-12-

577 15 1
                                    

n : sorry banget bahasanya suka berubah² sesuai mood. Enjoy the story aja yaa ✋ kalo ada typo comment yaa guys, sowwryyy.

Eits tidak semudah itu ferguso, kau pikir aku bisa termakan rayuan buaya buaya kaya Lo? Sorry gue bukan cewek cewek polos kayak yang ada di otak Lo ya. Gue Tamara. Hahaha.

"Mana bisa gua bantuin orang tobat." Balasku, kemudian merebut buku tersebut dan kembali santai membacanya. "Ada, gue yakin Lo bisa." Andre menggenggam tanganku, aku reflek melepaskannya dan bangkit dari duduk. "Lo yakin mau tobat? Gua sih enggak." Aku meninggalkan Andre disana, langkahku lebih cepat karena jujur saja aku sedikit takut. Apalagi tidak ada orang yang membuatku merasa aman kecuali mas Meda disini.

Untung saja di ruang kelas sudah cukup ramai, aku mencoba untuk berinteraksi dengan beberapa orang disana, untungnya mereka menerimaku dengan baik. Sebelum akhirnya wajah seseorang yang kukenal muncul dan membuat perasaan ku sedikit lega. Aku juga melihat Andre yang buru buru masuk kelas, entah kemana dia tadi.

Kelas pun dimulai, selama pelajaran, aku mendapati mas Meda diam diam mengawasi pergerakan Andre dan aku tentunya. Aku sesekali tersenyum ke arahnya, namun ia hanya sibuk dengan aktivitasnya.

Selesai kelas, aku memandangi punggung suamiku yang menjauh, namun terhenti karena seorang mahasiswi yang sepertinya orang yang sama ketika kami ingin makan siang kemarin. Sebenarnya dia siapa sih? Aku jadi penasaran.

Aku sengaja melewati mereka dan pura pura menjatuhkan pulpen ku untuk menguping pembicaraan mereka. "Kak Meda, ayo dong nanti makan siang bareng, gak ada rapat lagi kan hari ini?" Tanya si mahasiswi perempuan tersebut. Ini kalo dia tau kalo yang lagi nguping ini istrinya gimana ya? Apakah dia akan terkejang kejang?

"Maaf, saya ada janji sama orang penting." Tolak mas Meda yang entah kenapa membuatku tersenyum. Begitu mendengar itu, aku langsung pergi keluar untuk beli makanan. Tiba tiba saja ada seseorang yang menyentuh bahuku "Eh?" Ternyata mas Meda. Dia mengikuti aku?

"Kenapa pak?" Aku menggunakan bahasa formal agar tidak dicurigai. "Baca chat." Ucapnya singkat kemudian meluncur entah kemana. Aku pun menuruti perintahnya, "woww!" aku terkejut melihat isi chatnya, ternyata mas mentransfer ku? Wah, aku benar benar merasa sudah menikah. "Makasih banyak mas >•<" balasku.

Aku pun keluar untuk membeli makanan, kali ini aku memutuskan untuk mencoba makan makanan di kantin, ternyata pilihan makanannya lebih banyak! Kalo begini rasanya mau beli semuanya!!! Aku menampar pipi ku sendiri untuk menyadarkan diriku dari khayalan. "Sadarlah, Lo harus atur pengeluaran dan pemasukan, plus Diet!!!!!" Aku menghela nafas.

Aku menghampiri salah satu tempat dan memesan makanan dan satu minuman disana.

Begitu mendapatkan apa yang kumau, aku pergi ke salah satu bangku yang agak sepi. "Pada makan diluar kah? Perasaan mahasiswa disini buanyakk banget." Gumamku sebelum melakukan gigitan pertama pada makananku.

"Duarr!" Tiba tiba saja aku dikejutkan oleh seorang perempuan yang membuat makanan yang ada dimulutku meluncur ke lantai. Perempuan itu langsung duduk di sampingku, tunggu. Dia kan yang deketin mas Meda, ngapain dia disini? "Eh sorry yaa! Gue gatau lo lagi makan!" Gatau?! OMG. "Kenapa ya?" Tanyaku.

