Part 11 - Ganggu Aja Sih!?

1.7K 107 6
                                    

Zee POV

"Zee, tadi tamu yang itu pesen apa?" tanya Fajar.

"Belum jadi Mas, masih pilih menu. Itu mantan bos aku di sana. Kebetulan aja ada dinas di sini. Nanti juga akan panggil Zee lagi Mas?" info Zee.

"Eh, Zee, anak-anak makan siang pingin nasi padang nih. Katanya bosen makan masakan kafe mulu. Beli ama aku yuk." sambung Fajar.

"Oke, Mas. Tunggu aku bilang dulu ke mantan Bos ku kalau mau pesen bisa ke yang lain dulu." terang Zee.

Zee menghampiri meja Tama.
"Mas, aku mau keluar dulu sama temenku Mas Fajar. Kalau Mas mau tanya naik apa, aku naik motor. Kalau Mas mau tanya bonceng berdua, aku jawab iya. Kalau Mas mau tanya aku pegangan, aku jawab gak. Udah ya aku pergi dulu."

"Zee, aku gak izinin." tegas Tama.

"Kalau kamu nekat, hari ini juga kita menikah." tantang Tama.

"Oke kalau itu maunya Mas. Aku bakal menghilang lagi." putus Zee.

"Jangan lah Zee. Aku kehilangan tiga hari ini aja aku pusing banget Zee. Oke kamu boleh pergi sama temenmu itu." akhirnya Tama mengizinkan.

"Tapi jangan lama-lama, aku tunggu di kafe. Nanti pulang kamu kerja, harus pergi sama aku." tambah Tama.

"Lihat nanti Mas. Aku masih marah sama kamu Mas." tegas Zee.

===

Tama POV

"Apa-apaan sih Zee. Ada calon suami di depan mata ditinggal pergi sama cowok lain. Kayanya gue ikutin aja lah. Gak tenang juga melepas Zee naik motor berduaan sama laki-laki lain."

Tama membuntuti Zee dan Fajar.
Tama kaget dan mengumpat ketika Zee turun dari motor harus dibantu oleh Fajar. Pegang tangan pula. Rasanya dia ingin menghajar Fajar. Tapi ingat kasus yang sedang viral, rasanya dia tidak ingin mencemarkan nama baiknya hanya karena wanita.

Karena tidak tahan akhirnya Tama turun dari Mobil dan menggenggam tangan Zee. Zee menengok dengan kesal, "Ya Allah Mas Tama, ganggu aja sih, Mas! Zee kan udah bilang sebentar aja beli makan."

Tanggapan Zee membuat Fajar menoleh juga. "Lho mas kan yang tadi di kafe? Mau makan nasi padang juga?" tanya Fajar ramah.

"Gak, mau jemput istri saya. Tadi izin mau beli nasi padang tapi saya gak tau kalau naik motor padahal sedang hamil. Saya takut kalau jatuh." terang Tama santai.

"Zee.. kamu hamil?! Jangan-jangan kamu sedang bertengkar dengan suamimu ya makanya kabur ke Bandung? Ayo Zee selesaikan dulu. Silakan bawa Mas, Zee-nya. Saya akan telepon Tante Mira untuk bilang kalau Zee hamil." respon Fajar mengagetkan.

"Sebentar saya hubungi. Atau kalian kalau mau langsung pulang ke Jakarta gak masalah." imbuh Fajar.

"Halo Tante. Ini saya sama Zee. Tante, ternyata Zee sedang hamil. Ini suaminya menyusul ke Bandung." Fajar melanjutkan obrolan singkat dengan Mira Ibunda Zee.

Zee mendelik tajam ke arah Tama.
Tama hanya menyeringai jail.

===
:


Zee POV

"Ibu, Mas Tama ganggu Zee lagi. Bu, Mas Tama bilang ke semua orang kalau Zee hamil. Zee kan malu bu." cerita Zee ditelepon kepada Ibu Nia.

"Gakpapa Nak. Perkataan adalah doa. Siapa tau kamu beneran hamil sama Tama, Zee. Ibu kan seneng."

"Ihh Ibu. Bu, ini kayanya Zee mau pergi lebih jauh. Supaya Mas Tama gak bisa macam-macam lagi. Zee kan malu Bu dikira cewek gak bener. Atau dikira nikah sama suami orang makanya diam-diam."

"Jangan, Zee. Cukup kasih pelajaran aja, bikin dia cemburu Zee."

"Tapi gimana caranya Bu? Yang suka sama Zee aja gak ada." Curhat Zee.

"Zee, kalau orang lagi jatuh cinta, kamu dideketin siapapun, pasti dia kesal Zee."

"Masa sih Bu!". Zee pesimis.

"Lihat aja Mas Tama, besok Zee balas." batin Zee.

===

Kira-kira apa balasan Zee ya!?
Hihihiihiiii apakah kesabaran Tama setebal tisu selembar atau bahkan tidak lebih tebal dari tisu selembar.... 😆

Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang