22

664 61 20
                                    

cahaya matahari masuk ke dalam kamar aamon membuat natan terbangun dari tidurnya. natan melihat sekeliling kamar sambil mengusap matanya yang masih mengantuk.

"sudah bangun."

"aamon?"

"selamat pagi."

"pagi juga, sudah bersiap siap memangnya mau kemana?"

"ada urusan sebentar."

natan bangun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi mengabaikan aamon. aamon menatap ke arah natan, seperti nya natan marah kepadanya. aamon menunggu natan, dia duduk di meja yang dekat dengan jendela sambil membaca buku catatannya.

beberapa menit berlalu, natan keluar dari kamar mandinya. dia melihat ke arah aamon yang sedang sibuk dengan bukunya.

"sudah selesai?"

"sudah."

aamon menutup buku catatannya dan menaruhnya di laci, kemudian dia berjalan ke arah natan. natan sedikit menjauh dari aamon dan tidak ingin menatapnya. aamon hanya terkekeh dengan sikap natan, aamon mengangkat dagu natan supaya menatap ke arahnya.

natan lagi lagi tidak mau menatap aamon, dia hanya melihat ke bawah tanpa mempedulikan aamon.

"kamu marah sayang?"

"tidak, aku tidak marah."

"lalu? raut wajahmu itu."

"wajahku memang seperti ini."

natan masih terlihat bete, kemudian dia melepaskan tangan aamon dari wajahnya. aamon mengajak natan untuk sarapan tetapi kali ini natan menolaknya.

"sudah waktunya sarapan."

aamon menggandeng tangan natan, tiba tiba langkahnya terhenti saat natan menarik kembali tangannya.

"aku tidak mau."

aamon menghampiri natan, kemudian dia mengelus rambut natan dan sedikit mencium bibir nya.

"tidak, kamu harus sarapan supaya terisi perutnya."

natan menggeleng kan kepalanya, aamon dengan singgap mengangkat tubuh natan dan membawanya keluar dari kamar.

"aamon turunkan aku."

"tidak."

aamon berjalan ke arah meja makan, setelah sampai dia menurunkan natan dan menyuruh nya untuk duduk. natan hanya mematuhi perintah aamon tanpa berbicara apa apa. pelayan disana datang dan menyiapkan beberapa makanan untuk mereka berdua. natan dan aamon makan dengan tenang, sesekali aamon melirik ke arah natan.

"jangan di buat mainan makanannya sayang."

"aku tidak ingin makan, aamon."

"tidak ada penolakan, jika kamu tidak mau makan sebagai imbalannya harus bermain denganku, bagaimana kamu setuju sayang?"

natan menoleh ke arah aamon yang suda tersenyum horor ke arah nya. natan menggeleng kan kepalanya kemudian dia menyantap makanan yang sudah di sediakan.

setelah selesai sarapan natan mengantarkan aamon menuju ke luar rumah, disana juga ada beberapa pelayan yang sudah menyambut kedatangan aamon.

"aku pergi dulu, kamu jangan keluar rumah. jika ingin keluar rumah minta salah satu pelayan disini untuk menemanimu."

"emm."

aamon mengecup kening natan serta kedua pipinya. kemudian aamon membalikkan badannya dan berjalan menuju ke arah mobil dan di dampingi beberapa pelayan disana untuk membawakan barangnya.

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang