Dengan ferrari putihnya ruby kini sampai di rumah sakit pada sore hari setelah pulang sekolahnya.
Gadis itu memasuki satu ruangan vvip, disana terdapat chia yang tengah menonton sebuah kartun di TV. Disamping brankar chia ada seorang suster yang tengah mengupas buah-buahan untuk chia.
Suster itu yang melihat kedatangan ruby disana kini pamit untuk pergi.
Ruby mendekat ke chia, lalu duduk di samping brankar nya.
" Chia bosen banget disini... " Ucap chia mengadu dengan wajah cemberut nya.
" Kata dokter Chia besok udah boleh pulang kok "
Chia yang mendengar itu langsung kegirangan matanya berbinar-binar.
Tapi seketika raut wajah nya berubah,
" Tapi chia takut sekolah " Chia menundukan kepalanya.
Sekolah kini membuatnya takut akibat ada erina dan antek-anteknya , gadis yang membuatnya trauma dengan perundingan yang dilakukannya.
" Tapi chia ga mau kabur dari kenyataan "
Seketika ruby tertegun, pikirannya berkecamuk. Dadanya terasa sesak tapi ia coba menahannya .
" Chia beruntung banget punya ruby!!... "
Chia memeluk ruby dengan hangat.
" Chia berterimakasih banget sama ruby!! Kalo ga ada ruby, chia pasti udah mati sekarang!!! " Dengan senyuman yang ditampangkan chia, juga terlihat memendam kesedihan dibalik ini semua.
Ruby yang mendengar itu, pikirannya tambah berkecamuk. Dadanya tambah terasa sesak, rasanya ia ingin menangis saja.
Ruby membalas pelukan chia, ia mencoba tersenyum walaupun matanya sudah berkaca-kaca dibalik pelukannya.
" Chia janji, chia ga akan tinggalin ruby sendirian!!... Apapun alasannya, chia akan selalu ada disisi ruby!!... "
Ruby terus saja mencoba membendung air matanya. Sungguh dadanya terasa sangat sesak, untuk bernafas saja rasanya terasa susah.
Ruby melepas pelukannya tiba-tiba,
" Maafin gue ya Gue ga bisa lama-lama disini, gue ada urusan sekarang.... "
" Besok gue kesini lagi jemput lo "
Ucapan ruby membuat chia sedikit sedih, tapi chia merasa tidak apa-apa di tinggal sendirian disana. Karena ia tau ruby akan selalu menjenguknya seperti biasa.
" Iya gapapa, nanti kalo ada apa-apa chia bakal telfon ruby kok " Ucap chia sambil tersenyum lebar.
Ruby membalasnya dengan senyuman, kemudian melambaikan tangannya dan pergi dari ruangan itu.
ruby menutup pintu ruangan, menyandarkan tubuhnya dipintu sambil menundukan kepalanya.
Pikirannya berkecamuk hebat, dadanya sangat sesak. Gadis itu terus mencoba menahan air matanya.
Entah apa yang membuatnya tampak sesedih itu.
Saat ruby menegakkan kepalanya, gadis itu mendapati seorang pria dengan baju pasien yang berada tepat dihadapannya.
Pria itu menampangkan senyuman diwajah baby face nya, membuat nya kini tampak begitu imut.
Ruby menaikan satu alisnya.
" Gue belum tau nama malaikat maut yang ada didepan gue sekarang ini!!!.... "
" Gue Vinny!... "
Ucap pria yang tak lain adalah Vinny hong, sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan ruby.