Part 25 - Ternyata Gak Main-Main

1.4K 62 3
                                    

Zee POV

"Mas, Ibumu telepon." ucap Zee.

"Jangan bilang kalau ketemu sama Mas. Nanti Ibu marah." ucap Tama.

"Tapi Zee gak mau bohong ke orang tua. Dosa. Nanti ketulah." ucap Zee.

(Ketulah tuh semacam kualat... Info untuk yang belum familiar).

"Gakpapa bohong untuk kebaikan." ucap Tama menanggapi Zee yang bingung.

"Gak ah. Aku mau jujur apapun konsekuensinya. Bohong itu dosa apalagi ke orang tua." mantab Zee.

Tama hanya meringis melihat kepolosan istrinya. Dalam kondisi seperti ini masih bertahan dengan hormatnya ke orang tua.

"Halo, Assalamualaikum, Bu."

"Zee, kamu di mana?"

"Di kafe, Bu."

"Udah makan? Bisa makan kan? Gak mual muntah kan? Pesen yang seger-seger aja kalau mual."

"Ini baru mau pesen terus Ibu telepon."

"Kamu sama siapa?"

"Emmmm... Maaf Bu, tadinya janjian sama Anisa, tapi yang datang Mas Tama."

"Lho!? Ini pasti kerjaan Tama. Ibu tau! Awas kamu, Tama. Kan bisa izin buat kamu bawa makan siang. Bukannya bohong kaya gini. Udah tua gak tau mana yang salah mana yang bener. Zee, HP nya tolong kasih ke Tama, Ibu mau bicara."

Zee menyerahkan HP nya ke Tama.

"Halo, Assalamualaikum, Bu."

"Kamu kenapa harus bohong?? Bisa kan izin sama Ibu! Lihat ya kalau berani menemui Zee tanpa izin."

"Maaf, Bu. Tama kangen istri soalnya."

"Bilang baik-baik, Ibu kasih waktu beberapa jam jalan-jalan sama anak Ibu."

"Bu, kok cuma beberapa jam!? Apa gak boleh Zee dibawa pulang ke rumah Tama?"

"Gak. Titik."

"Ibu kok tega sama Tama...."

"Kamu yang lebih tega sama istri dan anak kamu! Kasih HPnya ke Zee."

Tama menyerahkan HP nya kepada Zee.

"Sayang, nanti setelah makan siang langsung pulang ya."

"Iya Bu. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumussalam."

===

Tama POV

"Sayang, Ibu marah banget kayanya."ucap Tama.

"Kalau menurut Zee ya. Sebaiknya minta maaf dan diterima aja hukumannya. Pasti ada baiknya, Mas. Aku ngerasa lebih tenang juga di rumah Ibu. Kadang masih kesel kalau keinget perlakuan Mas ke aku. Cewek tuh kan sulit melupakan. Memaafkan iya, tapi membekas dan sulit dilupakan juga iya." ucap Zee.

"Tapi aku gak dendam, Mas." lanjut Zee.

"Terus supaya kamu gak kesel lagi, gimana caranya?" tanya Tama.

"Mungkin biarin aku di rumah Ibu dulu, kalau ada kangen-kangennya, kita lebih bisa menghargai saat pasangan tuh ada di samping kita. Jadi lebih terasa perannya. Misalnya, biasanya ada yang dianter jemput dari kantor, sekarang ke mana-mana sendiri. Kalau Mas ngerasa ada yang kurang, berarti Mas akan menghargai keberadaanku selama ini." ucap Zee.

Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang