Part 3 - Gini ya rasanya ditolak!?

3.2K 191 3
                                    

Zee POV

Pagi ini Zee bangun dengan malas karena sudah pasti targetnya adalah lagi-lagi mencari lowongan pekerjaan yang cocok untuknya.
IPK tinggi, lulusan universitas terbaik gak menjamin gampang dapat kerja. Penampilan di mana-mana tetap dinilai, ibarat kata dari mata turun ke hati. Gak munafik lah! Yang pertama orang lihat pasti penampilannya baru deh latar belakang calon pegawai.

Jam 7 pagi, Zee sudah siap di meja makan. Ibu Mira alias Ibunya Zee ini mengharuskan anak dan suaminya sarapan.
"Kamu hari ini cari kerja lagi Zee?" tanya Ibunya.
"Iya Bu. Soalnya yang kemarin itu kemungkinan ditolak karena penampilannya Zee, Bu. Pakai jilbab panjang dan gak menarik. B aja kalau kata anak jaman now. Hahahaha." Zee menjelaskan sekilas dan tidak termasuk menyangkut hal-hal sarkas yang diucapkan si Manajer HRD kemarin, khawatir Ibunya sedih mendengar anaknya dihina.

===

Selesai sarapan, Zee kembali ke kamar. Dia harus tetap semangat mencari pekerjaan. Walaupun rezeki sudah diatur sang pencipta, manusia wajib berikhtiar, sisanya serahkan Yang Maha Kuasa. Itu prinsip hidup Zee.

Tiba-tiba ponsel Zee berdering.
"Nomor tak dikenal. Angkat gak ya!?" mendadak Zee ingat bahwa dia sekarang sudah menyebarkan kontaknya melalui berbagai lowongan kerja.

"Halo, Assalamualaikum, Selamat Pagi." angkat Zee se-ramah dan se-formal mungkin.

"Apa benar ini dengan Saudari Ziana Putri?" respon orang yang menelepon.

"Benar, Pak."jawab Zee.

"Saya dengan Bapak Harjo, Manajer HRD dari Wijaya Corps. Berdasarkan hasil diskusi dengan pimpinan kami bahwa Anda diterima sebagai pegawai di perusahaan kami dengan masa percobaan."

"Ahhhh masa pak? Apa benar? Jangan-jangan Bapak nge-prank saya ya? Jangan-jangan ini nanti rekamannya untuk konten media sosial ya Pak." sanggah Zee tidak percaya karena masih sewot mengingat kejadian kemarin saat wawancara.

"Bukan, pimpinan kami yang meminta langsung untuk menerima Anda." jelas Pak Harjo.

"Gak ah Pak, saya gak percaya. Pasti Bapak nge-prank deh. Atau merasa bersalah karena kemarin sudah ngata-ngatain saya. Saya denger lho pak. Gak cuma Bapak staf lain juga membicarakan hal buruk tentang saya." cerocos Zee.

"Saya tidak melakukan prank atau kasihan, tetapi Anda betul-betul dipilih oleh Pimpinan kami. Jadi bagaimana, apakah besok bersedia datang?" bujuk Pak Harjo.

"Gak ah Pak, saya khawatir kena prank. Jelas-jelas kemarin Bapak gak suka sama saya. Maksud saya, gak suka kalau saya bekerja di sana." lanjut Zee sewot.

Akhirnya telepon itu berakhir dengan Zee yang menolak peluang besar karena kesal dengan peristiwa kemarin.

(Parah banget sih Zee, cari kerjaan susah woy!  Tapi harga diri ini sih.😎)

===

Zee masih melanjutkan aktivitasnya mencari pekerjaan. Dia berpikir tak apalah menolak Wijaya Corps, apa jadinya kalau dia memaksakan masuk ke perusahaan yang sejak awal saja tidak ramah padanya.

(Menurut pengalaman author nih. Bullying alias body shamming itu gak cuma di dunia sekolah, di tempat kerja pun juga sama. Norak sih jaman sekarang masih begitu. Hati-hati buat yang mulutnya suka celamitan Komen, bisa jadi komen yang dianggap iseng, bisa bikin orang lain gangguan jiwa, bahkan sampai suicide. Ngeriii banget.)

===

Tama POV

"Drew, tolong panggil Pak Harjo." titah Tama ke Andrew asistennya.
"Untuk urusan apa Pak?"

Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang