BAHAGIA

20 3 0
                                    

Selamat membaca

.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Dua Minggu setelah kejadian itu, para penduduk vila pun hidup bahagia di vila. Mereka bisa merasakan sentuhan kebahagiaan walau berada di wabah zombie menyeramkan yang sedang melanda. Mereka menjadi sebuah keluarga yang utuh dan saling melengkapi satu sama lain.

Sekar sedang duduk termenung di teras vila. Semenjak kejadian waktu itu, mata kiri Sekar sudah rusak dan tidak berfungsi. Sehingga dia memutuskan untuk menutupinya dengan kacamata bajak laut di mata kirinya. Dia masih saja memikirkan Romeo yang terbunuh oleh anggota Nontpart pada hari itu.

Setelah itu dia mendengar langkah kaki dari dalam vila, namun dari suara langkah itu, dia mengenal jika itu adalah suara langkah kaki Tomi. Kemudian Tomi pun duduk di samping Sekar.

"Sekar."

"Iya Tomi?" jawab Sekar.

"Lo lagi mikirin Romeo ya?" tanya Tomi.

"Iya, Tom. Gue kangen banget sama Romeo." Sekar menghela nafas, "gak kerasa udah 2 Minggu aja dia tinggalin gue."

Tomi memeluk Sekar yang ada di sampingnya. "Lo yang sabar. Masih ada gue kok di sini."

Sekar bersandar di bahu Tomi. "Andai aja dia gak meluk gue dan andai juga gue bisa menghindar."

"Gue tau kok, ngelupain semua itu memang berat. Apalagi orang yang paling kita sayang." Tomi tersenyum,  "lama kelamaan pasti kita mulai biasa kok, walaupun kita gak bisa melupakannya."

"Iya Tomi." Sekar tersenyum.

"Yaudah sekarang jangan sedih ya?"

Sekar menegakkan kepalanya yang semula bersandar di bahu Tomi, dia menatap Tomi yang ada di sampingnya.

"Kenapa, Kar?"

"Gue mau ngomong sesuatu sama, Lo." Sekar tersenyum.

"Iya apa?"

"Kita beneran cuma sahabatan doang sampai nanti?"

"Kalau Lo pengennya gitu." Tomi tersenyum.

"Tom, Lo jujur deh sama gue." Sekar menghela nafas, "bukannya gue terlalu pede. Tapi Lo pernah ada perasaan gak sama gue?"

Tomi bingung dengan pertanyaan Sekar, dia tak tau harus menjawab apa.

"Lo jawab jujur aja deh," ucap Sekar dengan tersenyum.

"Kalau menurut Lo sendiri gimana?" tanya Tomi.

"Gak tau."

"Penting banget gue jawab sekarang?"

"Terserah sih," jawab Sekar singkat.

"Kita udah sahabatan dari lama loh Sekar. Kita sendiri yang berjanji jika tidak akan pernah saling mencintai."

"Tapi kita bisa batalin janji kita, kan?" Sekar tersenyum.

Tomi tersenyum. "Sekarang gue yang tanya, Lo ada perasaan gak sama gue?"

"Gak tau sih, gue gak bisa jawab." Sekar ragu.

"Kalau memang seperti itu, kita gak usah bahas ini lagi." Tomi tersenyum, "dan kita harus ingat janji kita."

"Iya Tomi." Sekar tersenyum.

Hana memperhatikan mereka dari tadi. Dia melihat mereka berdua dari dalam vila, Hana mengintip dari jendela, dia cemburu dengan Sekar, semenjak dia datang Tomi selalu bersamanya dan jarang bersama Hana lagi. Walaupun Tomi bukan kekasihnya, tapi dia memiliki perasaan ke Tomi. Meskipun cemburu, tapi dia selalu sadar jika dia tak seharusnya cemburu dengan temannya sendiri, lagi pula Tomi belum tentu memiliki perasaan yang sama.

zombee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang