Cerita ini khusus buat tema romantis, misteri, horor dikit.😆 Kalau kalian suka cerita romansa, thriller, sycho, itu ada di judul My Sexy Laysa, atau di judul Hot & Possessive Billionaire, dan Pesona Istri Yang Dikhianati.
Aku kelamaan hiatus, sekarang datang lagi mau ngebom cerita-cerita baru. Silakan pilih aja mana yang kalian suka.🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Akhirnya kami memutuskan kembali ke tempat kemah, karena Enzy menolak pergi ke rumah sakit. Dia berkata akan lebih banyak masalah jika kami datang ke sana karena kemampuannya itu. Enzy sangat menghindari rumah sakit.
"Maaf, ya. Aku terus-terusan merepotkan Kakak dalam hal ini, aku janji ke depannya tidak akan terjadi lagi," ujar Enzy saat kami masih dalam perjalanan.
Aku diam.
"Kakak marah karena istirahat Kakak terganggu, ya? Atau masih mau melanjutkan marah kita yang kemarin sore?" tanya Enzy lagi.
"Bukan. Aku hanya sedang berpikir kenapa kau terus saja melihat Kirana, kalau kau benar bisa melihatnya. Itu berarti kau tahu wajahnya seperti apa, apa aku benar?"
Enzy menoleh padaku. Sungguh, aku tidak pernah ingin menanyakan ini. Sejak kecil ayah dan ibu mendidikku dengan pemahaman agama, meski setelah dewasa aku tetap sempat tersesat oleh makhluk bernama wanita. Namun, sejak kehilangan Kirana yang seperti itu, aku sudah berusaha memperbaiki diri mendekatkan hati, tubuh, dan pikiran kepada sang penciptaku.
Hingga hari ini, aku tidak pernah ingin mempercayai hal semacam itu. Namun, keadaanku dengan Enzy memaksa untuk menanyakan yang sebenarnya.
"Ya, aku memang melihat wajahnya," jawab Enzy seraya menatap ke arahku. "Tapi apa itu penting? Aku telah banyak mengalami hal mistis, tapi aku tidak ingin menyeret Kakak dengan masalah ini."
"Kalau ternyata hantu itu ada hubungannya denganku. Apa kau masih ingin menutupinya?" tanyaku yang membuat Enzy tidak berkedip menatapku dalam beberapa detik.
"Ya ... karena ini bukan dunia Kakak. Jadi lebih baik, Kakak menutup mata dan telinga saat aku bertemu dengan mereka."
Aku tahu Enzy menyembunyikan sesuatu. Jika dia tahu Kirana adalah saudara kembar Ismi, dan mereka berkomunikasi tanpa kuketahui, apa mungkin Enzy tahu masa laluku?
"Aku tidak bisa melakukan itu," jawabku padat.
"Kenapa?"
"Karena jika kau menangis dan bersedih, kau akan berlari padaku, memelukku dan mencari perlindunganku. Lalu apa yang harus kulakukan kalau aku tidak tahu penyebabnya? Apa aku akan terus menjadi orang bodoh di depanmu?"
