Sebuah Rahasia, Tetap Harus Menjadi Rahasia

127 5 0
                                    

Aku membuat cerita baru berjudul MY BASTARD BOYFRIEND (Ace dan Sella)
Aku berencana ikut even di fizzo. Apa kalian bersedia baca? Akan ada give away pulsa per akhir bulannya buat komentar terbaik, lohhh.🙋‍♀️

Maaf bukan nama akun Aydhaa, soalnya aku lupa kata sandi dan terpaksa bikin akun baru.😆


Setelah berhari-hari dirawat, akhirnya aku membawa Enzy ke rumah Ibu yang berada di Subang Kota. Mungkin Enzy pernah ke sini, karena raut wajahnya tampak biasa saja saat melihat rumah cukup besar berlantai dua itu.

Ibu pun sengaja ikut mengantar kami, meninggalkan sejenak kedua cucunya di Purwakarta. Ibu mempersiapkan segala keperluan yang kami butuhkan di sana. Enzy pun tidak membawa sehelai pakaian dari rumah, Ibu memberikan beberapa setel pakaian berupa gamis yang disimpannya dalam lemari.

"Ini pakaian untukmu, semoga saja ini muat karena tubuhmu kecil sama seperti ibu sewaktu masih muda," ujar Ibu kepada Enzy seraya menyerahkan pakaiannya.

"Ini ... apa tidak ada pakaian yang lain?" tanya Enzy.

"Apa pakaian ini terlihat jelek untukmu?"

"Bukan begitu, aku cuma tidak terbiasa. Pakai gamis pasti gerah, aku biasa pakai dres atau baju lengan pendek. Apa tidak ada?"

Aku memijat pangkal hidung, menyembunyikan wajah dari reaksi Ibu. Astagfirullah, kenapa Enzy begitu jujur? Apa dia tidak bisa berpura-pura sedikit saja?

"Enzy, pakai pakaian ini. Kamu akan terbiasa kalau sering memakainya," ujarku. Aku khawatir Ibu akan tersinggung dengan sikapnya ini.

"Aaaaah, tapi itu pasti kebesaran dan membuatku kegerahan, Kak. Aku tidak suka."

"Enzy--"

Kudengar tawa kecil Ibu Anika di dekat kami. Dia sepertinya tidak marah, tapi kenapa Ibu malah tertawa?

"Astagfirullah, kau sangat mirip dengan ibu sewaktu dulu, Zy. Kau tahu? Ayah Danish bahkan kesulitan memaksa ibu memakai gamis dan kerudung di rumah dan di luar rumah. Tapi Ibu mencoba memakai baju lengan panjang dulu selama ada di luar rumah, lama-kelamaan ibu jadi terbiasa memakainya di mana pun meski itu membutuhkan waktu untuk beradaptasi," ujar Ibu.

"Butuh berapa lama?"

"Cukup lama," jawab Ibu, lalu menggenggam tangan Enzy. "Tapi kau harus tahu, Zy. Menutup aurat seorang wanita dari ujung rambut hingga ujung kaki adalah kewajiban, Allah sendiri yang memerintahkannya dalam Al Quran. Seorang istri sepeerti kita adalah pakaian untuk suami, jadi ibu harap kau bisa belajar bagaimana cara menjaga tanggung jawab itu. Jika kau belum bisa melakukannya dalam waktu dekat, ibu akan mengerti. Ibu hanya yakin kau adalah anak yang baik, Allah sudah memberikanmu untuk kami jaga. Kau sudah menjadi anak ibu bahkan sebelum kau menikah dengan Atha."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOT WIFE-Mengejar Cinta Istri KecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang