natan berjalan kembali menuju ke arah taman, dia duduk duduk sebentar disana sambil melihat pemandangan kota. natan mulai membuka bukunya lalu dia membacanya sambil menunggu waktu sore.
disisi lain aamon yang sudah siap untuk keluar rumah memutuskan menggunakan pakaian serba hitam, dia tidak ingin orang orang tau mengenainya.
"gusion, kakak berangkat dulu."
"eh mau kemana?"
"membeli beberapa barang yang nanti kita butuhkan."
"oke, hati hati di jalan kak."
suasana kota begitu ramai sehingga aamon harus berhati-hati kepada mereka. dia pergi ke toko untuk membeli beberapa buku, ya tentu saja aamon kehabisan buku di rumahnya. setelah selesai membeli barang yang menurut nya sudah cukup, aamon lalu berniat untuk pergi ke taman, sekedar hanya berisitirahat.
sesampainya aamon di sana dia melihat seseorang bersurai putih, sedang duduk dan membaca bukunya. aamon awalnya tidak ingin mendekatinya, namun dia sudah mengetahui akan kehadiran aamon. pria tersebut menoleh ke arah aamon.
"natan."
aamon membuka topi nya dan beberapa pakaian yang menutupi wajahnya. natan terkejut dengan kehadiran aamon. aamon berjalan menuju ke arah natan dan memeluknya.
"natan aku sangat merindukanmu."
aamon juga mencium kecil ke arah bibir natan, Natan hanya diam memandangi aamon. aamon juga mengelus rambut natan, natan membalas pelukan dari aamon, dia menangis ke dalam dekapan tubuh aamon.
"bagaimana kamu bisa berada disini."
"itu semua berkat bantuan lunox, dia telah mengubah takdir manusia, jadi masih ada peluang untuk aku mencarimu, natan."
"lalu dimana lunox?"
"lunox masih berada di land of down, Natan."
aamon mengusap air mata natan yang membasahi pipinya, sekali kali mengecup kening natan. natan tak bergeming dia hanya menerima perlakuan dari aamon. mereka berdua saling menatap satu sama lain, aamon lalu tersenyum ke arah natan dan mendekap kan wajah Natan di dalam pelukan nya.
natan hanya membalas pelukan dari aamon, dia juga merasa nyaman. natan teringat dengan kotak peti yang masih dia simpan. natan kemudian melepaskan pelukan dari aamon, lalu dia menunjukkan sesuatu pada aamon.
"ini punyamu kan aamon?"
"yaa, aku sengaja menaruhnya disini."
"kenapa?"
"hmm tidak apa apa, jika kamu mau simpan saja untukmu, natan."
natan mengangguk kemudian dia meletakkan kotak peti di sampingnya.
"sekarang kamu tinggal dimana?"
"aku tinggal disana."
"boleh kah aku berkunjung ke rumah mu sekarang?"
"tentu."
aamon kembali menggunakan penutup wajahnya beserta topi natan kebingungan dengan sikap aamon kenapa harus memakai pakaian serba hitam.
"kenapa dengan pakaianmu aamon?"
"ahaha akhir akhir ini aku ramai di datangi para wanita, itu membuat ku risih."
"ya wajar saja itu karena paras mu tampan."
aamon hanya tersenyum kaku ke arah natan. natan kemudian berjalan lalu dia diikuti oleh aamon dari belakang nya. sesampainya aamon di rumah natan, dia melihat beatrix yang sedang memperbaiki senjatanya.
"beatrix aku sudah pulang."
"iya, siapa itu di belakang mu Natan?"
"nanti saja aku ceritakan."
"oke baiklah."
natan menyuruh aamon untuk masuk ke dalam rumahnya, Natan juga menghidangkan beberapa makanan untuk aamon. aamon membuka penutup wajahnya dan menatap ke arah natan. tiba tiba saja Beatrix masuk ke dalam rumah mengagetkan mereka berdua.
"ehh hah? kak aamon?"
"iya ini aku, kamu masih mengingat ku ternyata."
"tentu saja! kak aamon sangat keren sekali, kemarin aku melihat kakak berada di tayangan acara televisi."
aamon hanya tersenyum ke arah beatrix dan juga natan. natan hanya membalas senyuman dari aamon.
"kamu tau kak, aku ingin sekali menjadi seperti mu. tapi apa dayaku hanya seseorang yang memperbaiki sebuah mesin."
"ahaha aku juga tidak tau, kenapa aku bisa menjadi seperti ini."
"baiklah kalau begitu aku ingin melanjutkan projects ku."
aamon mengangguk bersama natan, Beatrix lalu ke luar dari rumah untuk menuju ke gudang. aamon menatap natan yang sedang terlihat sedih. aamon mendekati natan merangkul nya dan menenggelamkan Natan dalam dekapannya.
"ada apa natan, apa ada sesuatu yang membuat mu gelisah?"
"aku hanya kasian kepada beatrix, dia sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya."
"kalau kamu mau, aku akan membantumu. aku juga akan memberimu beberapa uang untuk kebutuhan mu sehari hari bersama beatrix."
"eh tidak, lagi pula pekerjaan ku juga sudah cukup memenuhi kehidupan sehari-hari."
aamon mengraba sakunya dan mengeluarkan beberapa uang. lalu aamon memberikan uang itu kepada natan.
"ini ambilah."
"tapi ini terlalu banyak."
"tidak apa apa."
"aku tidak mau mengambil uang ini."
"kalau begitu kamu bekerja saja bersamaku, maka aku akan mebayarmu. untuk sekarang terimalah uang ini. bagaimana? kamu setuju Natan?"
natan berpikir sejenak, lalu dia menyanggupi permintaan dari aamon. natan kemudian menerima uang pemberian dari aamon. aamon mengangguk kemudian dia memeluk natan. natan hanya membalas pelukan dari aamon. tak lama kemudian aamon berniat untuk kembali ke rumahnya, dia pasti sudah di cari cari oleh gusion jika terus terusan berlama lama disini.
natan lalu mengantar aamon ke depan rumahnya. aamon memberikan natan sebuah kertas yang bertuliskan alamat tempat tinggalnya.
"ini alamatku, besok pagi kamu datang saja."
natan mengangguk kemudian menerima kertas yang di berikan oleh aamon. aamon berjalan pergi meninggalkan rumah natan, di tengah tengah aamon menatap natan yang masih berada di depan pintu. aamon kemudian melambaikan tangannya, lambaian tangan aamon di balas oleh natan. aamon melanjutkan perjalanan nya lagi.
setelah selesai natan kembali ke dalam rumah untuk membuat masakan malam. dia melihat beatrix yang sedang tertidur diatas meja makan, natan tak ingin membangun beatrix. dia mengambil selimut dan menaruh selimut ke badan beatrix supaya dia merasa hangat. natan kemudian mulai memasak sambil menunggu beatrix bangun.
natan menyajikan makanan nya di atas meja makan. beatrix yang menghirup aroma masakan Natan segera bangun. ternyata natan sudah menyiapkan makanan malam untuk mereka berdua.
"cuci mukamu terlebih dahulu beatrix."
beatrix kemudian berjalan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka. setelah selesai natan dan beatrix menyantap makanan bersama sama.
"beatrix, besok aku akan keluar untuk bekerja."
"hmm hati hati saat bekerja nanti."
natan mengangguk, setelah selesai makan natan menyuruh beatrix untuk segera tidur. beatrix meninggalkan natan dan berjalan menuju kamarnya. setelah dirasa sudah mengantuk natan kemudian pergi ke kamarnya dan tidur.
***
sampai disini aja yaa ceritanya, terimakasih buat kalian yang udah mau baca cerita aku. maaf kalau ada alur cerita yang agak chirnge.
jangan lupa vote yaa...
lanjut part 13 kapan kapan aja...
KAMU SEDANG MEMBACA
die for you [aamon & natan] season 1,2 & 3
Randomcuman cerita perjalanan natan yang terjebak di land of down, hingga dia dipertemukan dengan seorang laki laki yg bernama aamon. cerita ditulis berdasarkan imajinasi sendiri, ada beberapa yang ngambil di google cuman sejarahnya aja, terimakasih buat...