Part 26 - Cemburunya Zee

1.3K 61 2
                                    

Tama POV

"Ibu gimana sih? Mau rumah tangga kita rusak atau gimana!? Bisa-bisanya bilang kalau kamu belum punya pacar! Kan kamu udah punya suami!" kata Tama berbisik kepada Zee dengan nada geram.

"Kok bisa belum punya pacar sih, Zee?" tiba-tiba Tante Dara bertanya.
"Gak dijodohin sama Tama aja, Mbak?" lanjut Tante Dara menanyakan kepada Ibunya Tama.

"Tamanya gak mau. Udah dicoba gak bisa katanya." jawab Ibu Nia asal.

"Ya udah Zee, kamu mau Tante jodohin sama cowok bule yang di sana itu." kata Tante Dara semangat sambil menggandeng Zee.

"Gak usah Tante, mana mau dia sama aku yang gemoy ini. Hehehehe." ucap Zee sambil melihat ke arah Tama.

"Eh, jangan salah, Zee. Kamu gemoy enak dilihat, dipeluk, mana gedenya pas di bagian tertentu. Badan kamu berbentuk gini. Yuk, coba aja, siapa tau jodoh." paksa Tante Dara.

Belum beranjak ke arah sana, ternyata laki-laki itu mendekati Tante Dara.
"Tante, maaf nih, kayanya aku gak bisa ikut sampai acara mulai, kebetulan aku masih ada pertemuan penting sama Tim Kantor. Mungkin mendesak." ucap laki-laki itu.

"Gakpapa, Rai. Makasih ya udah datang di ulang tahun Clara. Oh iya, sebelum pulang, kebetulan ini namanya Tante Nia, kakaknya Tante. Ini anak temennya namanya Zee. Kenalan dulu, siapa tau jodoh. Single juga, belum punya pacar." ucap Tante Dara.

"Raihan." ucap Rai sambil mengulurkan tangan.

"Ziana" ucap Zee sambil menangkupkan tangan.
"Maaf Mas, bukan mahrom." lanjut Zee.

"Gakpapa. Hehehehe. Boleh tukar nomor kontak gak?" tanya Rai.

"Boleh." ucap Zee.

"Apa-apaan sih pakai tukar nomor HP. Awas kamu Zee sayang, malam ini aku culik!" batin Tama geram.

"Tam, kalau kamu gak suka sama Zee, Tante kenalin ya... Itu yang sebelah sana, cantik." ucap Tante Dara.

"Boleh Tante." jawab Tama enteng.

Tama pergi meninggalkan Zee sambil tersenyum mengejek.

===

Zee POV

"Mas Tama kok mau sih!? Zee aja nolak. Salaman juga gak mau. Kenapa Mas Tama mau aja dikenalin!" batin Zee.

"Kenapa aku sedih banget mendadak pingin nangis kaya gini. Apa ini hormon ibu hamil yang inkonsisten dan meledak-ledak. Rasanya kesel juga jengkel juga! Ih, awas aja! Bener-bener aku block nomornya." batin Zee kesal.

"Zee, kok ngelamun!?" tanya Ibu Nia.

"Itu, Bu. Mas Tama kok mau dikenalin sama cewek lain. Padahal Zee lagi hamil anak dia. Zee kesel Bu." terang Zee kepada Ibu Nia.

"Kamu cemburu Zee?" goda Ibu Nia.

"Iya Bu. Kesel banget. Mas Tama apa gak sayang sama Zee ya, Bu!? Kok gak bisa nahan diri gitu. Kesel deh." ucap Zee.

"Bu, Zee mau cari toilet mendadak Zee gak kuat lihat Mas Tama sama cewek lain. Zee mual, Bu. Pingin muntah. Zee rasanya pusing, Bu. Lemas." ucap Zee lemah.

"Sebentar Ibu telepon Tama." ucap Ibu Nia panik.

"Tam, pulang. Zee sakit." ketus Ibu Nia.

===

Tama POV

"Kenapa Zee tiba-tiba lemes gitu sih!? Pucat lagi!?" batin Tama melirik sebelah.

"Kenapa ngelihat ke jendela aja Zee. Di sini ada suamimu yang tampan lho." goda Tama.

Married by Accident (TAMAT - LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang