Part 22 - Alhamdulillah

1.7K 66 0
                                    

Tama POV

"Zee.. ayo dicoba test pack nya.." ucap Tama semangat.

"Gak ah. Baru juga nikah sebulan-an masa udah hamil." jawab Zee malas.

"Terus kenapa kamu beli test pack?" tanya Tama penasaran.

"Karena aku ada rencana pisah gara-gara Dini Dino. Aku kan harus jaga-jaga juga kalau aku hamil. Kalau aku hamil kan rencananya beda. Kita baru bisa pisah setelah aku habis masa nifas setelah melahirkan. Kayanya gitu. Makin lama kan terikat sama kamu Mas. Ditambah aku harus memutuskan anak ini ikut siapa. Aku belum kerja, secara ekonomi kamu yang mapan. Tapi gak mungkin jauh, anakku butuh aku." terang Zee panjang lebar masih dengan nada kesal.

"Malah aku punya rencana kalau memang aku hamil, kita tetap berpisah aku gak tinggal di Indonesia lagi. Supaya anakku gak ketemu Ayahnya yang jahat sama Ibunya." tambah Zee berapi-api.

"Ih, kamu kok bisa punya pemikiran sejauh itu, sayang?" tanya Tama kaget.

"Kan di WA ku, aku udah bilang gak menolerir perselingkuhan atau KDRT. Intinya kaya kamu aja tega sama aku, kenapa aku gak boleh tega sama kamu." jawab Zee masih emosi.

"Terus, ini gak dipakai?" tanya Tama hati-hati.

"Gak. Oh iya, aku sakit Kepala banget aku capek sama kejadian kemarin. Aku mau tidur." terang Zee.

"Kalau Mas Tama mau pulang ke Jakarta duluan gakpapa, Aku gak kuat kalau harus perjalanan hari ini." ucap Zee.

"Kamu ngusir aku? Masih marah, Sayang?" tanya  Tama.

"Gak. Emang ada kata-kata aku bilang ngusir, Mas. Gak kan!? Udah Mas, jangan ngajak berantem, aku capek banget. Kepala ku sakit luar biasa." jawab Zee sambil memejamkan mata.

Tama tidak melewatkan kesempatan, dia berbaring di samping Zee. Memeluk Zee karena sehari kemarin mereka melewati hari yang panjang dan melelahkan.

===

Zee POV

Zee terbangun keadaan di luar sudah gelap dan di sampingnya, Tama masih dalam keadaan terlelap.
"Astagfirullah, jam berapa ini? Belum salat Ya Allah." teriak Zee yang berhasil membangunkan Tama.

"Kenapa, Sayang?" tanya Tama.

"Udah malam, Mas. Belum salat." ucap Zee langsung buru-buru ke toilet untuk membersihkan diri dan berwudhu.

Setelah Zee keluar dari toilet, "Tunggu Mas. Kita salat jamaah. Dijamak aja magrib-isya. Gakpapa kita ketiduran karena terlalu lelah dengan masalah kemarin. Bukan dibenarkan terlewat salat, tapi kita usahakan salat yang bisa diganti kita jamak." ucap Tama.

"Iya, Mas." jawab Zee.

===

Tama POV

"Zee.. mumpung di Yogya nih. Jalan-jalan yuk. Itung-itung supaya pikiran fresh juga. Kamu udah gak marah kan!?" tawar Tama.

"Gak. Ternyata Dini itu Dino. Mudah-mudahan betul kamu normal ya Mas." ucap Zee ngasal.

"Hush, ngomongnya kok gitu! In Shaa Allah aku masih normal, Zee." jawab Tama pura-pura senewen.

"Tapiii... Kadang-kadang eyke juga lekong, cyiinn." lanjut Tama sambil bergaya kemayu.

"Huahahahaaa ihhh geli ah, Mas. Jangan sampai. Yang normal-normal aja ah." ucap Zee.

"Yuk, jalan-jalan keburu malam. Besok kita udah balik Jakarta." jelas Tama.

"Mas balik duluan, Zee masih mau liburan." kata Zee.

"Gak. Aku gak mau jauh-jauhan lagi. Besok-besok aja pas aku bisa cuti kita liburan yang lebih jauh, Sayang." janji Tama.

"Ya udah deh." ucap Zee terpaksa.

"Jangan ngambek, beli es krim yuk, di Yogya ada yang terkenal." tawar Tama.

