10

1K 122 8
                                    

kagak kerasa udah bab 10 aja, buat kalian yang udh nemenin aku dari bab 1-10 aku ucapin terimakasih banyak yaa dan terimakasih atas vote atau dukungan yang kalian kasih ^^

***

seperti biasa natan melakukan aktivitas pagi nya, dia bersiap siap dan pergi menuju ke kamar beatrix. disana beatrix masih tertidur lelap, natan lalu pergi ke bawah mengambil sarapan untuk beatrix.

"natan."

"eh ya aamon?"

"kamu membuat sarapan untuk siapa?"

"untuk beatrix, kamu mau juga aamon?"

"hmm boleh."

aamon menunggu sarapannya di meja makan. dia melihat natan yang sedang menggunakan celemek, badan yang bagus. setelah selesai membuat sarapan natan terlebih dahulu mengantar makanan untuk beatrix.

"tunggu sebentar aku akan memberikan ini untuk beatrix."

"ya silahkan."

setelah selesai natan kembali lagi dan menghidangkan sarapan untuk aamon. lalu natan duduk di depan aamon, namun aamon menyuruhnya untuk duduk disamping kirinya saja, natan menurutinya.

saat makan aamon mencoba iseng kepada natan. dia menaruh tangannya di paha natan sambil sedikit mengelusnya.
natan terkejut dia bergeser sedikit menjauhi aamon. namun tangan aamon masih saja memegangi nya.

"aamon ku m-mohon hentikan."

aamon hanya menatap natan dengan senyuman. terlihat wajah natan yang sudah memerah, aamon mendekati wajah natan dia berbisik pada telinganya.

"bukankah kamu menyukai nya?"

"tidak aamon."

"kamu yakin."

tubuh natan bergetar hingga menjatuhkan garpu yang dia pegang di tangannya. aamon lalu sedikit menjauhkan wajahnya, dia menatap ke arah natan, sungguh wajah yang cantik. aamon kembali ke posisi duduknya tapi tangannya tidak berhenti memegangi paha natan.

"natan, aamon"

"eh lunox?"

"kalian sarapan tidak mengajak ngajak."

natan hanya tersenyum kaku ke arah lunox. lunox yang merasa aneh dengan wajah natan, biasanya wajah natan tidak semerah ini.

"kamu tak apa Natan? apa kamu sedang sakit?"

"eh t-tidak."

"kalau begitu aku mau menjenguk beatrix dulu."

"ya dia ada di kamar atas."

lunox meninggalkan natan beserta aamon yang masih menikmati sarapan mereka. aamon mengehentikan kegiatan nya, Natan memukul punggung aamon, pukulannya tidak terlalu keras. natan memarahi aamon sampai dirasa dia puas.

"lain kali jangan lakukan seperti itu aamon, bagaimana kalau nanti lunox mengetahui nya."

aamon hanya menatap ke arah natan, memandangi dia yang sedang marah marah, bukannya aamon merasa takut tapi dia merasa senang dan gemas kepada natan.

"apa kamu mendengarkan ku aamon."

"aku mendengarkan mu sekaligus menatap indah wajahmu."

natan sekali lagi di buat luluh oleh aamon, dia hanya menundukkan kepalanya saja. natan kemudian membereskan makanan yang sudah dimakan.

"aku akan menemui beatrix."

"emm aku ikut, padahal aku masih ingin bermain sebentar bersamamu."

natan tak mendengarkan perkataan aamon, dia berjalan menuju arah kamar beatrix dengan diikuti oleh aamon di belakanganya. sesampainya mereka disana rupanya beatrix sudah mengobrol dengan lunox. natan lalu bertanya kepada beatrix bagaimana dia bisa berada disini malam itu. beatrix lalu bercerita.

pada saat itu jahwed meninggalkan beatrix, hingga beatrix sendirian berada di rumah. beatrix lalu berniat memperbaiki mesin waktu itu, setelah dirasa sudah bisa digunakan beatrix masuk kedalam mesin waktu dan dia terseret ke dalam dunia land of down, hingga dia terjatuh pada saat festival malam itu.

natan mengangguk paham. beatrix lalu mengajak Natan untuk pulang ke rumah dan menjalankan hidup seperti biasa.
natan masih bingung dia ingin tinggal disini tapi dia tidak bisa membiarkan Beatrix sendirian di masa depan.

"jika kamu ingin pulang ke dunia mu, aku akan mengizinkamu natan, bagaimana pun juga dunia kita sangat jauh berbeda."

"tapi aku masih ingin tinggal disini aamon."

"yang dikatakan aamon benar natan, kita hidup jauh berbeda. dunia masa depanmu sedang membutuhkan mu, natan."

natan mengangguk tapi dia masih bimbang dengan pilihannya. natan menatap ke arah beatrix, beatrix hanya tersenyum ke arah natan.

"kalau kamu masih ingin tinggal disini tidak apa natan, aku masih ada jahwed yang menemaniku. aku akan kembali pada malam hari nanti, jadi kamu masih ada waktu untuk memikirkannya."

natan menatap teduh ke arah aamon dan lunox, mereka hanya tersenyum kepada natan seolah olah mereka sudah siap untuk melepaskan natan.

natan berjalan ke arah halaman rumah aamon, dia duduk termenung disana. pilihannya begitu sulit, dia tidak ingin meninggalkan aamon tapi dia sudah berjanji kepada orang tua beatrix untuk menjaga putrinya itu.

"keputusan mu ada di tanganmu natan."

"aku tidak tau, harus memilih siapa nantinya."

aamon mencoba menenangkan natan dia mengelus rambut natan dengan tangannya. natan masih bersikap sedih dia bingung harus bagaimana.

malam hari telah tiba, natan sudah memutuskan bahwa dia harus ikut dengan beatrix untuk kembali ke masanya. lunox, belerick dan aamon mengizinkan natan. mereka semua mengadakan acara makan malam bersama lagi untuk melepaskan kepergian natan.

beatrix dan natan kini berada di halaman kediaman paxley, sebelum natan pergi aamon sedikit berbincang kepada natan untuk terakhir kalinya.

"natan, jika kamu merindukan ku nanti maka lihatlah bulan yang bersinar di atas langit sebagai tanda bahwa aku baik baik saja."

natan mengangguk terlihat wajahnya yang sayup dan teduh. tiba tiba saja sebuah lingkaran bewarna putih muncul di depan mereka.

"natan."

natan mengangguk kepada Beatrix lalu Beatrix masuk kedalam lingkaran tersebut. natan mengikuti nya dari belakang. sebelum dia pergi natan menoleh menatap aamon, aamon tersenyum kepada natan sambil melambaikan tangannya. natan membalas dengan senyuman lalu pergi kedalam lingkaran putih tadi.

"natan sudah kembali ke masanya aamon, aku harap kamu bisa melepaskan nya."

aamon hanya mengangguk lalu pergi ke dalam rumahnya berniat untuk beristirahat.

natan kini sekarang sudah berada di dalam rumahnya. disana jahwed dan beatrix sedang membereskan peralatan yang baru saja di gunakan.

"selamat kembali ke rumah mu lagi, Natan."

natan mengangguk dia sebenarnya belom siap untuk meninggalkan land of down tapi bagaimana juga mereka terpisah oleh tahun dunia. natan menatap cincin pemberian dari aamon lalu kemudian dia menuju ke kamarnya untuk beristirahat.

continued...

***

ya mungkin segitu dulu aja, btw maaf kalau sedikit mengandung bawang :(
terimakasih juga yang sudah mau membaca.

jangan lupa vote yaa...

lanjut part 11 kapan kapan aja...

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang