehan Duke Arthur mungkin saat ini ia sudah pingsan karena mendengar kalimat panjang itu yang keluar dari mulut Duke.Kreaak
Pintu ruang kerja kembali terbuka sontak Duke kembali duduk manis di kursi kerja nya dengan raut wajah kembali datar seolah tidak terjadi apa-apa"Tuan ..."
"Heh kau rupanya ku pikir siapa "
Duke menghela nafas berat ia pikir itu gadis nya yang selalu mengganggu perasaan nya akhir-akhir ini"Maksud tuan ??"
Max bertanya bingung.Duke Arthur hanya mendelik tajam lalu kembali fokus pada berkas-berkas di meja nya
"Tuan saya kesini untuk mengingatkan sebentar lagi jadwal Tuan melatih para prajurit "
Jelas Max dengan tenang.Duke Arthur kembali menghentikan jemari nya yang tadi sedang menandatangani berkas- berkas itu
Duke Arthur diam beberapa saat mengingat momen beberapa hari lalu saat clarisa melihat nya dengan raut cemas saat ia di serang oleh beberapa prajurit nya padahal saat itu mereka sedang latihan, gadis lugu itu malah menganggap bahwa ia dalam bahaya, seulas senyum terbit di bibir Duke membuat Max yang sedari tadi diam memperhatikan Duke Arthur langsung menganga tak percaya, Max berulang kali mengucek mata nya.
"Heh apa aku tak salah lihat, tadi itu bibir Duke terangkat membentuk tanda senyuman apa itu benar oh tidak-tidak !! kurasa aku harus memeriksa mata ini yang mulai berkarat "batin Max berkecamuk
Kreeek
Lagi-lagi pintu ruang kerja Duke terbuka sontak kedua lelaki di dalam nya menoleh ke sumber suaraClarisa yang baru membuka pintu langsung tersentak pelan karena mendapatkan empat tatapan mata yang melihat nya intens
"Tuuan baik iini teh nya "
Clarisa meletakan teh dan beberapa kudapan ringan di meja Duke sejenak ia tersenyum kikuk pada Max yang tak jauh dari nyaMax yang di beri senyuman Clarisa langsung saja matanya berbinar seperti anak anjing yang bertemu majikan nya hal itu membuat Clarisa mengerutkan dahi bingung namun Max langsung kembali mengatur ekspresi wajah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Polos Sang Tiran
Fantasía/yang ga suka cewe menye menye mending skip ! ¡ (。☬0☬。) Clarisa Mirellia merupakan seorang gadis yang hidup di kekaisaran Razzela Aqursyi, kekaisaran yang bertahun-tahun di bawah jajahan kekaisaran Hanzelagurma Clarisa gadis yang polos nan lem...