01

25K 983 11
                                    

Seorang wanita turun dari pesawat bersama kedua orangtua nya beserta sang adik. Ia membuka kaca matanya lalu menghela nafas panjang, wajahnya terlihat tidak senang sama sekali.

"Aku harus pergi sekarang."

"Freen." ayahnya menarik tangan Freen yang hendak pergi

"Aku sudah menuruti kemauan ayah untu pergi liburan bersama jadi sekarang jangan ganggu aku" ucap freen sambil melepaskan tangan sang ayah

"Sampai kapan kamu bersikap seperti ini? Sampai kapan kamu akan menerima Khun Phon sebagai ibu barumu dan Tawan sebagai adikmu?"

Freen menghela nafasnya saat sang ayah kembali membahas hal ini. Hubungan ayah dan anak ini merenggang saat sang ibu meninggal dan ayahnya menikah lagi seminggu setelah sang ibu meninggal.

"Mungkin nanti" jawab freen lalu pergi.

Ia pun berjalan menghampiri supir yang telah menunggu lalu mengambil kunci mobil. Ia melajukan mobilnya menuju rumah.

Di perjalanan pun Freen menyetir sambil menelpon teman-temannya.

"Mari bertemu di club biasa"

Setelah mengakhiri percakapan telpon freen pun mampir kesebuah toko roti.

"Freen~" seorang wanita menyambut Freen dengan ramah sambil memeluknya

"P'Mind" ucap freen sambil memeluk wanita bernama Mind yang merupakan sepupu nya.

"Bagaimana kabarmu? Apa semua baik-baik saja?" tanya Mind sambil menyuguhkan minuman dan roti untuk freen

"Aku baru saja pulang dari inggris phi."

"Oww tumben kamu menuruti perintah ayahmu untuk ikut pergi bersama."

"Aku hanya terpaksa, dia ingin aku ikut untuk menghadiri bisnis barunya sambil belajar."

"Lalu apa kamu benar-benar belajar disana?"

Freen tersenyum lalu meminum sedikit kopinya "Tidak, aku menghabiskan setiap malam untuk bermain dengan wanita disana"

"Oii apa kebiasaanmu itu belum hilang khun?" tanya Mind

"Tidak, aku pikir itu bisa menghilangkan rasa bosan dan kesepianku"

Mind pun menepuk pundak freen "Kamu pasti sangat tertekan semenjak Maae meninggal"

"Ya, aku tertekan sangat banyak phi. Aku harus menerima Maae Phon dan Tawan aku pikir aku tidak bisa"

"Mungkin kamu harus terbiasa khun, apalagi tawan adalah adikmu setidaknya kamu harus menerimanya"

Freen mengangguk mengerti. Mind pun merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Freen "Biar phi memberikanmu pelukan."

"Terima kasih banyak phi."

-----------

Disebuah rumah seorang wanita terbangun dari tidurnya karena bunyi ketukan pada pintu kamarnya.

"Bec..."
"Becky.."

Wanita bernama becky itupun berusaha mengumpulkan nyawanya sambil duduk di ranjang.

"Aku sudah bangun P'Saint" ujar becky sedikit berteriak

"Phi akan menunggu dibawah." ujar P'Saint.

Tidak mendengar suara sang kakak lagi, becky segera bergegas meninggalkan ranjangnya dan bersiap untuk berangkat ke kampus.

Dengan senyuman lebar becky menuruni tangga rumahnya menuju meja makan.

"Phi aku pergi ke kampus dulu" ucap Becky sambil mengambil sepotong roti

Friends With ... || FreenBecky [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang