chapter 17

207 17 0
                                    

2 jam berlalu , semenjak dew pergi Porsche merasa paling berkuasa di mansion, ia berjoget-joget, menyayikan lagu lagu yang menurut zaman  sekarang lagi naik daun nya,dan menyirami bunga bunga yang sudah sedikit nampak layu.

TIN!
TIN!

klakson mobil berbunyi dengan keras, Porsche berjalan lalu membukakan gerbang dari mansion nya , ia kira Vegas , bright, kinn ,atau di bajingan itu yang pulang, ternyata dugaannya salah besar, itu mobil Fei , kakak Porsche.

"Halo adik ku yang manizzz" Fei tersenyum memandang Porsche, Porsche membalas senyuman tulus dari sang kakak " oh ya phi ayo masuk ngk enak Lo mobil di biarin di tengah tengah jalan" ucap Porsche sembari menutup kembali gerbang.

"Phi mau apa ? , Jus atau spaghetti?" Tanya Porsche sambil melanjutkan aktivitas nya menyirami tanaman sedangkan Fei ia duduk di dekat Porsche, ia tak henti hentinya memandang tubuh menawan Porsche, tiba tiba muncul lah pikiran kotor dari otak Fei , ia menatap bokong dan pinggang ramping adik nya itu.

"Hei jawab phi aku menunggu..." Porsche memecahkan lamunan Fei.

"A.. maaf ya phi melamun, ngk ahh phi Lagi malas , lagipula nanti kau juga repot, oh ya Porsche ada yang ingin phi bicarakan dengan mu, kau ini phi disini sebagai tamu ingat tamu adalah raja , dan kamu malah sibuk dengan tanaman itu , apa tanaman itu lebih menarik dari berbicara dengan phi mu ?"

"Eee.. baperan banget lu phi.. iya iya my king .. maid mu ini akan duduk" Porsche dengan tatapan malas duduk di hadapan fei ."jadi apa yang ingin phi bicarakan kepada ku?'' lanjut nya.

"Phi mau mengajak kau untuk jalan jalan, lagipula sudah sangat lama kita tidak jalan jalan , apa kau tau phi kesayangan mu ini sangat merindukan mu?" Ucap Fei sedikit menggoda Porsche. Porsche sedikit mengerucutkan kening nya" phi aku bukanya mau menolak ajakan phi, tapi ngk ada yang jagain rumah kinn Vegas bright sama dew juga lagi pergi "

"Kau ini kan ada pengawal sama maid masa mereka ngk bisa jagain rumah kamu " jawab Fei dengan ketus , ia menatap satu satu pengawal yang menatap nya dengan tatapan tidak senang..

"Ngk ah .. maaf yang phi atau tidak phi aja yang disini, aku juga rindu phi looo , banget banget Mala" Porsche mengangguk kepalanya dengan manja. "Banget nya sebesar mana?" Tanya Fei , Porsche mengangkat ke dua tangan nya lalu memperagakan bentuk dari pelangi" segini besarnya ngk bisa aku contohin lagi" Porsche dan Fei tertawa dengan keras, sudah lama mereka tak seperti ini , mereka juga tak ingat kapan itu terjadi.

........,. .......

"Phi beneran ni mau langsung pulang, kenapa ngk nginep dulu?" Tanya Porsche yang sedang dalam pelukan hangat sang kakak. Fei mengecup pelan pelipis Porsche
"Iya . Phi mau langsung pulang, besok phi masih ada kerjaan , kalo besok phi ngk kerja , phi ngk akan dapet uang untuk biaya hidup phi , nanti atau besok besok phi akan berkunjung kembali" Fei masuk kedalam mobilnya dan melambaikan tangannya.

Saat mobil Fei sudah bergerak Porsche berteriak "AKU BISA BIAYAIN KEHIDUPAN PHI!!"  Fei tertawa kecil di dalam mobil . Dan lama kelamaan mobil itu hilang dalam pandangannya.

........ ...........

"Halo sayang kuuuuu~~~"ucap bajingan dew yang telah  memasuki ruang tamu sambil membukakan kedua lengan nya seakan akan ada seorang yang akan memeluknya.

Porsche berdecak sebal "aku bukan sayang kamu , aku sayang nya kinn sama Vegas "Porsche melemparkan bantal dari sofa . Dew menangkap bantal itu dengan lihai
"Humss.. ini seperti bau mu sayang.. hummss.. sangat memabukkan" dew mencium dan mengendus aroma dari bantal yang di lemparkan oleh Porsche.

Porsche berlari dengan kencang "DASARR OTAK MESUM!!"

BRAK!

Pintu kamar di tutup dengan keras, Porsche mengumpat dengan keras,
"DEW BAJINGAN!! ,DEW MESUM!!!, DEW GILAAAAAA!!!"  Teriakkan menggema  di dalam kamar, ia berharap jika Dew mendengar ucapannya itu . Porsche berhenti bergerak ia menajamkan matanya
"Aku lupa kalau kamar ini kedap suara "

Love aspect of PorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang