6

1.1K 110 4
                                    

lunox mencoba mengejar natan namun, dalam sekejap Natan sudah menghilang entah kemana. ditambah lagi hari sudah mulai gelap sangat berbahaya jika di malam hari datang ke abyss, karena pada monster disana lebih lincah pada malam hari.

natan berjalan sendirian ke arah abyss kemudian dia melompat, natan hanya bisa melihat kegelapan namun untung saja dia sudah membawa lentera. natan berjalan menelusuri abyss tidak ada satu pun tumbuhan yang bisa hidup disana hanya batang pohon kering dan beberapa bebatuan.

udara dingin melawati tengkuk natan membuat dia sedikit merinding, namun dia harus tetap menyelamatkan gusion. natan melanjutkan perjalanan nya hingga tidak sengaja melihat kerumunan monster yang mengelilingi seseorang.

"itu... tuan gusion!"

brakk

persembunyian natan telah terbongkar, salah satu monster dengan wujud menyeramkan melempar natan hingga dia tersungkur di tanah. natan melihat ke arah monster itu rupanya sudah banyak monster yang lainnya mengelilingi dia.

disisi lain lunox berlari bersama belerick menuju kediaman keluarga paxley. sesampainya lunox disana mereka berdua di cegat oleh prajurit yang menjaga di depan kerajaannya. lunox mencoba meminta izin kepada prajurit tersebut namun, semuanya di tolak mentah mentah.

lunox berteriak dengan kencang memanggil nama aamon. para prajurit tak segan segan untuk mengusir mereka tapi lunox dan belerick terus terusan memanggil nama aamon. sebenarnya aamon mendengar teriakan mereka, tapi dia menulikan diri dan bersikap tidak perduli apa yang terjadi. sampai tiba tiba dia mendengar nama natan tersaut di teriakan lunox.

"aamon paxley, natan sedang dalam bahaya dia datang sendirian ke abyss untuk menyelamatkan gusion, ku mohon tolong dia."

mendengar hal itu aamon bergegas turun dari kamarnya dan menemui lunox.

"tunggu jangan usir dia."

aamon menghampiri lunox dan belerick yang sedari tadi sedang menunggu kehadirannya.

"bagaimana bisa natan senekat itu pergi ke abyss sendirian?"

"entahlah tapi yang ku tau dia hanya ingin mengembalikan kebahagiaan mu lagi aamon paxley."

"sial. seharusnya aku tidak bersikap seperti itu kepadanya."

aamon berlari menuju show abyss diikuti dengan lunox dan belerick di belakang nya. mereka bertiga menuju ke abyss malam itu juga.

natan terbangun dari pingsan nya, dia mendapati tubuhnya yang memar dan di penuhi luka. dirinya juga diikat di sebuah batang pohon hingga tak mampu untuk bergerak. semua alat yang dia gunakan telah sirna begitu saja, akankah ini sudah takdir natan.

"rupanya ada yang mau ikut bergabung di kaum kita."

"lepaskan aku!!!"

alice, sang penghuni abyss yang terkenal akan kejahatannya. dirinya selalu membawa mala petaka dan kehancuran bagi manusia. dia lebih senang tinggal di abyss sebagai monster daripada tinggal dengan keadaan biasa biasa saja.

"darah mu begitu harum sekali, aku tidak sabar untuk meminumnya langsung dari tubuhmu."

natan mencoba melepaskan tali yang mengikat di badannya namun, tak kunjung bisa. Alice tertawa atas perilaku Natan, sungguh makhluk yang kasihan.

"sudahlah maut akan menjemput mu, jadi bersiap siaplah."

Alice pergi meninggalkan natan, semua monster yang berada disana juga ikut keluar bersama Alice. natan menatap teduh ke arah gusion, dia tidak menyangka bahwa dia berakhir tragis seperti ini. mungkin saja kalau tidak selamat betrick pasti akan menghawatirkan nya.

namun, tekad natan untuk menyelamatkan gusion tidak luntur. dia rela mati demi menyelamatkan gusion, dia tidak ingin aamon terus menerus larut dalam kesedihan nya.

natan mencoba membuka paksa tali yang mengikat di tubuhnya, hingga membuat tangannya sedikit lecet akibat goresan dari tali yang terikat.

akhirnya setelah lama mencoba tali yang melilit di tubuh natan kini telah terlepas. natan menghampiri gusion yang berada di sampingnya, dia mencoba membuka tali yang melilit tubuh gusion. kini tali tersebut sudah terlepas. natan segera mengangkat gusion dan sedikit menyeret tubuhnya, karena ternyata gusion lebih berat darinya.

natan berjalan cukup jauh sambil membawa gusion, dia mencoba untuk naik ke atas namun, para monster sudah menunggu mereka. natan melangkah mundur perlahan begitu banyak monster yang telah menanti nanti, para monster yang haus akan darah, mereka pasti sangat kelaparan.

dengan energi yang tersisa natan mencoba melawan mereka dengan batang kayu yang tergeletak disana. para monster menyerang natan satu per satu, natan dengan sekuat tenaga menyerang mereka.

aamon, lunox dan belerick telah sampai disana mereka kemudian melompat ke arah jurang abyss. suasana yang mencekam membuat mereka berhenti sejenak, tak hanya itu mereka juga di hadang oleh monster yang siap menyerang mereka.

natan berusaha untuk melindungi gusion dia membunuh monster yang mencoba mendekati gusion. namun, salah satu monster berhasil menerkam Natan sehingga membuat dia terjatuh. natan berusaha bangkit, tapi dirinya sudah di kalah kan oleh monster. natan tidak menyerah dia tetap berdiri tegak mencoba melawan mereka sekali lagi.

natan memukul mereka dengan berbagai cara tetapi makin lama mereka semakin ganas.

"akhh!!!"

lagi dan lagi Natan terjatuh untuk ke dua kalinya. natan memberontak mencoba untuk melepaskan diri, tapi tak kunjung bisa. sekarang sudah di puncaknya antara hidup dan mati. monster tersebut mengeluarkan taring yang sangat tajam dan panjang dia bisa menusuk natan kapan saja.

"setidaknya gusion baik baik saja."

natan menutup matanya perlahan lahan, dia sudah siap dengan takdir yang akan menimpanya.

tiba tiba saja sebuah shard melayang dan menebas ke arah monster yang mendekati Natan. natan melihat aamon yang sedang marah melawan semua monster yang ada, tidak ada satu pun monster yang tersisa. semua nya aamon kalahkan dengan mudah dengan kekuatan shard nya yang tajam dan begitu cepat, seketika monster disana lenyap meninggalkan beberapa kulit yang terkelupas di tubuh mereka.

aamon membalikkan badannya, dia melihat natan yang sudah tak berdaya, banyak luka parah di tubuh natan. natan tersenyum lalu dia menjatuhkan diri.

"natan!"

aamon menghampiri natan dia mencoba membangun kannya, natan membuka perlahan matanya dan menatap aamon.

"lihat tuan paxley aku bisa menyelamatkan gusion dari mereka."

aamon menangis sejadi jadinya dirinya tak percaya, Natan begitu nekat untuk menyelamatkan adiknya padahal mereka bukan siapa siapa natan. lunox datang bersama belerick dia melihat kondisi natan yang sudah tak berdaya, tapi mereka juga merasa senang dan lega karena natan dan gusion masih dapat di tolong.

namun kebahagiaan itu hanya sebentar...

continued...

***

yak mungkin sampai disini ajaa, makasih yang sudah baca...
maaf kalau agak engga nyambung ceritanya ehehe

jangan lupa vote yaa

lanjut part 7 kapan kapan aja...

die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang