8

1K 104 14
                                    

"bagaimana dengan persiapannya jawhead?"

"masih belom selesai, mungkin membutuhkan waktu yang terbilang lama,beatrix."

beatrix duduk di kursinya melihat jawhead yang sedang memperbaiki mesin waktunya. beatrix menatap teduh ke arah jam tangan natan dia sangat merindukan nya.

"natan, aku merindukan masakanmu."

"kamu agak payah beatrix."

jawhead menjawab omongan dari beatrix walaupun dirinya tidak diajak bicara oleh dia.

"kenapa? apa yang salah dengan ku jawhead."

"bukannya kamu merindukan natan malah merindukan masakannya."

"habisnya masakan natan enak sekali, kamu harus mencobanya."

jawhead tak menjawab dia hanya menatap malas ke arah beatrix sambil menghela nafas. beatrix kemudian membawakan beberapa alat yang di butuh kan oleh jawhead nantinya, dia juga membantu jawhead untuk memperbaiki mesin waktunya.

di sisi lain natan yang terbangun dari tidurnya berjalan menuju ke arah jendela, dia membuka pintu jendelanya dan membiarkan udara sejuk menghembus di dalam ruangannya. natan mengirup udara pelan pelan, dia menikmati udara di pagi hari.

"natan."

"ya?"

"aku berniat untuk pergi ke suatu desa membeli beberapa peralatan, apa kamu bisa menemani ku?"

"tentu tuan paxley, tapi boleh kah saya bersiap siap sebentar?"

"tentu."

aamon menunggu di luar, sedangkan natan bergegas untuk bersiap siap. setelah beberapa menit menunggu natan menemui aamon yang duduk di halaman dia sedang berbicara dengan aamon dan menikmati teh hangat.

"saya sudah selesai tuan paxley."

"kalau begitu kita berangkat."

natan mengangguk kemudian aamon berjalan terlebih dahulu sedangkan natan di belakanganya. belum lama natam berjalan dirinya di cegat oleh lunox.

"mau kemana?"

"aku tidak tau."

"baiklah kalau begitu, hati hati di jalan dan selamat berkencan dengan aamon, natan."

natan sedikit memerah dia hanya mengangguk kepada lunox, kemudian menyusul aamon yang sudah berjalan jauh darinya. lunox hanya terkekeh melihat tingkah laku natan bersama aamon.

lama mereka berdua berjalan akhirnya mereka sampai di desa seberang. aamon mengajak natan untuk makan di beberapa kedai yang terbuka disana, Natan hanya menyetujui nya dengan anggukan.

selesai makan aamon mengajak natan untuk membeli beberapa pakaian dan aksesoris di sebuah toko. natan tidak berpikiran curiga dia hanya menuruti perintah yang aamon sampai kan.

aamon mengunjungi toko pakaian dan memilih beberapa pakaian yang dirasa cocok untuk seseorang. natan menatap heran ke arah aamon dia membeli pakaian tapi tidak sesuai dengan ukurannya. tapi natan tidak bertanya dia hanya menyanggupinya.

setelah selesai berkeliling mencari pakaian akhirnya aamon membelinya, lalu dia mengajak natan untuk pergi ke toko perhiasan. sesampainya disana dia telah di sambut oleh pemilik toko dan menawarkan barang barang mewah.

aamon hanya mencari sebuah cincin. dia juga menyuruh natan untuk mencoba cincin yang dia pilih, ukurannya pas sekali. natan mulai menatap aamon dengan penuh pertanyaan.

"tuan paxley."

"ya?"

"kalau boleh saya tau, memangnya untuk siapa cincin ini di berikan?"

"untuk orang yang ku suka."

"jadi anda sudah menyukai seseorang ini berapa lama, maaf kalau saya lancang."

"lumayan, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama, kenapa kamu cemburu natan?"

aamon tersenyum dan mendekat ke arah natan, natan terkejut dia memalingkan wajahnya. aamon hanya tertawa kecil melihat perilaku natan.

"aku tidak mungkin cemburu, lagi pula untuk apa."

"ahaha kamu benar."

setelah dirasa cukup membeli barang barang yang di butuhkan, aamon memutuskan untuk kembali. di tengah perjalanan natan terhenti sebentar melihat ke arah penjual yang menjual permen kapas. aamon tau bahwa natan menginginkan nya dia menghampiri penjual itu dan membeli permen kapas satu untuk natan. (laki laki gampang peka memang idaman).

"ini."

"eh?"

wajah natan sedikit memerah dia menerima permen kapas pemberian dari aamon. padahal dia belom bicara tapi sudah aamon belikan.

"seharusnya anda tidak perlu repot-repot membelikan permen kapas ini kepada saya."

"tidak apa, cuman permen kapas harganya juga tidak terlalu mahal."

"terimakasih tuan paxley."

"ya, sebagai gantinya aku ingin meminta sesuatu padamu, Natan."

"sesuatu?"

"jangan memanggilku tuan paxley lagi, kalau bisa panggil saja aamon."
(panggil sayang, beb juga gapapa kok natan, bercanda euy).

"kalau itu yang anda mau, saya akan melakukan."

aamon hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan nya lagi. lama mereka berdua berjalan akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga paxley.

malam hari tiba seperti biasa mereka melakukan makan bersama. di meja mereka semua bercanda ria dan saling mengobrol satu sama lain.

"jadi bagaimana kak, apa kita jadi pergi ke festival di desa sebrang?"

"tentu."

mereka semua yang berada di sana merasa senang dan bergembira. setelah makan malam selesai natan pergi keluar mencari udara dingin.

aamon yang melihat natan sendirian di luar berniat untuk menghampiri nya. lalu aamon duduk di samping natan, ternyata Natan sedang mengamati bintang yang bertaburan diatas langit dan cahaya rembulan yang menyinari malam hari.

natan menyadari bahwa aamon sedang menatapnya, dia menoleh ke arah aamon. terlihat wajah aamon yang jelas di samping natan dengan pancaran cahaya bulan yang menyinari wajahnya.

aamon lalu membuka obrolan bersama natan.

"apa tidak dingin berada disini."

"ya sedikit tapi aku menyukai nya aamon."

aamon menatap ke arah langit dia berbicara kepada Natan.

"lihat natan, bulan nya indah bukan?"

"iya, sangat indah."

aamon menatap ke arah natan dia melihat natan yang sedang menguap. aamon lalu menyuruh Natan untuk tidur, natan pun hanya menuruti perkataan aamon. dia masuk ke dalam rumah dan memutuskan untuk tidur. sedangkan aamon masih memandangi bulan yang bersinar terang di malam hari saat itu.

setelah dirasa sudah cukup aamon memutuskan untuk kembali ke dalam rumahnya, dia berjalan menuju ke kamarnya dan terbaring diatas kasur. aamon memejamkan matanya, hingga akhirnya dia tertidur lelap.

continued...

***

sedikit ngasih inpo kalau kalimat "bulan nya indah bukan" itu tadi merupakan kalimat pengungkapan dalam istilah Jepang. penjelasan singkat nya itu kayak kamu suka sama seseorang terus kamu makek kalimat itu tadi berarti kamu ingin mengungkapkan perasaan mu padanya. lebih singkatnya lagi "ngode"🗿

itu buat yang belom tau aja.
sampai sini aja ceritanya jangan lupa vote yaa, terimakasih juga buat kalian yang udah baca.

lanjut part 9 kapan kapan aja...

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang