Zee POV
Zee, sore ini sudah dengan aktivitas favoritnya berkebun sambil sesekali mengajak ngobrol bunga-bunga cantiknya. Sampai dia dikejutkan dengan kedatangan seorang pria, yah bisa dibilang ganteng ala oppa-oppa Korea. Kulit putih bersih, mata sipit, badan proporsional. Keren.
"Permisi..." sapanya melihat Zee.
"Iya, cari siapa ya Mas?" tanya Zee."Apakah Mbak ini, Mbak Zee?" tanyanya langsung.
"Betul, ada keperluan apa ya?""Saya, Andrew asisten pribadi Pak Tama, beliau Pimpinan kami di Wijaya Corps." Andrew memperkenalkan diri.
"Apakah Mbak Zee sudah dihubungi oleh HRD kami bahwa Mbak Zee diterima sebagai asisten pribadi Pak Tama?" sambungnya.
"Sudah sih Pak." jawab Zee ragu.
Tiba-tiba Ibu Mira memanggil dari dalam rumah.
"Zee... Ada tamu kok dibiarkan di luar begitu. Ayo masuk saja, di teras, tidak enak dilihat tetangga.""Silakan masuk dulu Pak Andrew. Silakan duduk, saya buatkan minum dulu. Sebentar ya, Pak." Zee izin masuk ke rumah.
Di dalam rumah, Ibu Mira penasaran, "Siapa dia, Zee? Mana ganteng banget kaya oppa-oppa yang di drakor ya Zee? Bukan pacar kamu kan!? Ibu tau dia ganteng, tapi pacaran kan gak boleh. Ati-ati ketauan Ayah bisa habis kamu disuruh langsung nikah." cerocos Ibunya.
"Astagfirullah Ibu. Gak, Bu. Zee juga baru kenal. Nanti Zee cerita deh." jawab Zee kesal.
===
"Silakan diminum, Pak."
"Sebetulnya, ada apa ya Pak sampai Pak Andrew yang asisten Pak Tama Wijaya Corps sampai datang ke rumah saya. Setau saya biasanya hanya panggilan dari HRD saja." tanya Zee langsung tanpa basa-basi."Jangan panggil saya Pak. Saya masih muda. Panggil Mas Andrew saja. Lebih enak, apalagi nanti kita akan jadi partner." jelas Andrew mengawali.
"Jadi, saya ke sini karena memang perlu bertemu langsung dengan kamu sebagai orang yang akan menjadi partner saya di bagian asisten pribadi Pak Tama. Saya perlu mendekatkan diri secara personal. Perlu mengenal dulu. Kemarin memang saya dan Pak Tama yang langsung memilih kamu karena kita lihat portofolio kamu yang oke." jelas Andrew.
"Tapi kemarin jujur Mas, saya sudah menolak untuk bergabung di Wijaya Corps." jawab Zee cepat.
Mengalirlah seluruh cerita Zee menjelaskan kronologi kejadian saat wawancara sampai dengan penolakannya melalui telepon.
"Saya pikir kemarin itu prank lho, Mas." tegas Zee meyakinkan.
Andrew tertawa sepanjang Zee bercerita. Ternyata Zee orang yang se-supel itu dan se-nyaman itu untuk diajak bercerita. Semua percakapan mereka ternyata direkam oleh Andrew.
Setelah mengobrol panjang lebar, Andrew kembali menanyakan keputusan Zee.
"Maaf Mas, saya belum bisa mengatakan Ya atau Tidak. Saya perlu waktu untuk solat istikharah dan berdiskusi dengan Ayah dan Ibu saya. Siapa tau mereka punya pandangan lain." tegas Zee.
"Baiklah. Kalau besok memang jawabannya Ya, kamu boleh datang ke kantor ya. Bertemu saya di lantai 2. Info saja sudah janjian dengan Mas Andrew." balas Andrew.
"Siap, Mas." jawab Zee dengan senyum ramah.
===
Malam hari, Zee beserta Ayah dan Ibunya sedang bersantai mengobrol di ruang keluarga.
Sebetulnya Zee punya kakak laki-laki, namanya Zaidar Putra. Tetapi kakaknya ini sudah menikah dan tinggal di kota lain.
Akhirnya sehari-hari ya hanya mereka bertiga ini di rumah, ditambah Bik Imah ART di rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)
RomanceGimana jadinya kalau menikah karena kecelakaan... Bukan kecelakaan dalam arti konotatif ya... Ini betul-betul kecelakaan... Gadis gendut tetapi cantik bertemu lelaki tampan nan gagah... Konflik ringan kok... Komedi romantis.... Yuk, yang penasaran b...