Perempuan itu langsung merapatkan tubuhnya untuk berbisik padaku, aku sebenarnya agak risih karena kita sama sekali belum kenal tapi tiba tiba dia berlagak seperti kita sudah kenal lama. "Lo adiknya kak Meda kan?" Tanya perempuan itu, aku tak pernah menduganya, kenapa dia tau soal itu? Apa Andre? Atau mas Meda sendiri yang bilang? "Tau dari mana?" Tanya ku kembali, "Ada deh, btw Lo mau bantuin gue gak?" Aku sudah bisa membaca semuanya, yahh...tapi apa yang harus aku lakukan? "Gue denger Lo juga suka Korea Korea-an? Kalo Lo bisa bantu gue, gue bakal beliin Lo album kpop terbaru buat Lo!" OMG! Menggiurkan banget.

Tapi apa boleh menjual suami sendiri demi album KPop? "Bantuin apa?" Seketika perempuan itu langsung excited menjelaskan rencananya.

Tak kusangka gadis ini sebegitu sukanya dengan suamiku? Dia udah ga waras atau gimana ya? Ga bener nih, mas Meda pasti marah besar kalo tau aku yang bantu rencana si Agnes ini.

"Lo gak akan kasih tau mas Meda kan kalo gue yang bantuin Lo?" Aku melipat kedua tanganku didepan dada. "Hmm..iyaa gak gue kasih tau. Gimana mau gak?" Aku agak ragu, tapi bodohnya aku malah menyetujui kerjasama ini.

Aku pun menelpon mas Meda untuk langkah pertama misi ini. "Mas dimana?" Tanyaku, si Agnes ini sampai sampai menahan ekspresi saltingnya begitu mendengar suara mas Meda. "Mas di ruangan, kenapa?" Agnes mengisyaratkan sesuatu dan aku pun langsung mengerti. "Mas mau anter aku ngga?" Sambungku. "Kemana?" Aku menarik nafas dalam-dalam sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, "ke toko buku mas! Hehe ada yg harus aku beli" Ajaib! Tanpa basa basi mas Meda langsung mengiyakan ajakan ku dan memintaku untuk segera menemuinya di parkiran.

Aku pun membawa Agnes kesana dan bersiap untuk berakting sakit perut dihadapan mas. Tak berselang lama, mas Meda menghampiri kami dengan tatapan bingung. "Lho ada Agnes?" Tanya mas Meda. "Mas, aku udah nitip ke dia buku yang mau aku beli, perut aku tiba tiba sakit banget." Aku memegangi perutku sambil memelas.

"Iya kak, Tamara udah nitip kok." Mas Meda malah menggendong ku, "eh mas! turunin, aduh perutku makin sakit kan! udah mas buruan pergi sana, aku mau ke kamar mandi!" mas Meda berdecak sebal sambil menatapku tajam. "Agnes, kamu lanjutin aktivitas mu aja. adik saya biar saya yang urus." Ucap mas Meda datar.

Agnes mengisyaratkan sesuatu, tetapi aku tidak bisa apa apa karena mas Meda tampak sangat marah. Mati aku! Setelah Agnes pergi, mas Meda membawaku ke dalam mobilnya. "Kenapa kamu kayak gitu? Mau jodoh²in mas sama dia?" Aku diam tak berkutik. "Tamara, jawab mas. Atau... Mau mas buat sakit perut beneran?" Aku reflek menatap mas Meda, "maksudnya?!" dia memutarkan bola matanya dan kembali menatap mataku, "pikirmu?" *Glek*

Voment for appreciate ✨
Kalau ada saran/masukan bisa di kolom komentar atau DM aja yaa!
see u in d next part
Enjoy~

my perfect 'Mas'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang