24

672 57 7
                                    

beberapa menit mereka menunggu di ruang tamu, akhirnya hidangan makan malam telah siap.

"tuan, makan malamnya sudah kami siapkan."

aamon mengangguk kemudian dia mengajak natan menuju ke meja makan. saat sampai di meja makan dia melihat semua hidangan yang telah dia inginkan. aamon meminta natan untuk duduk, natan menyanggupi permintaan aamon.

aamon mulai makan perlahan begitu juga dengan natan.

"pie ini enak, kamu mau mencobanya aamon?"

"ya boleh."

"buka mulutmu, aku akan menyuapimu."

aamon membuka mulutnya membiarkan natan untuk menyuapi makanan untuknya. natan makan dengan lahap sedangkan aamon makan dengan tenang.

makan malam mereka telah selesai pada pelayan membereskan meja makan dan membawa piring piring kotor untuk dicuci. natan berjalan menuju ke ruang tamu diikuti dengan aamon di belakangnya.

saat mereka sedang asik bersantai, tiba tiba seorang pelayan membawa telepon dan memberikan nya kepada aamon.

"tuan anda mendapatkan panggilan dari seseorang."

aamon berdiri dari tempat duduknya dan mengangkat telepon yang diberikan oleh sang pelayan. aamon berjalan keluar rumah, dia berbicara dengan seseorang di balik panggilan telepon.

beberapa menit aamon berada di luar, dia kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

"ada apa aamon?"

"tidak ada, hanya beberapa masalah pekerjaan."

"emm."

"aku akan mengerjakan beberapa laporan, jika kamu mau tidur langsung ke kamar saja."

"emm."

aamon mengusap rambut natan, kemudian aamon berjalan meninggalkan natan yang masih bersantai di ruang tamu.

aamon pergi ke ruangan pribadinya, dia mulai mengerjakan laporan yang di minta oleh salah satu karyawannya. beberapa jam berlalu, aamon telah selesai membuat laporan. dia berjalan keluar dari ruangan pribadinya dan berniat untuk tidur.

saat sedang santai menuju ke kamarnya, aamon melihat natan yang masih berada di ruang tamu dengan televisi yang masih menyala.

"rupanya tertidur disini."

aamon mengecup kening natan dan mengangkat tubuhnya, dia membawa natan menuju ke kamar. pintu kamar terbuka aamon membaringkan tubuh natan di atas kasur. sebelum aamon tidur dia menatap ke arah natan yang sedang tertidur pulas.

"aku akan menjagamu natan."

aamon mencium pipi natan dan memberikan sebuah kecupan manis sebagai ucapan selamat malam. aamon lalu naik ke atas kasur, dia membaringkan tubuhnya di samping natan, kemudian aamon menarik selimut dan menutupi tubuh natan agar tetap hangat.

keesokan paginya natan terbangun dari tidurnya, dia turun dari kasur dan membuka jendela membiarkan udara sejuk ke dalam kamar aamon. aamon masih tertidur pulas, natan tidak berniat untuk membangunkannya.

saat sedang santai berjalan melewati aamon yang masih tertidur, tiba tiba saja sebuah cengkraman tangan menarik tangan natan.

"eh? akhh!!!"

natan menatap ke arah aamon, rupanya aamon sudah menatap ke arah natan terlebih dahulu.

"kamu tidak membangunkan ku, natan?"

"kamu sangat pulas saat tidur, jadi aku tidak membangunkan mu, aamon."

"tidak masalah, lain kali bangunkan saja."

natan mengangguk kemudian dia berdiri dari tempat tidur. aamon yang masih mengantuk memaksa untuk segera bangun.

"jika masih mengantuk tidur saja, aamon."

"tidak perlu, aku akan mencuci muka."

"emm."

"bagaimana jika sekalian mandi bersama?"

pipi natan perlahan memerah, dia mengingat kembali kejadian beberapa bulan yang lalu saat aamon mengajak nya untuk mandi bersama.
(kejadiannya di bab 17 kalau engga salah, yang belom tau boleh di baca lagi :v)

"natan, kamu tidak apa?"

"aku tidak apa."

aamon menggandeng tangan natan menuju ke kamar mandi. di kamar mandi aamon mulai membasuh wajahnya dengan air, sedangkan natan perlahan mulai melepaskan pakaiannya.

natan telah telanjang bulat, dia segera masuk ke dalam bathtub. aamon yang sudah mengetahui alasan Natan, mengatakan sesuatu kepadanya.

"sudah tidak perlu malu, aku sudah pernah melihat milikmu berkali kali, natan."

natan hanya tersenyum kaku ke arah aamon yang sedang sibuk bercermin. aamon mulai memainkan rambutnya, dia mengarahkan rambut depannya ke arah belakang. natan yang sedang melihat aamon sedikit terpesona dengannya.

"kenapa? kamu tertarik sayang?"

aamon mencoba menggoda natan, dengan cepat natan mengalihkan pandangannya.

"sepertinya rambut di belakang cocok untuk mu aamon."

natan sedikit bergumam tapi aamon masih bisa mendengar apa yang natan ucapkan. aamon tersenyum ke arah natan, kemudian aamon mendekati natan dan berendam di belakang nya.

saat sedang asik berendam, natan mengambil sebuah sabun cair yang tidak jauh dari bathub, kemudian natan membalikkan tubuhnya menghadap ke aamon.

"mau aku gosok wajahmu?"

"silahkan saja, lakukan semau mu."

natan mulai menggosok wajah aamon dengan sabun. natan menyuruh aamon untuk menutup matanya.

"tutup matamu."

"baiklah, entah apa yang kamu buat natan, asalkan kamu bahagia."

"ssstt diam, nanti busanya masuk ke dalam mulutmu."

aamon menutup mata ran mulutnya rapat rapat, dia menuruti apa yang natan katakan. natan lalu mengambil air dan membasuh wajah aamon. aamon hanya membiarkan natan melakukannya, mungkin mood natan sedang dalam keadaan baik.

"sudah selesai, lihat sekarang lebih tampan dari sebelumnya."

"jadi aku selama ini tidak tampan?"

"bukan begitu, hanya saja wajahmu terlihat kusam tadi pagi."

aamon hanya mengangguk, kemudian dia secara tiba tiba mendekatkan wajahnya ke arah natan dan mulai mencium bibirnya. natan hanya membalas ciuman dari aamon.

aamon melepaskan ciumannya, dia melihat natan yang sedang terengah engah terlihat juga masih ada beberapa saliva yang menempel di mulut natan.

"kenapa tiba-tiba."

"hanya ucapan sebagai tanda terimakasih."

natan hanya mengangguk kemudian mereka berdua melanjutkan kegiatan berendamnya.

"apa kita nanti jadi berbelanja, aamon?"

"tentu saja."

to be continued...

***

udah ya segini dulu, udah langsung up 2 bab ya walaupun agak lama juga seh aku up nya. ohh ya maaf ya kalau aku masih belom bisa balesin komentar kalian dan baru aku bales sekarang eheheh 🗿🙏🏻

sampai segini dulu aja...

lanjut part 25 kapan kapan ajjaaahhhh...

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang