Brakkk....
Erina tiba-tiba datang dan menggebrak meja ruby secara tiba-tiba.
Ruby yang tengah duduk santai sambil memasang headphone nya itu langsung menatap dingin ke arah Erina.
Mata Erina memancarkan Tatapan permusuhan .
" Kalian semua pergi keluar dari sini!!!! Cepetan!!!.... " Teriakan nina membuat semua siswa dikelas itu pergi keluar dengan terpaksa karena takut akan jadi korban bully mereka selanjutnya.
" Sialan lo!!... " Decak Erina.
Ruby kini melepas headphonenya dan menggantungkannya dileher kemudian mengangkat sebelah alisnya.
Erina yang melihat itu tambah geram,
" Ck, Pura-Pura ga tau lagi!! "
Langsung saja Erina memperlihatkan video yang tengah viral itu dari ponsel chelsie.
Ruby menatap layar ponsel itu, terlihat raut wajah ruby kebingungan dibuatnya.
" Maksut lo apa sih sebarin video ini??!!!..... "
" Lo masih ga puas apa bikin gue bonyok gini!!!... " Teriak Erina dengan marah.
Dua sahabat dan para siswa diluar yang mendengar ucapan Erina itu dibuat syok, ternyata orang yang berani membuat wajah Erina jadi babak belur itu adalah ruby.
Semua siswa diluar kini bergegas menguping dan mengintip dari jendela.
" Maksut lo apa? "
Ucapan yang dilontarkan ruby itu membuat Erina tersenyum sambil memutar bola matanya dengan raut tak menyangka.
Disisi lain Dua kawan Erina yang berada tepat di samping erina itu masih membeku ditempat.
" Lo yang udah sebarin video ini!!... Terus lo masih nanya maksut gue apa huhh?!!.... " Ucap Erina sambil melotot ke arah ruby.
" Kata siapa gue yang sebarin video itu?! " Ucap ruby yang merasa ter fitnah.
" Anjing!!!.... "
Tiba-tiba saja Erina dengan brutalnya menarik kerah ruby, lalu mendorongnya dengan kencang hingga membentur loker yang berada di kelas bagian paling belakang .
Brakkk...
Ruby belum sempat melawan, tapi Erina kembali mendekat kearah ruby lalu dengan brutalnya Erina mencengkram kerah ruby dan,
Plakk..
Plakk..
Belum sampai tamparan ketiga diluncurkan, tangan kekar melingkar tepat di pergelangan tangan erina.
Disisi lain ruby yang habis kena tamparan itu malah tersenyum puas dibalik tundukan kepalanya.
Erina menoleh kearah pria yang menahan tangannya itu, mata gadis itu membulat seketika mendapati nathan dengan rahangnya yang mengeras menatap ke arah nya dengan wajah yang begitu terlihat marah. Disamping nathan juga ada lev.
" Nath.. Nathan... " Ucap Erina terbata-bata .
Erina dengan sepontan melepas kerah ruby kemudian berdiri menjauh dari ruby yang terduduk lemah bersandar di loker itu.
" Gue udah berapa kali bilang ke elo!!... Jangan rundung siswa lain lagi?!!... Tapi apa Huhh?!!... " Ucapan nathan terdengar sangat marah.
Kini Erina tampak begitu takut dengan nathan.
" Eng.. Engga,nath.... Lo salah paham!!.. "
Nathan melepas cengkramannya dengan kasar, membuat Erina memegang pergelangan tangannya sambil sedikit meringis kesakitan.