LIMA

432 23 0
                                    

Assalamu'alaikum temen2 semuaaa apa kabar... Masih mau nungguin kelanjutan DIBAWAH NAUNGAN QOBITU ? Part ini kalian akan diajak Aiza siap2 buat nikah loh... Selengkapnya kalian bisa langsung baca aja... Selamat membacaa...



Hari ini adalah hari terakhir ujian kelulusan kelas 12. Semalam Aiza belajar dengan giat, karena mata pelajarannya adalah mata pelajaran favoritnya, yaitu fisika, kimia, dan biologi. Ia mengerjakan soal dengan lancar dan penuh ketelitian. Aiza lebih dulu menyelesaikan ujiannya. Katanya, ia ingin cepat-cepat pulang, cepat-cepat merayakan kemerdekaan berakhirnya ujian kelulusan, dan ingin pula cepat-cepat tidur.

" Ustadzah, saya sudah selesai. Boleh pulang kan ?" tanya Aiza kepada guru pegawas ujian yang duduk di meja guru.

" Buru-buru amat kak. Mau jalan sama pacar ?" sindir guru pengawas itu. Bukannya menjawab pertanyaan Aiza, ia malah sewot mengurusi Aiza

" Jangan suudzon us, dosa. Saya beneran mau pulang, di rumah mau ada acara " balas Aiza dengan sedikit mengelak

" Yasudah kalau begitu, silahkan pulang " Aiza ber-yes ria dan membawa kertas lembaran ujiannya dan dengan segera mengambil tasnya lalu keluar dari ruangan keramat itu.

" Kakak..." sapa seseorang saat Aiza telah keluar dari ruangannya

" Fika ? Ngapain Lo di sini ?" tanya Aiza kepada sosok perempuan yang ternyata adiknya sendiri

" Nunggu kakak "

" Ngapain ? Ngga sekolah ?" tanya Aiza lagi

" Jangan ditanya deh kak, nanti Fika nangis " kata Fika dengan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca

" Yaudah, pulangnya bareng gue. Pak Azmi lagi otw katanya " ujar Aiza. Fika hanya mengangguk.

Aiza dan Fika berjalan menuju gerbang sekolah dengan melewati gedung smp Fika. Mereka sekolah di sekolah islam Cahaya. Dan di sana terdapat SMP dan juga SMA. Aiza pun dulu bersekolah di sini sewaktu masih SMP. Ia menjadi warga Sekolah Islam Cahaya sejak 6 tahun lalu.

" Kok sepi yaa ?" tanya Aiza saat melewati gedung SMP

" Nah itu dia kak. Libur. Guru SMP nya lagi rapat. Hp Fika kan rusak, jadi ngga bisa baca pesan semalam " Fika pun menjelaskan

" Ahahaha aduh kasian banget sih ade gue ini " ujar Aiza dan menertawakan adiknya

" Aaa kakak ko ketawa sii. Fika malu tauk, pake seragam sekolah SMP sendiri, diliatin banyak orang, kek anak ilang " lanjutnya

Mereka melanjutkan jalannya menuju gerbang sekolah. Sembari menunggu kedatangan Pak Azmi, supir pribadi keluarga mereka, mereka duduk di kursi yang terletak tak jauh dari pos satpam. Aiza masih sibuk memainkan ponselnya. Sampai ia tak sadar jika adiknya terus memperhatikannya.

Cepet banget sih kak udah ujian, abis ini lulus, trus kakak nikah batin Fika. Matanya kembali berkaca-kaca. Namun dengan kuat ia menahan agar air matanya tidak jatuh. Hal tersebut menunjukkan rasa sayangnya terhadap sang kakak walau mereka tidak pernah akur seperti tom & jerry.

Dalam beberapa saat, sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang sekolah dan menyalakan klakson sekali tekan membuat Aiza dan Fika tersadar bahwa Pak Azmi, supir pribadi mereka sudah datang menjemput dan Salma juga ikut berada di sana. Mereka pun berjalan menghampiri Salma dan segera masuk ke mobil.

" Hari ini kita ke butik ya sekalian buat prepar Kak Aiza " ujar Salma. Aiza yang sedang memasang sabuk pengaman seketika terkejut

" Sekarang Bun ?" tanya Aiza untuk kembali meyakinkan Salma. Ia hanya mengangguk sebagai jawaban

Dibawah Naungan QobiltuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang