DELAPAN BELAS

331 17 0
                                    

Assalamu'alaikum temen2 kita kembali lagi nih... Sebelum tahun berganti, Afifah akan sering2 upload nih... Bosen ya lihat kemesraan Yoshi dan Aiza terus, hehee... Kalo yang menguji jantung gimana ? 😁 Kalo gitu kita langsung aja yukk...


Aiza sudah sibuk berperang dengan alat masaknya di dapur. Mempersiapkan menu sarapan ternyata lebih susah daripada mempersiapkan menu makanan di jam yang lain. Karena menu sarapan harus lebih bergizi untuk bisa fokus dalam melakukan aktivitas

Pagi ini Aiza membuat menu sarapan nasi goreng yang diberi tambahan jagung manis dan kacang polong. Aiza membuat list tambahan di menu sarapan Yoshi. Karena Aiza tidak tau bagaimana rasanya, mungkin jika Aiza sendiri yang merasakan akan terasa lezat, sedangkan sensasi lidah seseorang dapat berbeda

Yoshi sudah siap dengan setelan kerjanya, dan tidak lupa tas yang selalu menempel di pundak kanannya.

Ia berjalan mendekati Aiza dan memeluknya dari belakang. Aiza yang merasakan itu menolak karena melarang Yoshi untuk menyentuh dapur. Takut bila pakaian Yoshi kotor ataupun bau tak sedap

Aiza mempersiapkan sarapan Yoshi dengan begitu cekatan. Ia membawa piring yang berisikan nasi goreng yang baru saja ia buat. Ia menyodorkan piring itu tepat dihadapan Yoshi. Membuatnya menutup mata menikmati aroma sedapnya masakan sang istri

" Sepertinya enak " ujar Yoshi sambil meraih sendok yang berada di tangan Aiza.

" Bismillah " Yoshi melayangkan sendok itu tepat ke dalam mulutnya dengan begitu lahap. Baru dapat tiga kunyahan seketika ia berhenti mengunyahnya. Aiza yang melihat itu memastikan pasti rasanya aneh

" Nggak enak ya ?" tanya Aiza ragu – ragu. Dengan cepat Yoshi menggelengkan kepala

" Nggak kok ini enak banget. Aku cuma kaget aja " ujar Yoshi sambil melanjutkan kunyahannya. Aiza tak percaya dengan ucapan Yoshi. Sekarang gilirannya untuk mencicipi nasi goreng itu. Aiza juga menghentikan kunyahannya. Sedikit prihatin dengan masakannya ini

" Hambar Ayosh " ujar Aiza sambil mengambil gelas yang berisikan air putih. Yoshi hanya terkekeh melihat ekspresi wajah Aiza

" Nggak sayang. Ini menurut aku sudah pas, nggak perlu terlalu asin " Yoshi melanjutkan aktivitas makannya. Ia tak mungkin jika harus mengatakan masakan Aiza hambar, takut jika istrinya terbawa perasaan. Sebenarnya rasa nasi goreng itu lezat, namun hanya kurang garam saja, pikir Yoshi

Yoshi mengambil tas kerjanya saat ia selesai menghabiskan sarapannya. Ia cepat – cepat berangkat khawatir jika terlambat.

Aiza meraih tangan kanan Yoshi untuk disalaminya. Membuat sang pemilik tersenyum dan mengusap ujung kepala sang istri dengan tangan kirinya

" Nanti aku pulang telat ya, mau ketemu sama temen " ujar Yoshi sambil mengecup kening Aiza. Ia hanya mengangguk sebagai balasan dan mengantarkan Yoshi hingga ke depan teras

" Udah masuk sana, aku berangkat dulu, assalamu'alaikum " perintah Yoshi dan berpamitan lalu menaiki motornya

" Wa'alaikumussalam, iyaa hati – hati " balas Aiza dan hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Yoshi

Aiza pun masuk ke rumah dan menutup pintu, tak lupa juga menguncinya. Ia melihat sekitar sejenak, cukup berantakan batinnya. Ia mulai bergerak mengambil alat kebersihan dirumah itu

Dua jam lamanya Aiza membersihkan dan menata barang di rumah itu, ia mengambil handuknya dan pergi mandi. Lelah yang ia rasakan ikut hilang dengan mengalirnya air yang jatuh di tubuh Aiza.

Aiza mempercepat aktivitas mandinya. Ia keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya. Aiza mengambil setelan kaos pendek dan celana selutut.

Dibawah Naungan QobiltuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang