SATU

1.4K 30 2
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum temen-temen sekalian. Terimakasih sudah mampir ke DIBAWAH NAUNGAN QOBILTU yang menjadi karya pertama. Semoga kalian bisa terhibur dan bisa menambah minat baca kalian. Selamat membacaa..💗💗

" Fika, Aiza, ayo cepet turun, sarapan" perintah Salma kepada para anak gadisnya. Setiap pagi Salma selalu mengingatkan Fika dan Aiza agar tidak lupa sarapan, supaya mereka bisa fokus saat sedang pelajaran. Salma juga takut terjadi sesuatu pada kedua putrinya di sekolah jika tidak sarapan. Ia juga tidak pernah lepas untuk selalu memperhatikan mereka. Mungkin jika kita menjadi Fika dan Aiza sedikit lelah karena setiap pagi Salma selalu mengomel untuk mengingatkan sarapan. Tidak pernah absen. Tapi tidak apa. Tabiat seorang ibu kepada anaknya memang seperti itu.

Tanpa menjawab perintah Salma, Fika dan Aizadengan segera turun menuju ruang makan dengan pakaian seragam yang sudah rapi untukpergi ke sekolah.

" Sarapan dulu ya sayang, biar belajarnya bisafokus " ujar Salma sambil menyiapkan sarapan mereka berdua dipiringnyamasing-masing

" Ayah mana Bun ?" tanya Aiza ketika ia tidak melihat Alzam bergabung di meja makan

" Ayah lagi siap-siap. Tadi udah sarapan duluan" balas Salma

" Ayah mesti ih. Ga pernah sarapan bareng kita" sambung Fika

" Kata siapa. Ayah udah nunggu kalian siap-siap.Tapi lama " mereka hanya mengangguk setelah mendengar penjelasan Salma. Hening.Mereka sedang fokus sarapan. Hanya terdengar suara sendok dan garpu yang sedangberperang dengan piring

Dalam waktu singkat, Alzam hadir di ruang makan dengan membawa tas kerja, hendak pergi ke kantor.

" Setelah pulang sekolah nanti ada acara apa ? " tanya Alzam

" Fika sama Kak Aiza ada bimbel, Yah " balas Fika 

"Nanti pulangnya jam berapa ? " tanya Alzam lagi

" Kurang tau juga. Memangnya kenapa Yah ? " sambung Aiza

" Ayah ingin bicara sesuatu nanti " 

" Jadii nanti pulangnya langsung pulang ke rumah. Ga usah pulang ke rumah temen " sahut Salma yang sedang sibuk membenahi dasi Alzam yang belum terpasang sempurna.

" Siap Buna " jawab mereka serempak

Fika dan Aiza beranjak dari meja makan danmengambil tasnya. Mereka pun berpamitan dan mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

Fika dan Aiza berangkat sekolah tanpa diantar Alzam ataupun Salma. Kantor Alzam berbeda jalur dengan sekolah putrinya. Sedangkan Salma tidak bisa mengemudi kendaraan apapun kecuali sepeda pancal. Alhasil, mereka berangkat bersama abang angkutan umum.

Sepanjang perjalanan mereka berdua diam. Sibukatas kegiatannya masing-masing. Fika sibuk membaca buku, sedangkan Aizamelamun. Overthinking.

" Fik, kira-kira ayah mo ngomong apaan ya ? "tanya Aiza. Tatapannya masih lurus ke depan

" Gatau " balas Fika singkat. Masih fokus dengan buku di depan wajahnya itu

" Kita abis ngelakuin kesalahan kah ? " tanya Aiza lagi

" Gatau juga "

" Ck. Gue lagi serius nanya. Jawab yang bener dong " Aiza berdecak kesal karena Fika menjawabnya dengan singkat

" Fika juga gatau kak. Lihat aja nanti ihh "

Diam. Mereka berdua kembali membisu. Aiza masih memikirkan apa yang ingin dibicarakan oleh ayahnya nanti

 ~ ~ ~

" Baik anak-anak, ustadzah minta perhatiannya sebentar " ujar Ustadzah Mia, wali kelas XII IPA 1 sekaligus guru fisika

" Ustadzah akan mengumumkan lomba OlimpiadeFisika. Lomba ini akan berlangsung dua pekan lagi. Ustadzah memilih siswa yangunggul dalam nilai fisikanya. Ustadzah sudah daftarkan dua nama yang akanmewakili SMA IT Cahaya, yaitu Aiza dan Libya " sambung Ustadzah Mia.Siswa-siswi yang tidak disebut namanya bersyukur karena tak terpilih dalamolimpiade tersebut.

" Aiza dan Libya bisa dipersiapkan dari sekarang ya. Bimbingan akan dimulai senin besok setelah pulang sekolah bersama dengan ustadzah " lanjutnya lagi. Aiza dan Libya masih terdiam. Sedang mengolah kata-kata yang disampaikan Ustadzah Mia

" Aiza, Libya, dengar suara saya ? " tanya Ustadzah Mia

" O-oh na'am Us, kami dengar " balas Aiza dan segera diangguki oleh Libya

" Baik, kalau begitu ustadzah akhiripembelajaran fisika hari ini, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh "Ustadzah Mia pun merapikan peralatan mengajarnya lalu meninggalkan kelas

" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab siswa-siswi serempak

" Aduh kena lagi kan. Gue gamau ikutan olimpiade kek gitu, Bya " ujar Aiza dengan mengubah posisi duduknya menghadap Libya. Mereka duduk satu bangku

" Sama Za. Lo pikir gue mau. Ngga lah. Mager banget. Apalagi kita udah kelas 12. Bikin ribet tau ga sih " keduanya sedang memijat kepala masing-masing. Pusing memikirkan hal ini. Ditambah Aiza yang overthinking sejak tadi pagi

" Semangaaatt besti bestii gueeehh. Gue selalu ada buat semangatin kleaan " sahut Frada. Salah satu siswi yang menjadi bagian circle pertemanan Libya dan Aiza

" Najis, Fra " sarkas Aiza

" Yee bilang makasih gitu kek. Gue kan ngasih semangat buat klean "

" Makasih "

" Y gedee "

" Ssstt udah jangan ribut mulu. Mending sekarangkita ke kantin " sahut Libya. Mereka bertiga pun beranjak dan berjalan menujukantin. Memesan makanan dan minuman, lalu duduk dibangku

" Pulang sekolah nonton yuk " ajak Libya ditengah-tengah kegiatan makan mereka

" Hari ini gue gabisa. Ada jadwal bimbel bareng ade gue " balas Aiza

" Disuruh ortu lagi ? " tanya Frada

" Ngga. Gue udah kelas duabelas. Ade gue kelas sembilan. Mau fokus kelulusan "

" Widiihh tumben Lo Za seniat itu " sahut Libya

" Alhamdulillah gitu, temen kalian ini dah mo belajar " sahut Aiza tak terima. Libya dan Frada menyengir. Menunjukkan deretan gigi putih mereka

" Tapi Aiza kan emang rajin belajar " ujar Fradasambil mengunyah makanannya. " tapi ga bakal sii kalo ilmu agama " imbuhnya.Libya hanya tertawa menyetujui perkataan Frada. 

Aiza memang sulit dalam belajar ilmu agama. Saat pelajaran PAI ataupun Bahasa Arab ia sering tertidur di kelas

 " Do'a in dapet hidayah " balas Aiza

~ ~ ~


Chapter awal masih belum ada apa apanya nih. Lanjut ke chapter selanjutnya aja biar ngga gantung ceritanya, xixixi💗💗

Dibawah Naungan QobiltuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang