CITO JULIAN

16 5 0
                                    

Selamat membaca atau happy reading ya enaknya?

.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Emote zombie Mulu gak bosen apa kak? Kan emang genrenya zombie.

Di sebuah rumah kayu yang ada di tengah pepohonan lebat, ada seorang pria yang sedang berbaring di teras rumah kayu tersebut. Tidak ada rumah lain, selain rumah itu di sana, bisa di bilang jika rumah itu adalah rumah terpencil di tengah tengah hutan.

Suasana di sekitar terlihat begitu sepi, tidak ada seorang pun selain dirinya di sana, dia menaruh kedua tangannya di bawah kepala sembari menatap langit langit teras rumahnya itu.

Dia masih berpikir tentang rencana dia selanjutnya, pria itu berbadan kekar dan berotot, rambutnya pendek hampir bisa dibilang botak. Dia adalah Cito Julian satu satunya tentara yang selamat dari camp pasukan yang ada di kota. Semua teman temannya yang ada di camp tentara telah berubah menjadi zombie dan dia adalah satu satunya orang yang masih hidup.

Awalnya camp itu difungsikan untuk orang orang yang masih selamat dari wabah zombie, namun gara gara ada beberapa orang yang terinfeksi masuk ke dalam camp itu, sehingga membuat keadaan camp itu menjadi sangat kacau.

Semua orang yang ada di camp itu telah berubah menjadi zombie, hanya Cito yang berhasil selamat dari wabah zombie itu dan kini dia kembali ke rumahnya yang ada di tengah tengah hutan itu. Setelah kejadian itu, Cito pun harus kembali ke rumahnya, rumah peninggalan kedua orang tuanya.

Sebenarnya orang tuanya memiliki banyak rumah, namun Cito lebih memilih rumah ini dari pada rumah orang tuanya yang lain. Setelah orang tuanya meninggal, semua rumah orang tuanya jadi miliknya karena dia adalah anak tunggal di keluarganya.

Namun, Cito lebih menyukai rumah kayunya yang ada di tengah perpohonan dan sekarang rumah itu pun berfungsi di tengah wabah zombie ini. Jarak rumahnya dan rumah rumah penduduk lumayan jauh, hingga memperkecil kemungkinan zombie datang ke area rumahnya.

Cito setelah itu berdiri, lalu dia berjalan perlahan menuju ke halaman rumahnya yang begitu luas yang di hiasi dengan rerumputan layaknya lapangan sepak bola. Cito pun mengambil posisi push up, setelah itu dia melakukan gerakan push up sebanyak 50 kali.

“Oke, 50.”

Setelah itu dia pun berdiri, kemudian dia pun langsung berlari menuju jalan itu, lalu dia pun berlari menuju ke arah tempat rumah penduduk. Suasana di sana begitu sepi, hanya ada pepohonan di samping kanan dan kirinya.

Cito terus berlari, dengan mengatur nafasnya, dia melewati jalan pepohonan dengan begitu santai, dia tidak menemui satu orang ataupun zombie di sana. Hanya ada dia di tengah pepohonan itu, hanya ada dia yang berjalan di jalan itu di temani dengan sepi dan sunyi.

Beberapa saat setelah itu, Cito pun mulai berjalan karena begitu lelah berlari, dia telah memasuki area rumah penduduk yang tampak begitu sepi itu.

“Sunyi dan tenang,” ucap Cito dengan menghela nafasnya.

Namun setelah itu Cito mendengar suara bayi dari salah satu rumah yang ada di dekatnya, sehingga membuat dia pun berniat mendekati rumah itu. Cito berjalan perlahan menuju ke dalam rumah itu, setelah berada di dalam rumah itu dia melihat seorang bayi yang menangis dan seorang wanita yang sedang tertidur.

“Ini manusia gak sih?” tanya Cito pada dirinya sendiri.

Setelah itu Cito menggendong bayi itu dan dia mencoba untuk menenangkan bayi yang sedang menangis.

zombee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang