1

3.5K 247 0
                                    

cahaya dan kegelapan bersatu membuat aliran peperangan, perang Endles War. disisi lain lahirlah anak laki laki bernama, Natan. anak laki laki tersebut tumbuh menjadi pria yang tampan dan pintar dengan rambut putihnya yang menjulang keatas serta tinggi badannya yang ideal, 170. dia pandai dengan membuat mesin begitu juga dengan bantuan sepupunya yaitu, beatrix.

suatu hari di pagi yang cerah, Natan terbangun dari mimpi indahnya, dia menuju ke kamar mandi untuk bersiap siap. selesai melakukan kegiatan paginya dia berjalan menuju gudang tepat dia membuat mesin bersama beatrix. natan membantu beatrix untuk memperbaiki mesin waktu, mesin itu akan mereka gunakan untuk menjelajahi waktu dari masa depan.

"bagaimana perlengkapan mesin waktunya beatrix?"

"tinggal menyelesaikan beberapa bagian saja, baru kita bisa menggunakannya, ohh tunggu sebentar aku lupa, bahwa aku akan ada janjian dengan  jawhead, aku pergi dulu Natan"

"ouh ya, hati hati."

beatrix meninggalkan natan sendirian di gudang, natan tak begitu menghiraukan, dia duduk dengan santai sambil memperbaiki jam tangan nya yang rusak akibat terjatuh di tanah. selesai dia memperbaiki jam tangannya, dia berjalan menuju ke arah lemari tepat semua peralatan mesin disimpan disana.

natan tak begitu fokus dengan arahnya, dia hanya berjalan santai menuju ke arah lemari. sampai tiba tiba kakinya tak sengaja terbelit di gulungan kabel dan membuatnya jatuh ke dalam mesin waktu. pintu mesin waktu itu tertutup secara otomatis, Natan yang masih terjebak disana mencoba teriak meminta pertolongan, berharap ada yang mau menolong nya. namun usaha nya sia sia mesin itu menyala dan membuat Natan terseret di dunia yang sudah berusia berjuta juta tahun.

"natan, aku sudah kembali, lihatlah aku membawakan beberapa paku dan bor disini, kita bisa menyelesaikan mesin waktunya dan  kita akan menggunakan nya, bukankah itu sangat menyenangkan, Natan?"

beatrix melihat sekeliling di dalam gudang, tidak ada siapa siapa selain dia disana.

"hei dimana kamu Natan? huft sudah lah mungkin dia sedang beristirahat, aku akan merancang senjata ku sedikit."

beatrix tidak mau ambil pusing, dia hanya berpikir kalau Natan hanya sedang merasa lelah dan beristirahat di kamar nya.

disisi lain natan yang terjatuh dan tersungkur di atas sebuah gundukan tanah, dirinya merasa lumpuh karena tubuhnya tak mendarat dengan benar. natan bangun dari jatuhnya melihat sekeliling pemandangan dengan beberapa pohon yang tumbuh lebat disana, namun pohon tersebut terlihat aneh.

"dimana aku?"

"kamu sekarang berada di dunia land of down."

natan melihat ke arah depan terlihat elf yang cantik dengan rambutnya yang bewarna setengah hitam dan kecoklatan, elf itu memiliki beberapa sayap disisi kanan kirinya,  entahlah aku tidak begitu tau namanya.

"siapa kamu? kenapa kamu bisa terjatuh dari atas langit."

"aku natan, aku dari masa depan."

"masa depan?"

elf tersebut mendekati Natan, dia sedikit mengendus ngendus aroma dari tubuh natan. terlihat elf tersebut kebingungan terhadap Natan.

"kamu ini sebenarnya makhluk apa?"

"aku manusia."

"manusia? makhluk apa itu."

"sama seperti kalian, tetapi mereka tidak mempunyai kekuatan sihir."

"apa? bagaimana mereka bisa hidup tanpa kekuatan sihir."

"ya karena itulah masa depan yang akan terjadi, ngomong ngomong siapa namamu?"

"lunox dan dia adalah belerick."

"belerick?"

tiba tiba saja natan merasakan bahwa tanah yang dia duduki bergerak, Natan sekali lagi terjatuh dan tersungkur ditanah, lalu dia melihat apa yang terjadi di depannya, sebuah batang kayu yang bergerak sendiri? what the hell.

"dia teman satu rekan ku, belerick kenalkan dia Natan dari masa depan."

"hallo."

"oh haii."

belerick memberikan sapaan kepada Natan dan sepucuk bunga yang tertanam ditubuhnya sebagai tanda perkenalan. natan yang tidak paham hanya menerima bunga yang di berikan oleh belerick.

"terimakasih."

natan masih bingung, apa yang harus dia lakukan di hutan ini. mesin waktunya mungkin tak bisa berfungsi lagi dengan baik, dan beatrix pasti dia sedang memperbaiki senjatanya. lunox yang melihat ekspresi Natan dengan kebingungan segera menghampiri dia dan bertanya.

"kamu tak apa Natan?"

"aku tidak apa apa lunox, hanya saja aku bingung harus tinggal dimana."

"untuk sementara tinggallah bersama ku dengan belerick sampai kamu bisa kembali ke masa depanmu."

natan hanya mengangguk, lunox mengajak Natan untuk pergi ke arah rumahnya yang tak jauh dari sana, dia tinggal di sebuah perdesaan kecil dengan beberapa elf yang hidup disana.

mereka bertiga berjalan santai menuju ke arah rumah lunox, namun tiba tiba saja sebuah Shard melayang tepat mengenai tangan natan, sehingga menyebabkan luka di tangannya.

"akhh!"

"natan"

natan merintih kesakitan dan berulang kali memegang tangannya agar tidak bergetar, lunox yang melihat kondisi Natan yang kesakitan menyuruh belerick untuk melindungi nya, sedangkan lunox akan menghadapi orang itu.

"belerick bawa natan kerumah dan lindungi dia."

belerick mengangkat tubuh natan yang hampir tersungkur di tanah, dia meletakkan Natan diatas tubuhnya dan melanjutkan perjalanan nya. lunox yang tau bahwa shard itu milik dari salah satu keluarga paxley.

"keluar kamu aamon paxley, apa niat mu datang kemari."

"tidak ada, aku hanya ingin mencari adikku gusion."

terlihat samar samar pria berparas tampan dengan badan yang sempurna menatap ke arah lunox seakan akan tak bersalah sama sekali, itu lah dia aamon paxley.

lunox hanya menatap tajam ke arah aamon, lalu dia pergi untuk menyusul belerick dan natan. aamon yang hanya menampilkan wajah dingin nya segera mengambil Shard miliknya yang masih tertancap di batang pohon.
aamon melihat shard miliknya dan terdapat darah segar yang menempel di shardnya.

"darah siapa ini? apa ini darah lunox? tapi tidak mungkin, ku lihat dia tadi baik baik saja."

aamon menatap heran namun, dia lalu menyimpan shard yang terkena darah tersebut di dalam sebuah peti, entahlah niat nya untuk apa. aamon pergi meninggalkan tempat itu dan mencari adiknya gusion yang kunjung tidak pulang.

continued...

***

cuman mengisi kegabutan walaupun ceritanya agak chirnge tapi gapapa nyoba saja dulu.

vote yaa kakak, engga vote juga gapapa
sekian terimakasihh

lanjut part 2 kapan kapan aja...

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang