Cerita selesai.
Lengkap. ❤️
Puspa pernah berharap Arya adalah jawaban dari setiap doa yang ia langitkan. Sebuah pemberian terindah dari dunia yang seringnya mengecewakan. Tetapi pada akhirnya, laki-laki itu justru menjadi salah satu cobaan dari seki...
Cerita ini sudah selesai di KaryaKarsa, bisa diakses per bab atau paket dengan dukungan Rp. 40.000, tapiiii ... ada potongan voucher lho, Rp 10.000, hanya ada 10 sampai akhir Juli 2023.
Yuk, yang mau baca cerita Axel bisa cari aku di karyakarsa, ❤️❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Cerita baru, dari si anak manis yang berubah jadi ban**at ketika dewasa.
Bernama Axel yang memiliki nama Adiputra di belakang namanya, yang mengalir darah Miller di tubuhnya, yang selalu membawa nama Mahendra dimana-mana. Axel, si anak bermata biru yang menjadi kesayangan Grandpa dan Grandma-nya, dianggap anak tidak beruntung karena lahir dari keluarga yang bercerai, padahal aselinyaaa ... dia fine-fine saja selagi kedua orangtuanya bahagia, yang terpenting ... semua saham tetap di atas namanya. 😃
Si paling merasa tampan di keluarga karena semua adik-adiknya perempuan, si paling kental menuruni darah bule keluarga Miller.
Axel, si anak kesayangan mamanya, si anak yang paling dimanja ibunnya, laki-laki yang bertangan dingin menghandle perusahaan seperti papanya, teman sekaligus rival daddy-nya main Play Station. Axel tumbuh dewasa, menuruni sifat Miller yang egois dan pemaksa. Si kakak laki-laki satu-satunya yang paling dominan, si gila kontrol, merasa paling berhak mengatur adik-adiknya yang semuanya perempuan. Axel beruntung, sangat beruntung karena tahta kekaisaran Adiputra dan Miller ada di tangannya, dia juga mendapat cipratan saham dari hotel-hotel milik Mahendra.
Axel selalu memiliki apa yang ia inginkan dengan kekuasaannya. Satu-satunya yang tidak Axel miliki adalah ... Feshikha, si wanita pecinta kebebasan. Obsesi satu-satunya dalam hidup Axel.
❤️
❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