"Iya, Mas." jawab Zee.

===

Zee POV
Di toko es krim.

"Mbak yang rasanya asem yang mana?" tanya Zee.

"Yang mangga, strawberry, blue berry." jawab pelayan.

"Boleh mix gak mbak?" tanya Zee.

"Boleh." jawab pelayan ramah.

Zee senang sekali mendapat es krim perpaduan asam dan asam.

"Kamu gak mau yang coklat, sayang? Gak doyan?" tanya Tama.

"Suka banget coklat, tapi aku lagi pingin yang seger-seger aja Mas." jawab Zee singkat.

"Mas, cerita donk. Kenapa Dino bisa jadi Dini? Kalau gak keberatan. Bukan maksud buka aib orang, cuma pingin tau aja." tanya Zee.

"Jadi dulu itu, Dino ya layaknya anak laki-laki pada umumnya. Pakaiannya, mainannya, perilakunya. Tapi beranjak remaja, dia mulai menyukai benda-benda berwarna pink yang identik sama perempuan." cerita Tama.

"Awalnya tidak ada yang salah dengan itu. Hanya saja, lama-lama dia mulai pakai pakaian yang berbeda dengan laki-laki pada umumnya. Misal celana jeans dia akan pakai yang ketat, skinny jeans. Terus bajunya mulai beda, bukan kaos biasa, kaos dengan model aneh-aneh." lanjut Tama.

"Parahnya ketika beranjak SMA. Dia dapat teman yang sama dalam tanda kutip. Akhirnya kebablasan. Peran dia sebagai si wanita. Nah, akhirnya waktu kuliah dia bener-bener berubah total." terang Tama.

"Tante Amara sama Om Pras marah besar. Tapi balik lagi namanya anak ya diterima lagi. Mereka gak henti-henti berusaha supaya Dini Dino ini balik normal." ucap Tama.

"Tante Amara bukannya yang hijabnya syar'i itu ya Mas!? Ya Allah cobaan dunianya betul-betul ya. Semoga anak-anak kita nanti di jalan yang lurus semua Ya Allah." doa Zee.

"Aamiin... Emang mau punya anak berapa? Kok nyebutnya anak-anak?" goda Tama.

"Ya kan pinginnya pasti lebih dari satu, Mas. Biar ramai." jawab Zee.

"Yuk balik hotel yuk, Zee." ucap Tama sambil menggoda.

"Mewujudkan impian kamu tadi. Siapa tau keluarnya lucu-lucu." goda Tama

(Gak usah dijelasin apa yang terjadi di hotel ya... 😁)

===

Zee POV

"Mas, bangun, mandi dulu, salat Subuh. Kita keluar hotel agak pagi ya. Mau beli oleh-oleh untuk Ibu berdua itu, Mas. Masa gak bawa buah tangan apapun." ucap Zee.

"Hu-uh." jawab Tama singkat sambil mengusap matanya berusaha untuk membuka mata.

"Duh, yang semalam Ronda." goda Zee.

"Awas ya kamu kalau godain Mas terus bisa-bisa kita gak jadi pulang ya!" ancam Tama sambil menarik Zee untuk duduk di dekatnya sambil memeluk Zee.

"Jangan gini lagi ya. Mas kemarin takut banget kalau kita berpisah. Semoga cepet ada isinya ini supaya kita terikat." ucap Tama sambil mengusap perut Zee.

===

Sampai di Bandara.

"Mas, Zee ngantuk banget deh. Aneh, biasanya gak kaya gini. Apa gara-gara semalam ya!?" tanya Zee jujur dan polos.

"Hahahaha. Mungkin." jawab Tama asal.

Sepanjang perjalanan Zee tidur, seperti enggan membuka matanya. Biasanya di pesawat dia menonton tayangan yang disediakan. Tapi ini rasanya sangat mengantuk.

Sampai di Jakarta
"Zee, langsung ke kantor ya!? Mas banyak pekerjaan. Kamu gakpapa kan!?" tanya Tama.

"Ho oh gakpapa, tapi aku numpang tidur di sofa kamu ya, Mas. Aku masih ngantuk banget Mas!" ucap Zee.

"Gakpapa sayang, alhamdulillah kamu mau balik sama Mas, itu cukup. Apapun kamu minta, Mas penuhi." ucap Tama sungguh-sungguh.

===

Ooohhh ternyata Alhamdulillah gak jadi pisah...😁

Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang