KEBETULAN

49 6 0
                                    

HAPPY READING!!!

.
.
.
.
.
.
.
.

🧟🧟🧟🧟🧟🧟

Mereka bertiga terpaksa harus melewati hutan, karena di sekeliling kota sudah banyak sekali monster yang dinamakan zombie oleh Tomi. Mereka berjalan di jalan kecil di tengah tengah hutan, karena memang hanya jalan itu yang masih bisa mereka lewati.

"Capek banget ya, mana gue masih pakai seragam kerja lagi," ucap Sekar.

"Nanti ganti baju kalau udah nyampek mall atau toko baju." Tomi tersenyum.

Sekar tertawa."Ini hutan Tomi, mana ada mall?"

"Ya nanti kalau udah di kota lah, punya otak di pakai sedikit dong." Tomi tersenyum.

"Oh Lo berani ngeledekin gue?" ucap Sekar dengan tersenyum.

Tomi tertawa. "Gak ah, nanti Lo ngambek lagi."

"Lo bohongin gue kemarin," ucap Sekar.

"Gue itu di kejar kejar sama musuh gue, untung aja ada cewek baik hati yang mau nampung gue," ucap Tomi dengan tersenyum.

"Lo tidur di rumahnya cewek?" tanya Sekar dengan tersenyum.

"Iya, awalnya dia agresif tapi lama lama dia juga peduli, gue gak nyangka dibeliin nasi paginya," ucap Tomi dengan tersenyum.

Sekar tersenyum. "Pasti orangnya cantik, kan?" tanya Sekar dengan tersenyum.

"Cantik banget, baik hati lagi," ucap Tomi dengan tersenyum.

"Pantesan ditelpon gak diangkat," ucap Sekar dengan tersenyum.

Tomi mengerutkan dahinya. "Bukannya kebalik?"

"Tapi cantikan gue apa dia?" tanya Sekar dengan tersenyum.

"Sebenarnya sih cantikan dia, tapi kalau di bandingin sama Lo tetap aja kalah," ucap Tomi dengan tersenyum.

Setelah itu Sekar mencubit pipi Tomi. "Lo bisa aja, ih."

"Gak, emang kenyataannya gitu. Lo itu cewek tercantik sedunia." Tomi setelah itu tertawa.

Sekar memanyunkan bibirnya, namun setelah itu dia melihat Hana yang masih terdiam. Hana tidak bicara satu katapun dengan mereka, dia tau jika wanita yang ada di sampingnya itu khawatir dengan ibunya.

"Hana," panggil Sekar.

Hana menatap Sekar yang memanggilnya. "Iya Sekar?"

"Kamu lagi mikirin Ibu kamu, ya?" tanya Sekar.

Hana mengangguk pelan. "Iya, Sekar."

Sekar menaruh tangannya dibahu Hana. "Udah tenang aja, Han."

"Aku gak bisa tenang, Kar." Hana tersenyum.

"Sekarang kita doa aja yang terbaik untuk ibu kamu," ucap Sekar dengan tersenyum.

Mereka melewati jalan di hutan itu yang sedikit becek dan berliku.

"Kita duduk di sini aja dulu, gue capek," ucap Sekar.

"Iya, aku juga." Hana tersenyum.

"Yaudah, kita istirahat sebentar," ucap Tomi.

Setelah itu mereka bertiga pun duduk di dekat pohon yang lumayan besar.

"Kita gak punya makanan," ucap Tomi.

"Iya, sampai kapan kita di hutan terus?" tanya Sekar.

"Gak tau juga sih," ucap Tomi.

"Di sini sepi banget," ucap Hana.

zombee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang