31

116 10 2
                                    

tidak terasa sama sekali, kehidupan aamon dan natan kini jauh berbeda, hingga 3 tahun berlalu begitu cepat...

---

pagi yang begitu cerah dikala itu, aamon sedang bersantai di depan rumahnya. aamon melihat putra kecilnya berlarian disekitar taman dengan ekspresi wajah yang menyenangkan.

Jarl Paxley merupakan putra dari aamon dan natan yang sedang mereka asuh. sebenarnya Jarl bukanlah anak kandung mereka, melainkan kala itu Jarl ditemukan terlantar di pinggir jalan tanpa ada orang tua. yang berarti orang tua kandung Jarl tega membuangnya. merasa kasian dengan bayi malang itu, Natan memutuskan untuk mengadopsi nya dan hal tersebut juga disetujui oleh Aamon, hitung-hitung mereka berdua juga kesepian dan ingin mempunyai momongan.

kembali ke masa sekarang, Jarl sedang bermain dengan mainan mobil-mobilan nya sambil sesekali tertawa riang. Natan kemudian datang menghampiri Jarl dan membawakan botol susu untuknya.

"ini minumlah, kamu pasti haus karena kebanyakan bermain."

Jarl hanya tersenyum dan menerima botol susu dari Natan dan segera meminumnya. Natan lalu berbalik dan duduk disebelah aamon yang sedang menikmati teriknya matahari pagi itu.

"aku tidak menyangka Jarl sudah tumbuh dan tidak menjadi bayi lagi."

"hmm, benar. bukankah usianya mau mencapai 4 tahun?"

"ah? benarkah?"

aamon sedikit mendekat ke arah Natan dan membelai pahanya dengan lembut, membuat Natan sedikit bergidik geli. Natan mencoba menghentikan gerakan tangan aamon, tapi aamon justru semakin intens membelai paha Natan.

"ahh, aamon hentikan... bagaimana jika Jarl melihatmu melakukan ini?"

"shhh tidak apa-apa, lagipula Jarl kan masih kecil, dia belum tau apapun."

"tapi tetap saja."

"aku tidak bisa menahannya, kamu terlalu cantik kamu tau?"

"yeah tapi setidaknya jangan didepan Jarl seperti ini."

"baiklah, baiklah. aku akan berhenti."

aamon sedikit cemberut main-main ke arah Natan. melihat aamon yang bertingkah lucu seperti itu membuat Natan terkekeh geli dan mencubit pipi aamon dengan lembut.

"kita bisa melakukannya nanti malam, jika kamu mau."

"b-benarkah? kamu... tidak b-becanda kan?"

"aku rasa tidak. untuk apa aku bercanda?"

ucap natan sedikit main-main kearah aamon, tentu saja hal itu membuat aamon sedikit tersipu, aamon hanya mengangguk dan terkekeh dengan apa yang natan ucapkan padanya.

"baiklah, aku akan memastikan mu untuk tidak bisa berjalan besok."

natan hanya cemberut dan memukul pundak aamon dengan pelan. aamon hanya terkekeh melihat pukulan kecil natan yang mendarat di pundaknya, tidak ada rasa sakit sedikit pun dari pukulan natan. pandangan aamon dan natan kini mulai beralih kearah jarl yang sedang bermain.

aamon perlahan bangun dari tempat duduknya dan berjalan perlahan menghampiri jarl.

"hei pangeran kecil, seperti nya kamu sangat aktif sekali pagi ini."

"tentu daddy!"

"ingin bermain bersama?"

"iya aku mau!"

aamon dan jarl mulai bermain bersama, sedangkan natan masih duduk di kursinya menatap aamon dan jarl seolah-olah menikmati pemandangan mereka berdua. hingga salah satu penjaga datang dan membuyarkan aktifitas mereka bertiga. penjaga tersebut sedikit menundukkan badannya dan menatap ke arah aamon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang