18

827 88 11
                                    

cahaya matahari masuk kedalam kamar natan, membuat dia terbangun dari tidurnya. saat dia bangun aamon masih senantiasa memegang tangan natan, natan perlahan melepaskan tangannya agar aamon tidak bangun.

saat natan sedang berdiri namun tiba tiba saja aamon menarik tangannya dan membuat Natan terjatuh di atas aamon.

"ahkk aamon?"

"tetaplah disini, aku masih ingin bersamamu."

"tapi aku harus mengerjakan beberapa pekerjaan rumah."

tok tok...
terdengar suara ketukan pintu dari kamar natan, natan mencoba untuk melepaskan tangannya dari aamon dan berniat membukakan pintu untuk beatrix."

"aamon tolong lepaskan sebentar saja."

aamon tak menjawab dia perlahan melepaskan tangannya dan berjalan ke arah pintu, terlihat Beatrix yang sedang menunggu Natan dengan berpakaian yang rapi.

"kamu mau kemana beatrix?"

"aku mau pergi dulu ada pertemuan dengan temanku."

"emm hati hati beatrix."

beatrix kemudian pergi meninggalkan natan, Natan kembali ke kamar nya dan membangun kan aamon.

"aamon bangunlah sekarang sudah pagi."

aamon membuka matanya dan perlahan duduk, natan menyuruh aamon untuk mandi dia mengambilkan aamon sebuah kain handuk untuk aamon gunakan.

"ini sekarang cepat mandi, aku akan membuatkan sarapan."

"nanti saja membuat sarapannya, bagaimana kalau kita mandi bersama seperti kemarin."

aamon tersenyum kepada natan, natan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil tersenyum kaku ke arah aamon. aamon dengan singgap berdiri lalu menyeret natan menuju ke kamar mandi.

"aamon tidak aku bisa mandi sendiri nanti."

"lebih cepat lebih bagus."

"tapi—"

pintu kamar mandi tertutup, aamon kemudian mengunci pintu kamar mandi dan menghadap ke arah natan. seperti biasa wajah natan memerah dengan nafas yang sedikit terengah-engah.

"a-aku akan melepaskan nya sendiri, tunggu saja di bathtub."

aamon mengangguk kemudian dia berjalan ke arah bathtub dan mengisinya dengan air. aamon juga menuangkan beberapa sabun dan menaburi dengan bunga yang tersisa kemarin.

natan sedikit meringkuk kan tubuhnya agar tidak terlihat miliknya. aamon hanya menatap natan sambil tersenyum,

"kenapa kamu meringkuk seperti itu?"

"tidak apa apa, aku hanya tidak ingin kamu melihat punyaku."

aamon hanya menatap ke arah natan kemudian dia berjalan menghampiri natan. natan mundur perlahan lahan dia apa niat aamon yang di lakukan selanjutnya.

"aamon jangan, aku m-malu."

"tidak perlu malu, sekarang tegakkan badanmu."

"tidak, nanti keliatan."

aamon tak mendengarkan Natan, dia menghampiri natan dan menyudutkannya di tembok. aamon kemudian memegangi kedua natan dan mengangkat nya, dengan mudah tangan natan terangkat sedikit ke atas.

"huaa a-amon."

aamon sedikit menatap ke arah bawah, sekarang natan sudah tidak bisa berbuat apa apa. rasanya dia ingin menghilang saja. aamon sedikit tersenyum ke arah natan dan dia mendekat kan wajahnya.

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang