revise?

199 9 0
                                    

Seperti hari-hari biasa, ruby kini berangkat ke sekolahnya menggunakan mobil ferarri putih kesayangannya itu.

Sebelum benar-benar sampai disekolah, ruby mampir ke panti asuhan kesejahteraan bangsa dimana chia tinggal.

Kini chia sudah berada dimobil bersama ruby, mereka asik mengobrol sambil bercanda ria.

Sesampainya disekolah chia dan ruby menuju kelas mereka bersama.

Chia bergelantung di lengan ruby sambil terus berjalan ke arah kelas mereka masing-masing.

Tepat di Koridor sekolah, mereka berdua berpas-pasan dengan erina dkk.

Chia yang melihat erina kini mengeratkan rangkulan nya di lengan ruby.

Tampak erina sangat kesal, terlihat dari raut wajahnya. Ia sangat kesal melihat ruby dihari pertamanya masuk ke sekolah setelah beberapa hari izin.

Terlebih lagi ada seorang lalat yang bergelantungan disebelah Ruby membuatnya kini tambah muak.

Kemudian dengan tatapan sinis nya erina acuh dan melewati Ruby begitu saja dengan bersama dua sahabatnya itu.

" Ga ada yang perlu dikhawatirin " Ucap ruby tiba-tiba dengan tampang dinginnya.

Chia menatap ruby kemudian mengangguk pelan.

______________________________________


Ruby kini terlihat sudah berada didalam kelasnya,

Gadis itu memasang headphonenya. Mendengarkan sebuah lagu.

Young - vacations.

Seperti biasa, kelas selalu saja ramai akibat jamkos.

Ruby yang tidak suka keributan memilih mendengarkan musik sambil menggambar sesuatu dibuku sketsa nya.

Gadis itu selalu saja menyendiri tanpa ada nya rasa ingin bersosialisasi dengan teman sekelasnya.

Tampak sebuah coretan abstrak tergambar dibuku ruby.

Pict by pin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict by pin.



Sambil terus mencoret-coret bukunya, kini pikirannya juga berkelaan ke mana-mana.

Duarr.....

Duarrr....

Duarr....

Suara tembakan terdengar sangat nyaring, tampak mayat-mayat terbaring di mana-mana.

Nampak dari belakang seorang pria dewasa dengan setelan kemeja dan rompi nya tengah berdiri diantara para mayat-mayat yang bersimbah darah itu.

Pria itu tinggi, rambutnya hitam dengan model rambut rapi menyamping.

Tampak sebuah pistol berada di tangan kirinya, tangannya juga tampak berlumuran darah.

NEVERTHELESS. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang